"Udah tau kesalahan kamu dimana.?" tanya cio tegas. Dan tian menganggukkan kepalanya.
"Janji gak akan mengulangi kesalahan itu lagi.? Gak akan bentak2 istrimu lagi, gak akan ninggalin istrimu dengan keadaan sakit.?" ucap cio.
"Janji yah maafin tian" ucap tian menunduk.
"Lihat wajahnya kalo orang tua lagi ngomong" ucap cio tegas.
"Ayah udah" ucap chika lirih yg gak tega dengan suaminya itu.
"Sekali lagi kamu mengulangi kesalahan yg sama, ayah akan memisahkan kalian" ucap cio. Yg membuat chika dan tian kaget dengan ucapan ayahnya itu.
"Maaf yah tian janji tian gak akan ulangi kesalahan yg sama, maaf udah nonjok ayah waktu itu, maaf udah kurang ajar dan keras kepala" ucap tian menatap ayahnya yg juga menatapnya.
"Ayah akan maafin kalo dua perempuan yg kamu buat nangis juga maafin kamu" ucap cio.
Tian mengangguk dan berjalan tertatih memegang perutnya, dia jongkok dihadapan shani yg duduk di sofa.
Tian langsung memegang kedua tangan shani menenggelamkan kepalanya dipaha shani.
"Bunda hiks maafin tian bun hiks, tian udah bikin bunda kecewa dan sakit hati karna perbuatan tian hiks, maaf udah bikin air mata bunda jatuh karna tian hiks, maafin tian bun tian salah hiks" ucap tian yg menangis, dia di depan bundanya bener2 lemah gak kaya sama cio.
Shani melepaskan genggaman dari anaknya lalu mengusap kepala anaknya.
"Berdiri dek" ucap shani memegang kedua pundak tian.
"Engga bun, maafin tian hiks" ucap tian
Chika ikut menangis melihat suaminya yg seperti ini.
"Bunda udah maafin, tapi kalo sekali lagi kamu ulangi perbuatan kamu bunda bener2 kecewa banget sama kamu, itu bukan didikan bunda, bunda gak kenal sama kamu yg kemaren" ucap shani.
"Maaf bun tian janji gak akan ulangi lagi" ucap tian.
"Sini bunda mau peluk" ucap shani
Tian langsung menegakkan badannya dan masuk ke pelukan shani.
"Mintalah maaf pada istrimu" bisik shani ke telinga tian, dan tian mengangguk di pelukan shani.
Setelah melepaskan pelukannya tian langsung melihat kearah chika yg sedang menatapnya.
"Jangan kaya gini tian" ucap chika menahan tubuh tian ketika suaminya akan jongkok seperti kepada shani.
Chika membantu tian untuk berdiri.
"Maafin aku chika, maaf atas ucapan dan perbuatan aku, maaf aku gak ada disaat kamu butuh support dari aku, maafin aku sayang" ucap tian lirih.
"Iyaa aku udah maafin kamu, maafin aku juga ya" ucap chika tulus
Tian langsung membawa chika kepelukannya
"I love you" bisik tian."I love you to" bisik chika juga.
"Gini kan enak diliatnya iyakan bun" ucap cio yg duduk disamping shani dengan menonton drama didepannya ini.
Chika tersenyum malu karna diliatin mertuanya.
"Duduk lagi" ucap chika karna ngilu melihat tian yg kesakitan.
Tian langsung duduk disamping bundanya, dan chika duduk di samping tian.
"Kita pulang kerumah ya" ajak tian.
"Engga gak boleh" ucap cio.
"Loh kenapa yah.?" tanya tian.
"Ayah masih belum percaya sama kamu, nanti disana kamu nyakitin istrimu lagi, udah disini aja dulu sampai ayah melihat kamu bener2 berubah" ucap cio
"Bunda setuju, lagian disana gak ada siapa2 gak ada pembantu, gak ada supir, gak ada satpam, kamu gak mampu bayar sampe gak mempekerjakan orang2.?" ucap shani.
"Bukan begitu bun, lagian itu kemauan chika sendiri tau" ucap tian.
"Iya bun yah itu kemauan chika, karna chika mau ngurus rumah bener2 dengan tangan chika sendiri" ucap chika menunduk takut mertuanya marah.
"Iya bunda tau, tapi kalo terjadi kaya kemaren kalian juga yg repot, untung kemaren ada bibi dirumah kalian kalo engga gimana" ucap shani.
"Yaudah iya bun kita turutin itu semua, bunda tolong cariin ya orang2 nya" ucap tian mengalah.
Tian mengkode chika untuk mengalah juga dan nurutin kemauan bundanya.
"Yaudah sana pergi kekamar istirahat" ucap shani.
"Iyaa bun"ucap ch2, chika membantu tian berjalan.
"Awas jangan disakitin lagi" sindir cio.
"Engga akan yah" ucap tian memutar matanya malas dan melanjutkan jalannya.
"Udah ah mas jangan diungkit2 lagi masalah ini kita tutup dan buka lembaran baru" ucap shani.
"Iya sayang, aku cuman suka aja isengin bocah itu" ucap cio.
"Kamu tadi tonjok berapa kali anak aku.?" tanya shani.
"Gak tau gak ngitung" ucap cio.
"Ish bisa gak sih sama anaknya jangan main fisik gituh" ucap shani kesal.
"Lah orang anaknya yg duluan main fisik" ucap cio.
"Tetep aja aku gak suka liat nya" ucap shani langsung pergi.
"Loh ko jadi kamu yg marah sih sayang hei tunggu" ucap cio mengejar shani.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Acakdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!