20

13.8K 789 41
                                    

Sepulang menonton turnamen zean dan istirahat sebentat tian langsung mandi dan siap2 untuk ke kampus.

Gak seperti hari2 sebelumnya, kini chika bareng sama tian pergi ke kampusnya tapi dia tetep turun dipinggir jalan.

"Gila anak penjual kue bisa dapetin ketua bem angkasa" ucap seseorang

"Iyaa dipelet kali tuh cowo"

"Apa dia ngejual diri"

Banyak sekali omongan2 yg didenger sama chika tapi dia gak tau konteks nya apa.

"Ah elah baru juga mau dideketin malah udah berpawang" ucap ollan

"Makanya lo satset dong bro" ucap aldo.

Sedangkan zean dia terbengong bengong sampe dia sadar pas kehadiran tian.

"Yan ikut gue" ucap zean menarik tangan tian menuju ketempat sepi.

"Apa sih Zee" ucap tian melepas tarikan zean.

"Liat ini" ucap zean menyerahkan hp nya dan menampilkan foto chika yg berpelukan dengan seorang cowo.

"Terus.?" ucap tian melihat foto itu.

"Ck lo gak marah liat bini lo pelukan sama cowo lain.?" ucap zean.

"Ngapain marah" ucap tian langsung pergi menuju kelas nya.

Zean dibuat melongo dengan tingkah tian.

Dikelas lain sangat heboh kedatangan chika ke kelasnya.

"Wow ini nih yg lagi tranding topik" ucap seseorang.

"Chika ikut kitaa" ucap ashel menarik tangan chika menuju taman belakang.

"Chik lo punya pacar..?" tanya Jessi

"Ko gak bilang2 sih tau tau udah ada yg up di akun kampus" ucap eli.

"Tau nih kita dianggap sahabat gak sih sampe gak dikasih tau begini" ucap ashel.

"Kalian ngomong apa sih.?" ucap chika bingung.

"Jangan pura2 gak tau deh, gue kesel sama lo karna gak ngasih tau kalo lo punya cowo, tapi gue juga ikut seneng kalo lo udah punya cowo apalagi cowonya itu kak aresh" ucap eli.

"Punya cowo apaan sih, beneran aku gak ngerti kalian ngomongin apa" ucap chika.

Ashel langsung melihatkan foto dia yg sedang berpelukan.

Chika melotot kaget melihat itu, dia bener2 gak tau kalo kejadian kemaren ada yg melihat bahkan memfoto dirinya, lebih parahnya di up di akun kampus.

Chika menggelengkan kepalanya " engga itu gak bener" gumam chika

"Chik lo kenapa..?" tanya ashel.

"Itu gak bener. Aku gak punya pacar itu gak bener" ucap chika perasaan dia sudah gak enak.

Kalo udah tersebar begini pasti tian juga bakal tau, dia harus gimana pikirnya.

Chika langsung lari dari sana. Dia mengeluarkan hp nya lalu menghubungi tian yg gak diangkat angkat.

Chika memutuskan untuk pulang kerumah karna kalo dilanjut masuk kelas pun bakal gak fokus.

Didalam kamar chika menangis bagaimana dia menghadapi ini, bagaimana tanggapan tian tentang foto itu, dia bener2 takut.

Chika terus menangis sampai dia ketiduran.

.
Tian pulang kuliah sore hari, dia langsung masuk ke kamar nya karna udah gak betah badannya udah lengket sama keringat.

Setelah tian mandi tian mendapat telpon dari bunda nya, dia memutuskan untuk ke balkon.
Karena ortu tian juga mengikuti akun sosmed kampusnya yg jelas mereka akan tau.

"Dek foto yg di up di akun kampus mu itu bener.?"

"Gak tau bun"

"Ko gak tau sih, kamu tanya dong sama chika"

"Buat apa"

"Buat apa.? Dia itu istri kamu tian, kamu diem aja gituh liat istri kamu pelukan sama cowo lain"

"Tian bisa apa bun, kalo dia bahagia nya sama dia yaudah"

"Udah yah bun jangan paksa terus kasian"

"Pokonya bunda gak mau tau urus masalah ini sampai selesai"

"Hufft iya bun, bunda tenang aja"

Tian langsung mematikan telpon nya.

"Tian" ucap chika lirih.

Tian kembalikan badannya dan melihat chika yg keadaanya gak baik2 saja.

"Ka kamu u udah tau foto itu.?" tanya chika bergetar.

Tian menganggukka kepalanya.

Chika memejamkan matanya menahan tangisnya.

"Maaf, kamu dengerin penjelasan aku foto itu.."

"Gpp, gue bakal bantu bebasin lo" ucap tian.

Chika gak ngerti dengan kata "bebasin" bebasin dalam hal apa pikirnya.

"Gue bakal bilang sama ayah buat bebasin lo dari pernikahan ini karna kita gak bisa terus kaya gini" ucap tian.

Deg..

Chika menggelengkan kepalanya air matanya mulai jatuh.

"Engga tian jangan" ucap chika lirih.

"Kenapa.? Kalo kebahagiaan lo bukan ada di gue, gue bakal bebasin lo, kejar kebahagiaan lo chika" ucap tian menatap lekat chika.

"Ini gak seperti apa yg kamu pikirin tian" ucap chika.

Hp chika yg ada dikamar berbunyi.

"Angkat gih" ucap tian.

Chika mengambil hp nya dan mengangkat telpon dari mami nya.

"Hallo mi"

"Pulang kerumah chika"

"Kenapa mi mami kenapa.?"

"Pulang, mami tunggu dirumah"

Aya langsung mematikan telpon nya.

"Kenapa.?" tanya tian.

"Mami nyuruh aku pulang" ucap chika pelan. Perasaan nya bener2 gak enak.

"Yaudah ayok gue anterin" ucap tian mengambil jeket nya.

"Disaat seperti ini kamu masih baik sama aku, maaf tian" batin chika melihat tian.

Sesampainya dirumah chika tian langsung pulang gak masuk dulu.

Chika masuk kerumah nya dan melihat aya yg duduk di kursi sambil menangkup kan kepalanya ketangan.

"Mami" ucap chika

Aya mendongak melihat chika.

"Mami mami kenapa.?" ucap chika kaget karna hidung aya yg penuh dengan darah.

"Mami kenapa hiks" ucap chika menangis.

"Foto itu gak bener kan" ucap aya pelan.

Deg..

Sakit sekali hati chika ketika melihat mami nya yg kaya gini gara2 foto sialan itu.

"Chika mami mohon jangan seperti itu nak" ucap mami yg langsung pingsan.

"Mamiii hiks bangun mi" teriak chika.

Chika langsung menghubungi tian dengan tangan yg bergetar untuk balik lagi kerumah nya.

"Hiks tian tolong hiks mami pingsan" ucap chika.

Tian langsung mematikan telponnya dan putar balik menuju rumah chika kembali.



TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang