59

12K 953 63
                                    

Setelah membersihkan tubuhnya masing2 kini ch2 sedang berbaring dengan saling hadap hadapan.

"Aku beruntung punya istri kaya kamu, kamu mau memaafkan kesalahan aku padahal aku udah nyakitin kamu" ucap tian menatap dalam mata chika.

"Kita sama sama beruntung" ucap chika tersenyum.

"Aku kangen banget sama kamu" ucap tian memeluk chika.

"Aku juga kangen, kamu jangan kaya kemaren lagi ya aku takut, kalo ada masalah bicarain dulu baik2" ucap chika.

"Iya sayang maaf ya" ucap tian mengusap kepala chika.

"3 hari ini kamu kemana aja.?" tanya chika mendingan melihat suami nya.

"Aku menyibukkan diri dengan bekerja sayang, karna aku terus kepikiran" ucap tian.

"Maafin aku ya aku gak bisa..."

"Suuuttt udah ya sayang lupain aja, aku udah nerima dan ikhlas" ucap tian memotong ucapan istrinya.

Chika langsung memeluk tian erat dan menangis kembali.

"Loh ko nangis sih" ucap tian.

"Aku takut kamu ninggalin aku hiks" ucap chika didalam pelukan tian.

"Gak akan sayang, udah ya jangan nangis terus nanti pusing loh dari tadi nangis terus" ucap tian mengusap kepala chika.

"Tidur ya" ucap tian lembut dan diangguki oleh chika.setelah nya mereka tidue dengan saling memeluk.

.

Pagi harinya entah angin dari mana tian yg lebih dulu bangun. Dia melihat wajah damai istrinya yg sedang tidur, dia merapihkan rambut yg menghalangi wajah chika.

Chika yg terusik mulai membukakan matanya hal pertama yg ia lihat suaminya yg sedang tersenyum menatapnya, sunggung pandangan yg sangat indah.

"Pagi" ucap tian mengecup bibir chika singkat

"Hemm pagi, tumben kamu bangun duluan" ucap chika dengan serak dan menggeliatkan tubuhnya.

"Biar energi kamu gak terbuang karna membangunkan aku" ucap tian terkekeh.

Chika ikut terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Kamu hari ini ke kantor.?" tanya chika

"Harus nya sih iya, tapi gak dulu deh" ucap tian.

"Kenapa.?" tanya chika

"Masih kangen sama istri" ucap tian memeluk tubuh chika yg telentang.

Chika tertawa dan mengusap tangan tian yg melingkar diperutnya.

"Kita liburan yuk susul si Zee" ajal tian.

"Emang dibolehin sama ayah bunda.? Kita pulang kerumah aja belum di bolehin" ucap chika melihat tian.

"Ck kenapa sih mereka orang aku gak bakal nyakitin kamu lagi" ucap tian kesal.

"Hahah sabarr makanya kamu bikin ayah sama bunda percaya lagi sama kamu" ucap chika mengusap pipi tian.

"Hemm" dehen tian menikmati usapan lembut di pipinya.

"Udah ah aku mau mandi" ucap chika yg beranjak duduk.

"Mandi bareng yank" ucap tian menaik turunkan alisnya

"Engga ya aku masih nifas" ucap chika.

"Ya emang kenapa orang cuman mandi" ucap tian.

"Halah cuman mandi tapi bisa berjam jam" ucap chika

"Hehe tau aja" ucap tian terkekeh.

"Sabar ya sayang puasa dulu muach" bisik chika mencium pipi tian setelah nya dia pergi ke kamar mandi meninggalkan tian yg cengo mendengar bisikan dari istrinya.

"Sial bisa bisa nya si yessica yessica itu" ucap tian menggeram menelusupkan wajah nya ke bantal.

Sedangkan chika tertawa didalam kamar mandi karna sudah berhasil ngerjain suaminya.

"Pasti uring eringan tuh" gumam chika.

Setelah selesai mandi dan berganti baju, chika melihat suaminya yg terngkurep dengan wajah yg merah.

"Sayang cepet mandi" ucap chika berjalan mendekat.

"Stop jangan mendekat" ucap tian langsung beranjak dan berjalan menuju kamar mandi.

"Kamu kenapa.?" tanya chika

"Pake nanya lagi" ucap tian.

Chika yg ngerti pun cuman terkekeh saja

"Mau dibantu gak.?" ucap chika tengil

"Mau mau" ucap tian semangat.

"Tapi boong wlek" ucap chika langsung lari keluar kamar.

"Yessicaaaa" teriak tian.

Chika yg mendengar teriakan suaminya tertawa puas.

"Kenapa lagi dia.?" tanya shani ketika berpapasan dengan chika.

"Hahah gpp bun" ucap chika yg masih tertawa.

"Beneran.? Dia gak nyakitin kamu lagi kan.?" tanya shani.

"Engga ko bun tenang aja, dia lagi tantrum karna chika nya masih nifas" ucap chika terkekeh malu.

"Oalah pantesan hahah biarin aja biar tau rasa, gimana tersiksanya kalo gak ada istri" ucap shani ikut tertawa.

"Haha iya bun, ayah mana.?" ucap chika.

"Masih mandi, yuk turun kita siapin sarapan" ucap shani.

"Ayok bun" ucap chika.

Walaupun sudah ada pembantu yg masak untuk sarapan tapi seenggaknya mereka bantu menyiapkan.

"Pagi para bidadari" sapa cio ketika melihat 2bidadari sedang ngobrol dimeja makan.

"Pagi yah" ucap chika

"Sini duduk" ucap shani.

"Tian mana.?" tanya cio.

"Masih mandi yah" ucap chika

Mereka bertiga menunggu tian yg tak kunjung datang.

"Ck lama bener tuh bocah, mandi apa semedi dia" ucap cio kesal..

"Harus ngeluarin dulu apa yg harus keluar mas" ucap shani terkekeh

"Maksudnya.?" ucap cio.

"Halah pura2 gak ngerti, chika masih nifas jadi tian lama mandinya" ucap shani.

"Oalah hahha kasian banget tuh bocah" ucap cio tertawa ngakak.

Tian datang dengan muka cemberutnya.

"Pagi pagi udah cemberut aja kaya yg gak dapet jatah" ucap cio mengejek.

"Berisik" ucap tian kesal.

"Sini duduk" ucap chika menarik tangan suaminya.

"Im going solo lo lo lo lo" ucap cio.

"Mas" tegur shani padahal dia sendiri menahan ketawanya.

"Apa sayang aku cuman nyanyi iyakan dek" ucap cio.

"Terserah deh terserah" ucap tian memutar matanya.

Mereka bertiga tertawa kecuali tian yg kesal karna diejek, istrinya lagi malah ikut ikutan padahal ini gara gara dia.



TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang