45

13.2K 899 21
                                    

Tian membuka pintu rumahnya ketika ayah dan bunda nya sudah sampai.

"Mana chika.? Ko bisa sakit sih" ucap shani khawatir

"Dikamar bun, gak tau tian juga" ucap tian.

"Kamu jagain yg bener dong dek" ucap cio

"Ayah kalo mau marah2 nanti aja, sekarang fokus dulu sama chika" ucap tian.

Shani langsung saja naik keatas ke kamar anaknya disusul sama tian dan cio.

"Sayang kamu kenapa nak" ucap shani menghampiri chika yg sedang memejamkan matanya.

"Yaampun panas banget" ucap shani ketika menyentuh kening chika.

"Kita kerumah sakit ya" ucap shani.

Chika membuka matanya ketika mendengar suara mertuanya.

"Bunda" lirih chika.

"Iya sayang ini bunda, kita kerumah sakit ya badan kamu panas banget" ucap shani.

"Gak mau bunda, mau peluk" ucap chika lirih.

Shani yg ingin berbaring untuk memeluk chika ditahan sama chika.

''Jangan bun nanti bunda ketularan" ucap chika.

"Gpp sayang, gak bakal ketularan" ucap shani langsung membawa chika ke pelukannya.

Chika juga memeluk shani dengan erat dan menyimpan kepalanya di dada shani.

"Kangen mami" ucap chika mengeluarkan air matanya.

"Sabar ya nak, ada bunda anggap bunda sebagai mami kamu walaupun rasanya sangat berbeda" ucap shani mengusap kepala chika.

"Dek punya kool fever gak.?" tanya shani.

"Engga bun" ucap tian yg duduk dipinggir kasur.

"Beli gih sekalian obat penurun panas" ucap shani.

"Jangan dulu, kita periksa dulu, bentar ayah telpon dokter gaby" ucap cio keluar dari kamar untuk menelpon dokter keluarga nya.

"Chika ko sampe kaya gini dek" tanya shani sambil terus mengusap kepala chika.

"Gak tau bun, kita pulang dari caffe chika langsung kaya gini" ucap tian melihat chika didalam pelukan shani.

"Gak makan macem2 kan.?" ucap shani

"Engga bun tadi chika makan nasi goreng" ucap tian

Yg ditunggu2 akhirnya tiba juga, dokter gaby langsung memeriksa chika dan shani melepaskan pelukannya dan duduk disampingnya.

"Gimana dok.?" tanya tian.

"Cuman demam biasa mungkin karena kecapean dan kurang tidur" ucap dokter.

"Iya chika lagi nyiapin buat skripsi tidurnya malem terus" ucap tian.

"Pantes" gumam shani.

"Ini resep obat buat penurun panas kalo misal gak turun2 panas nya bawa aja ke rumah sakit" ucap gaby.

"Iya dok makasih" ucap tian menerima resep obat itu yg akan ia tebus.

Shani dan gracio memutuskan untuk menginap saja, tengah malam shani terbangun dan mengecek kamar anaknya untuk melihat mantunya.

Shani membuka kamar anaknya yg gak dikunci, dia melihat anak dan mantunya sudah tidur dengan saling memeluk. Shani menutup kembali pintunya dan kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur.

Pagi hari nya shani menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya dan dia juga membuatkan bubur untuk menantunya.

Shani pergi ke kamar dengan membawa semangkuk bubur dan air.

Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang