60

11.6K 857 26
                                    

1 tahun kemudian..

Banyak sudah mereka lewatin bersama dari yg harmonis romantis sampai ke adu bac*ot, tapi untungnya mereka jauh lebih memahami satu sama lain.

Sudah 1 tahun ini mereka masih belum dikaruniai seorang anak dan itu membuat chika stress, mereka sudah melakukan pemeriksaan dan hasil nya gak ada yg salah dengan mereka, mungkin belum dikasih aja sama yg diatas.

Bukan hanya chika yg stress tapi tian pun sama, di satu sisi dia bener2 pengen punya anak, tapi di sisi lain dia gak bisa berbuat apa2 toh yg ngasih mereka anak hanyalah sang maha penguasa (allah)

Berbeda dengan pasangan ch2, pasangan zeesha sudah dikaruniai seorang anak dan seminggu yg lalu marsha lahiran. Tentu saja sebagai sahabat dari kecil nya. tian sangat merasa senang karna temennya itu sudah menjadi seorang ayah.

"Ayok sayang" ucap chika ketika selesai dengan make up nya.

Mereka berencana akan nengok baby nya zeesha, tapi sebelumnya mereka akan membeli kado terlebih dahulu.

"Lama banget sih yank" ucap cionyg melihat jam tangannya.

"Namanya juga cewe,udah ayo keburu siang" ucap chika langsung pergi keluar kamar

"Lah tu bocah ngapa yak" gumam tian dan menyusuk istrinya.

Setelah selesai membeli banyak kado mereka lansung ke rumahnya zeesha.

"Eh yan chik sini masuk masuk" ucap zean ketika melihat tamu yg datang ialah sahabat nya.

"Marsha sama dedek bayi nya mana Zee" tanya chika karna dia gak melihatnya.

"Diatas, ayok keatas aja" ajak zean. Mereka langsung keatas tepatnya ke kamar zeesha.

"Hai ca apa kabar.?" tanya chika ketika memasuki kamar zeesha dan melihat marsha yg sedang duduk disamping dedek bayi yg lagi tidur.

"Eh hai kak chika, baik ko ka chika apa kabar.?" ucap Marsha.

"Baik jugaa" ucap chika tersenyum mereka cipika cipiki.

"Hai bang" sapa marsha ke tian yg juga ada disituh.

"Anak bayi punya bayi" ucap tian mengacak rambut marsha.

"Ih gue bukan anak bayi lagi ya" ucap marsha.

"Iyakah.?" tanya tian

"Iyalah tuh buktinya" ucap marsha menunjuk anaknya yg sedang tidur.

Tian dan zean cuman terkekeh saja.sedangkan chika dia sudah menatap bayi mungil itu.

"Lucuu banget sih" ucap chika yg gak lepas menatap bayi itu.

"Siapa namanya.?" tanya tian yg juga melihat bayi lucu itu.

"Zefan Marshelio," ucap zean tersenyum.

"Bagus banget namanya" ucap chika.

"Boleh gue gendong.?" tanya tian.

"Boleh bang sini" ucap marsha tian pun mendekat.

"Bisa gak lu.?" tany zean

"Di bisain aja lah" ucap tian.

"Hati hati yank" ucap chika yg ngilu sendiri ketika suaminya menggendong bayi.

Tian tersenyum menatap wajah bayi di gendongannya ini, mungkin ini gambaran dia nanti akan seperti itu.

Chika yg melihat pemandangan didepannya ini entah kenapa perasaannya jadi gak enak, dia tau betul gimana kepengennya suaminya itu punya anak. Dia sedih gak bisa ngabulin kemauan suaminya dengan cepat.

"Lucu banget dia yank" ucap tian yg terus menatap bayi itu.

Chika mendekat kearah suaminya dan melihat juga dedek bayi nya, dia tersenyum tapi tidak dengan hatinya.

"Semoga cepet2 nyusul kalian biar dedek zefan ada temennya" ucap zean. Dia juga tau sahabatnya itu sudah kepengen punya anak.

"Aamiin doain ya" ucap tian.

"Pasti" ucap zean.

"Aku juga mau gendong dong" ucap chika.

"Nanti aku belum puas" ucap tian.

"Ish gantian lah kamu udah lama loh" ucap chika.

"Anak gue jadi rebutan ini mah" ucap zean.

"Ck iya iya nih, tapi nanti aku lagi" ucap tian.

Chika langsung mengambil alih bayi itu dengan sangat hati2.

"Hati hati chik anak gue itu" ucap zean was was.

"Iya tau anak kamu Zee" ucap chika santai sambil menimang bilang zefan.

"Dia mah gituh tau kak suka was was kalo ada yg mau gendong" ucap marsha dan chika cuman terkekeh saja

"Yg lain udah pada kesini belum Zee.?" tanya tian.

"Udah kemaren aldo,ollan, sama Jessi mereka kesini" ucap zean

"Ashel gak ikut.?" tanya tian. Yg merasa aneh kenapa aldo ada tapi ashel gak ada, kalo eli mah dia udah pindah ke bandung.

"Lo gak tau kan mereka udah putus." ucap zean.

"Hah putus.? Ko bisa" ucap tian kaget.

"Ya bisa lah namanya juga hubungan" ucap zean.

"Kamu tau soal mereka yank.?" tanya tian ke chika. Dan chika menganggukkan kepalanya.

"Ko kamu gak cerita ke aku" ucap tian.

"Kamu nya gak nanya" ucap chika.

"Gara gara apa.?" tanya tian.

"Ashel selingkuh" ucap zean.

"Bukan selingkuh, dia itu terlalu frendly kesemua orang membuat aldo cemburu" ucap chika.

"Dih dibelain, orang jelas jelas selingkuh, masa dia larang aldo buat deket siapapun, sedangkan dia sendiri deket ke banyak orang" ucap zean.

"Iya itu namanya frendly Zee" ucap chika.

"Iya iya, tapi gak sampe jalan berdua sama cowo lain" ucap zean.

Chika diam mendengar itu, karna ashel gak cerita soal yg diomongin zean, ashel cuman cerita kalo dia terlalu frendly dan membuat aldo cemburu dan mutusin dia.

"Terus si aldo nya gimana.?" tanya tian

"Marah dia bang, pas kemaren kesini aja masih emosi" ucap marsha.

"Putus nya baru baru ini.?" tanya tian

"Iya kalo putusnya, kalo berantem nya mah udah lama" ucap zean.

"Kalo si ollan gimana.?" tanya tian, dia bener2 gak tau kabar2 dari sahabat nya karna sudah punya kesibukan masing2.

"Baik2 aja dia mah, malah katanya renacanya mau tunangan sama si Jessi" ucap zean.

"Syukurlah" ucap tian.

Tiba tiba zefan merengek didalam gendongan chika mungkin mau mimik.

"Ayok keluar, istri gue masu ngasih mimik zefan" ajak zean ke aldo.

"Kamu mau ikut keluar.?" tanya tian.

"Aku mau disini gpp kan ca" ucap chika.

"Gpp dong kak, disini aja udah lama juga kita gak ngobrol2" ucap marsha.

Tian dan zean pun keluar kamar meninggalkan para istrinya.

Chika melihat marsha yg ngasih mimik ke zefan.

"Sakit ya ca.?" tanya chika ketika melihat marsha meringis

"Hemm kak belum terbiasa aja" ucap marsha.

"Jadi pengen cepet2 punya dedek bayi juga" ucap chika.

"Aamiin semoga ya kak" ucap marsha.

"Lo gak mau adopsi anak aja.?"...........




TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Sorry guys lagi banyak kerjaan.



Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang