Sepanjang jalan chika terus saja menangis dan tubuhnya masih aja bergetar.
Tian membuka pintu mobil nya dan menggendong chika ala koala untuk masuk kerumahnya.
Tian langsung membawa chika ke kamar mandi, dia langsung membuka hoodie yg dipakai chika lalu dia menguyur tubuh chika.
Sedangkan chika dia cuman bisa diam saja dan menangis, dia masih syok dengan kejadian ini.
Tian terus saja mengguyur tubuh chika sampe dia melihat kearah leher nya ada bekas kissmark, tian mengepalkan tangannya menahan emosi.
"Mandi" ucap tian datar dan langsung keluar dari kamar mandi.
Sedangkan chika dia menangis, perasaan dia campur aduk, sedih marah kecewa.
Setelah selesai mandi, chika sudah memakai bathrobe dan melihat dirinya didepan cermin, dia memegang leher yg ada kissmark nya lalu dia menangis lagi sejadi jadinya.
Dia gagal menjaga dirinya sendiri, harusnya tanda ini suaminya yg buat bukan cowo bajingan itu. Dia sangat malu sama dirinya sendiri.
"Aaaaaaaaaaaa hiks hiks" teriak chika melampiaskan semuanya.
Tian yg duduk di sofa kamar setelah mengganti bajunya. Dia menunggu chika selesai mendengar teriakan chika dari kamar mandi. Tanpa pikir panjang tian langsung masuk ke kamar mandi dan menampilkan chika yg sudah duduk dilantai.
"Chika kenapa.?" tanya mendekat
"Jangan mendekat hiks aku kotor hiks" ucap chika lirih.
Tian gak pedulikan itu, dia jongkok didepan chika.
"Maaf hiks maaf aku kotor hiks" ucap chika menunduk.
"Engga chika" ucap tian memeluk chika.
Lalu tian menggendong chika dan duduk di sofa dengan chika duduk dipangkuan tian.
Tian memeluk chika erat, tanpa terasa air matanya juga ikut jatuh mendengar tangisan dari chika, melihat chika yg hampir di per**sa dia merasa gagal untuk menjaga chika.
"Maaf chika maaf gue gagal hiks" tangis tian di pelukan chika.
Chika yg mendengar tangisan pertama dari tian dia makin mengeratkan pelukannya
Tian perlahan melepaskan pelukannya dia melihat wajah chika dia merapihkan rambut basah chika.
Chika juga melihat ke tian dengan air mata yg terus menetes. Tangan yg masih bergetar itu mengusap air mata tian..
Chika melihat mata tian yg sedang melihat ke lehernya. Chika menunduk menangis.
"Maaf harusnya kamu yg lakuin ini lebih dulu, maaf karna gak bisa jaga tubuh ini buat kamu, maaf aku udah kotor, maa..."
"Boleh gue hilangin bekas bajingan itu.?" ucap tian memegang dagu chika untuk melihatnya.
Chika mengangguk pelan, emang sudah seharusnya dia menyerahkan hak nya dari dulu.
Tian langsung menempelkan bibirnya ke bibir chika, chika memejamkan matanya meyakini bahwa yg melakukan ini suami nya.
Tian melumat bibir chika dengan lembut, setelah ciuman tian turun keleher chika membuat banyak tanda disana.
Chika yg tiba2 inget kejadian tadi tiba2 tubuhnya bergetar hebat lagi
"Jangaaaaan" teriak chika berontak.
Tian langsung melepaskan ciuman pada lehernya dia melihat chika yg berontak dan tubuhnya bergetar.
"Hei tenang ini gue tian, maaf ya" ucap tian menenangkan chika, lalu dia merapihkan kembali bathrobe yg chika pakai.
"Chika tenang ini aku tian tenang ya" ucap tian lembut membawa kepala chika untuk melihatnya.
"Tian hiks aku takut hiks" ucap chika ketika melihat wajah tian.
Tian langsung memeluk tubuh chika.
"Lo pasti trauma chik" batin tian.
"Jangan takut ada gue, udah ya mending lo di baju dulu ya abis itu makan gue pesen dulu" ucap tian menggendong chika ke walk in closet.
Setelah chika selesai ganti baju dan makanan sudah datang, mereka makan disofa kamar.
Chika cuman mengaduk aduk makanannya sambil melamun. Tian yg menyadari itu langsung merebut makanan chika lalu dia nyuapin chika.
"Makan jangan ngelamun" ucap tian menyuapi chika dan chika memakannya.
Tian terus menyuapi chika sampe makanannya habis.
"Tidur gih" ucap tian.
"Sama kamu" ucap chika pelan.
"Yaudah ayok" ucap tian.
Mereka berbaring diatas kasur, chika mendekat dan memeluk tian, tian membalas pelukan dari chika mereka tidur berhadap hadapan dengan saling memeluk.
"Tian" ucap chika.
"Hemm" dehem tian.
"Jangan tinggalin aku" ucap chika lirih.
"Gak akan chika, tidur yaa" ucap tian mengusap pipi chika lembut.
Chika langsung tertidur mungkin karena capek.
Beberapa saat kemudian forboys dan chika cs datang kerumah.
Mereka sedang duduk diruang keluarga rumah tian.
"Gimana chika.?" tanya tian.
"Kayanya dia trauma" ucap tian.
"Sekarang chika dimana.?" tanya ashel.
"Dikamar lagi tidur, kalian kesana aja tapi jangan dibangunin kasian" ucap tian.
Chika cs pun beranjak menuju kamar untuk melihat temennya itu.
"Gimana dia Zee.?" Tanya tian
"Kita udah lapor ke pihak kampus dan bawa dia ke kantor polisi, ternyata dalang dari semua ini si jeslyn" uca zean
Tian mengepalkan tangannya "dia lagi dia lagi" ucap tian marah.
"Udah serahkan semuanya sama polisi" ucap aldo.
Dikamar ashel,Jessi,dan eli sedih melihat keadaan chika yg seperti ini.
"Banyak banget itu tandanya.? Kata lo gak sampe di per**sa" ucap eli.
"Lah gue beneran, tadi juga tandanya gak sebanyak itu gue liat cuman satu serius dah" ucap ashel.
"Apa jangan2, lo pada satu pemikiran kan sama gue" ucap jessi melihat ashel dan eli.
"Oalah iya iyaa gue paham" ucap eli.
"Yaudah yuk ah keluar takut bangun dianya kasian" ucap ashel.
"Yaudah yan kita pulang ya" ucap zean.
"Iya thanks ya udah bantuin gue" ucap tian
"Sans aja bro" ucap ollan.
"Tian gue titip chika ya, pliss chika lagi butuh lo banget" ucap ashel.
"Tanpa lo suruh gue bakal jagain dia" ucap tian.
Tian mengantarkan temen2 nya sampe teras rumah, setelah mereka pulang tian yg ingin masuk lagi kerumah terhenti ketika ada mobil masuk ke pekarangan rumahnya.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Randomdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!