Sudah 3 hari chika dirawat dan hari ini dia sudah diperbolehkan pulang. Temen2 nya dan forboys sempet nengok kecuali pasangan zeesha yg sedang honeymoon.
Semenjak hari itu, chika gak melihat batang hidung suaminya, dan itu membuat chika merasa sedih dan bersalah.
"Udah selesai, yuk pulang" ucap shani ketika selesai membereskan barang.
"Chika pulang kemana bun.?" tanya chika dengan lirih dengan menatap shani
Pertanyaan itu membuat hati shani sakit, dia bener2 kecewa sama anaknya yg tega ninggalin istrinya disaat istrinya sangat membutuhkan dia.
"Kamu maunya pulang kemana.? Mau kerumah bunda.?" tanya shani
"Chika pulang kerumah mami aja bun, chika gak mau ngerepotin bunda sama ayah terus" ucap chika
"Kamu gak ngerepotin chika, kamu udah bunda anggap sebagai anak bunda sendiri" ucap shani.
Chika langsung memeluk shani erat dia sangat beruntung mempunyai mertua seperti shani.
"Makasih bunda makasih selalu ada disamping chika" ucap chika lirih.
"Iya sama sama sayang, yaudah kita pulang kerumah bunda aja ya" ucap shani.
"Tian dimana bun.?" tanya chika dengan hati2
"Dia ada dirumah kalian" ucap shani tersenyum kecut.
Chika mengangguk pelan, dia sebenarnya kangen sama suaminya tapi dia takut untuk menemui suaminya takut suaminya masih marah dan berakhir ia kena bentakan lagi.
Sepanjang jalan chika melamun melihat jalanan ibu kota, shani menarik nafas melihat menantunya seperti ini, dia paham kalo chika ini lagi kangen sama tian.
"Mau makan diluar dulu gak.?" ucap shani mengajak chika ngobrol supaya gak ngelamun terus
"Bunda mau makan dulu.? Kalo mau ya ayok chika temenin" ucap chika
"Tapi kamu ikut makan ya" ucap shani.
"Chika gak laper bun, chika nemenin bunda aja ya" ucap chika.
"Masa bunda makan sendiri sih, yaudah deh gausah bunda tahan aja laper nya." ucap shani.
Chika merasa gak enak "yaudah ayok bun chika mau" ucap chika
"Bener ya kamu ikut makan" ucap shani dan chika menganggukkan kepalanya.
Rencana shani berhasil membuat chika makan, karna akhir2 ini chika susah untuk makan.
Shani dan chika mampir ke resto dulu untuk makan, shani sengaja pilih resto sunda biar suasananya bikin nafsu makan naik.
Mereka makan dengan diiringi obrolan kecil.
"Chika, makan disini juga" ucap seseorang
"Eh i iya kak" ucap chika gugup lantaran sudah lama tak bertemu dengan orang ini.
"Sama siapa chik.?" tanya orang itu.
"Saya shani bundanya chika" ucap shani.
"Oh hai tante saya aresh kka kelas chika waktu SMA" sapa aresh sambil mencium tangan shani. Shani cuman mengangguk dan tersenyum.
"Suami kamu mana chik.? Katanya sudah nikah, ko gak bareng sama dia" tanya aresh.
"Em itu suami aku lagi kerja" ucap chika gugup.
"Ohh kirain, yaudah aku kesana ya ditunggu keluarga ku, permisi tan" ucap aresh dengan tersenyum manis.
Dan dibalas anggukan dari chika dan shani.
Chika bener2 gak tau harus gimana sekarang, kenapa harus ketemu aresh pas lagi sama mertuanya. Mertuanya ini pasti tau siapa aresh.
"Lanjut lagi makannya" ucap shani ketika melihat chika cuman diem.
"I iya bun" ucap chika masih gugup.
"Udah bunda gpp ko lagian kalian udah gak ada hubungan atau perasaan apa2 kan" ucap shani yg tau isi pikiran chika.
Chika langsung menggelengkan kepalanya cepat. "bahkan udah lama perasaan itu hilang dan digantikan sama anak bunda" ucap chika tersenyum begitupun shani yg ikut tersenyum mendengar itu.
"Tapi sekarang tian nya marah sama chika" ucap chika sendu
"Yg sabar ya, dia engga marah cuman lagi menghindar takut dia lost kontrol kaya kemaren lagi" ucap shani yg tau betul anaknya walaupun tetep kecewa sih.
Setelah selesai makan, shanchik sudah berada dipekarang rumah mewah greshan. Chika kembali lagi kerumah ini dengan tidak bersama tian.
"Bersih2 terus istirahat ya sayang" ucap shani
"Iya bun, bunda juga ya" ucap chika
Chika kembali memasuki kamar yg dulu ia tempati bersama suaminya, lebih tepatnya kembali ke kamar suaminya tanpa suaminya.
Kejadian pas awal nikah langsung berputar di kepala chika, dia mengingat semua moment bersama suaminya itu.
Tanpa diminta air matanya jatuh begitu saja.
"Aku kangen kamu" lirih chikadia berjalan ke kasur dan duduk disamping kasur. Dia mengusap kasur itu sambil terus mengingat moment2 indah kala itu.
.
Sedangkan disatu sisi, tian menyibukkan dirinya dengan bekerja, dia gak mau kalo terus memikirkan kesedihan dan kekecewaannya.
Kalo ditanya dia kangen gak sama istrinya jawabannya kangen banget, tapi apa boleh buat kecewanya masih menyelimuti dirinya.
"Mau sampai kapan kamu begini" ucap gracio yg tiba2 masuk ke ruangan tian.
"Aku sibuk jadi silahkan pergi" ucap tian.
"Berani kamu ngusir ayah" ucap cio
"Kenapa engga.? Ini kantor tian bebas tian mau ngundang atau ngusir siapapun" ucap tian
"Ini bukan didikan ayah ataupun bunda, ayah bener2 gak kenal dengan kamu yg sekarang" ucap cio
"Kalo masih nganggap ayah dan bunda sebagai orang tuamu Pulang ngantor ayah tunggu dirumah, ini perintah!!" ucap cio tegas dan langsung keluar lagi dari ruangan.
"Ck apa sih bapak2 itu," gumam tian
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.Kayanya ini part terakhir untuk hari ini, see you besok!! siapin stok tisu buat lap air mata wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Randomdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!