15

13.3K 764 6
                                    

Tian melihat lagi ke chika yg terbengong.

"Duduk" suruh tian.

Chika duduk disamping tian masih dengan pandangan kosong nya.

"Kenapa dia bisa tau" batin chika.

"Dari kapan" tanya tian lagi.

"Aku gak pernah dibully?" ucap chika mengelak

"Sampai kapan.?" ucap tian menatap langit sore

"Maksudnya.?" ucap chika

Tian menarik nafas lalu menggelengkan kepala.

"Lo bisa lawan jangan diem aja" ucap tian yg langsung masuk ke kamar nya.

Chika menyerna ucapan dari tian.
Lalu Dia menyusul tian masuk ke kamar sambil membawa gitar tian buat disimpen ke tempat nya.

Dia melihat tian yg tiduran dikasur.

"Jangan tidur udah mau magrib" ucap chika.

"Engga" ucap tian sambil merem.

"Tok tok dek, chika makan malam diluar yuk" ucap shani dibalik pintu.

Tian melihat kearah pintu.

"Iya bun, mau siap siap dulu" teriak tian.

"Gak teriak2 gak sopan" tegur chika.

"Iya" ucap tian

"Sana siap siap" ucap tian lagi

Chika langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Dan berganti baju.

Setelah nya dia keluar dan memaki make up tipis.

Tian minat chika yg keluar dari kamar mandi giliran dia yg cuci muka biar lebih fresh.

"Udah.? Yuk berangkat sekarang aja" ucap shani ketika melihat chika dan tian turun tangga.

"Mami kamu gimana kabar nya nak.?" tanya shani ke chika yg duduk disamping tian yg menyetir sedangkan shani dibelakang.

"Allhamdulilah baik bun" ucap chika tersenyum menengok kebelakang.

"Allhamdulilah kalo gituh" ucap shani.

Setelah sampai di restoran mereka ber3 turun dari mobil dengan shani dan chika yg jalan lebih dulu, sedangkan tian dibelakang mereka dengan tetep menggunakan topi dan kacamata.
Emang si paling misterius.

"Ayah kapan pulang" tanya tian ketika sedang menunggu makanan.

"Belum tau, masih banyak kerjaan disana, nanti juga bunda kesana lagi" ucap shani.

"Loh kok" ucap tian heran.

"Bunda pulang cuman buat nengokin anak sama mantu bunda" ucap shani tersenyum.

"Bun gak usah lah begitu capek loh, udah gpp bunda disana aja jangan pulang pergi gituh, lagian tian disini baik2 saja" ucap tian khawatir.

Chika tim menyimak saja.

"Ya gimana bunda kangen sama kamu dek, sama chika juga" ucap shani tersenyum.

"Kan bisa telpon atau vc bun" ucap tian.

"Iya iya ini yg terakhir deh, nanti bunda pulang pas sama ayah" ucap shani mengalah.

"Gituh dong bun, tian gak mau bunda capek" ucap tian.

Chika tersenyum melihat tian yg begitu perhatian nya. "Coba aja kamu kaya gini ke aku" batin chika.

Makanan mereka datang dan mereka menikmati makan malam itu.

"Makan yg banyak chika" ucap shani

"Iya bun makasi" ucap chika tersenyum.

...

Keesokan hari nya chika dan tian gak pergi ke kampus karna weekend.

Tian memutuskan untuk bermain bola saja dengan temen2 bola nya.

"Kamu mau kemana.?" tanya chika

"Main bola" ucap tian yg menyiapkan perlengkapan bola nya.

"Ohh, Aku turun ya mau nemenin bunda."ucap chika

"Hemm" dehem tian.

Setelah selesai siap2 tian turun mencari keberadaan bundanya.

Dia mendengar suara dari dapur dan dia memutuskan untuk ke dapur.

"Bun tian mau main bola ya" pamit tian.

"Pamit sama istri juga dong kalo bisa ajakin biar gak gabut istri mu" ucap shani.

"Tapi disana ada temen2 kampus bun" ucap tian.

"Huffftt sampai kapan sih kalian ini" ucap shani menghela nafas.

"Nanti ada waktunya bun" ucap chika mengusap tangan shani.

"Yaudahlah terserah kalian" ucap shani.

"Yaudah tian pamit ya bun chik" ucap tian langsung keluar dari dapur.

"Jangan lama2 sayang" ucap shani

"Iya bun" ucap chika.

"Yaudah yuk lanjut" ucap shani. Karna mereka lagi bikin kue bareng lebih tepatnya shani yg minta diajari sama chika.

Diluar rumah ketika tian akan masuk mobil zean datang kerumah nya.

"Woi mau kemana lo.?" tanya zean.

"Main bola, mau ikut lo.?" ucap tian.

"Gue anak basket bro bukan anak bola" ucap zean sambil menepuk dada nya.

"Yaudah, terus ngapain lo kesini?" ucap tian

"Mau ketemu bunda, katanya bunda pulang.?" ucap zean.

"Hemm tuh lagi didapur bikin kue" ucap tian langsung masuk ke mobil nya dan berangkat kelapangan.

Sedangkan zean masuk kerumah tian, emang udah biasa dia begitu bahkan shani sama cio udah nganggap zean anak nya.

"Wedeeh enak nih" ucap zean yg tiba2 masuk.

"Astaga kamu bikin kaget aja" ucap shani

"Hehe maaf bun, bunda apa kabar" ucap zean memeluk shani.

"Allhamdulilah baik, kamu gimana.?" ucap shani.

"Baik juga bun" ucap zean melepas pelukannya.

"Ehh ada chika juga" ucap zean.

Chika cuman tersenyum saja karna dia belum terlalu deket sama zean.

"Mau dong bun" ucap zean yg ingin mengambil kue yg masih di loyang.

"Masih panas tunggu dingin dulu" ucap shani menepis tangan zean.

"Yah masih lama dong" ucap zean.

"Gak lama ko sebentar lagi palingan" ucap chika.

"Yaudah deh" ucap zean yg duduk dimeja makan nunggu kue itu dingin.

"Ada ada saja anak itu" gumam shani dan chika terkekeh mendengar itu.



TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang