51

11.7K 843 33
                                    

Ollan langsung duduk didepan Jessi, dia langsung memegang kedua tangan Jessi.

"Mungkin udah saatnya disaat gebrakan dari temen2 gue, gue gak mau tertinggal begitu jauh" ucap ollan.

Aldo zean sudah tertawa tanpa suara mendengar ucapan ollan, sedangkan dia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Jes kemaren sekarang dan detik ini juga gue bilang kalo gue suka sama lo itu serius bahkan untuk jangka waktu yg akan lama perasaan ini cuman buat lo" ucap ollan menatap mata Jessi yg juga sedang menatapnya dengan tampang jijik ehh terharu.

"Gue gak bisa romantis kaya zean, gue gak bisa gombal kaya aldo, dan gue juga gak bisa seeffort Tian, tapi ini lah gue yg apa adanya, bahkan mungkin banyak orang yg bilang hidup gue gak begitu serius banyak becanda nya tapi soal perasaan ini gue serius, so lo mau gak jadi pacar gue, jadi belahan hati bahkan jantung gue" ucap ollan.

Semua orang tertawa dengan ungkapan perasaan ollan yg terbilang kocak.

"Diem anjir ini lagi serius" ucap ollan.

"Lagi serius tapi lo sendiri yg gak serius" ucap aldo terkekeh.

"Udah serius gue tuh" ucap ollan.

"Gimana jes ollan nungguin tuh" ucap ashel.

"Iya gue mau jadi belahan hati dan jantung lo, gue mau ada disetiap hari2 lo, menjadi tulang rusuk dan lo tulang punggung" ucap Jessi.

"Hahahahha emang bener kalo jodoh tuh cerminan diri" ucap aldo tertawa ngakak.

"Gak ekspek gue si Jessi sebelas duabelas sama si ollan" ucap zean pelan yg hanya bisa didengar tian dan marsha.

"Sama" ucap tian ikut terkekeh juga.

"Yes yuhuuuuu akhirnya gue gak jomblo lagii" ucap ollan kesenengan.

"Pelukan dong" ucap eli.

"Eh iya lupa, sini sayangku cintaku manis ku" ucap ollan memeluk Jessi.

"Selamat bro akhirnya lo gak nangis dipojokan kalo kita bawa pasangan ke basecamp" ucap aldo.

"Yoi dong bro" ucap ollan.

"Tinggal satu temen kita nih yg masih jomblo" ucap ashel melihat eli.

"Mau gue comblangin gak li, gue punya pasukan jomblo" ucap ollan.

"Heh hus weh gak gak gak usah, gue mau nyari aa aa bandung saja" ucap eli yg emang dia bakal pindah ke bandung.

"Ah iya juga, kamu kan bakal pindah ya" ucap chika sedih.

"Iya kita bakal kepisah nih, tapi tetep berkabar ya jangan lupain gue huhu" ucap eli dibuat2 sedih.

"Gak akan lah" ucap Jessi.

Merka melanjutkan obrolan mereka sampai mereka pulang jam setengah 10 malam.

"Bi besok aja diberesin nya, sekarang bibi istirahat aja" ucap chika

"Gpp non bibi bereskan sekarang aja" ucap bibi.

"Tapi bi ini udah malem besok aja" ucap chika.

"Gpp non bibi mah udah biasa hehe" ucap bibi.

"Yaudah kalo itu maunya bibi, chika sama tian duluan ya bi" ucap chika yg berjalan ke kamar nya dengan dirangkul suaminya.

"Jangan mandi ya udah malem" ucap tian.

"Iya engga, cuman bersih2 doang" ucap chika yg langsung masuk ke kamar mandi.

Setelah keduanya selesai membersihkan badan mereka masing2 kini mereka sedang berbaring dengan chika yg tidurl berbantalan lengan tian.

"Tidur sayang udah malem" ucap tian

"Mau diusap2 lagi perutnya boleh.?" ucap chika yg mendongak melihat tian.

"Boleh, tapi kamu tidur ya" ucap tian menyingkap baju tidur chika lalu mengusap perut chika.

Chika memejamkan mata nya karna nyaman dengan usapan suaminya itu, tanpa terasa dia sudah masuk ke alam mimpi.

Tian yg menyadari istrinya sudah tertidur dia membenarkan selimutnya dan mengusap perut istrinya dibalik selimut.

.
Pagi hari nya chika kembali memuntahkan isi perutnya yg semalam dia makan.

"Huek huek sayaaang" ucap chika memanggil suami nua yg masih tidur.

Huek huek huek.

"Christiaaaaan hiks hiks" teriak chika sambil menangis karna bener2 gak kuat dan mual.

Tian yg sedang tidur langsung bangun ketika mendengat teriakan dari istrinya. Dia langsung berlari ke kamar mandi dengan sempoyangan karna nyawanya belum ke kumpul.

"Astagaa sayang" ucap tian serak ketika chika yg sudah duduk dilantai.

Tian mengangkat tubuh chika dan didudukan di toilet, dia melihat baju yg dikenakan chika terkena muntahan.

Tian mengusap bekas muntahan didagu chika dengan tangannya tanpa merasa jijik.
Dia juga membuka baju chika yg terkena muntahan.

"Cuci dulu ya mulutnya" ucap tian

"Lemes" ucap chika pelan.

Tian langsung menggendong chika ala koala lalu membersihkan mulut chika dengan satu tangannya.

"Mau pipis dulu gak.?" tanya tian, chika menggelengkan kepalanya dan menyimpan kepalanya dipundak tian.

Tian membawa chika ke kasur nya kembali dia merebahkan tubuh chika lalu dia pergi membawa baju baru buat chika.
Dia memakaikan baju itu dengan telaten.

"Hiks hiks hik" tangis chika.

"Kenapa nangis sayang.? Mau muntah lagi.?" tanya tian.tapi chika menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa.? Perutnya sakit.? Atau kepalanya pusing.?" tanya tian, lagi lagi Chika menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa hemm.?" tanya tian lembut sambil mengusap air mata yg jatuh ke pipi.

"Maaf aku selalu ngerepotin kamu hiks" ucap chika dia merasa nyusahin suaminya.

"Hei kamu gak ngerepotin sama sekali, udah ya jangan nangis nanti dedek bayi nya ikutan sedih" ucap tian yg terus mengusap air mata chika yg jatuh.

Chika langsung memeluk tian dan menangis didada tian.

"Aku bener2 sayang sama kamu,hiks jangan tinggalin aku ya" ucap chika

"Gak akan pernah aku tinggalin kamu sayang, aku juga bener2 sayang dan cinta sama kamu" ucap tian membalas pelukan chika.

"Udah dong jangan nangis terus, nanti pusing kepalanya" ucap tian mengusap kepala belakang chika.

"Aku gak tau kenapa hiks kenapa bisa senangis ini hiks" ucap chika.

Tian terus menenangkan istrinya, mungkin ini karna hormon jadi istrinya mellow kaya gini.



TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang