23

14.3K 894 48
                                    

"Mami minta sama kamu jangan bikin tian buat memutuskan pisah sama kamu, mami cuman percaya kalo kamu sama tian nak, jangan bikin kesalahan yg membuat rumah tanggamu hancur, sebisa mungkin kalo ada masalah selesaikan baik2 sayang.
Berikan hak nya tian nak layani suami mu sebaik mungkin. Mami harap mami masih bisa melihat cucu mami nanti walaupun dengan alam yg berbeda" ucap aya meneteskan air matanya.

"Tolong bangunin tian nak, mami mau ngomong sama dia" ucap aya.

Chika yg sudah menangis membangunkan tian untungnya tian gak susah dibangunin kaya biasanya.

Tian memutuskan untuk mencuci muka dulu biar lebih fresh.

"Kenapa mi.?" tangan tian dengan suara serak.

Dia bingung kenapa chika dan mami nya menangis begini.

"Ma mi t titip chika ya" ucap aya terbata.

"Mi hiks mami harus kuat mi hiks chika gak mau chika mau sama mami" tangis chika pecah

Tian menahan tubuh chika yg akan terjatuh karna lemes.

Aya mengangkat tangannya ingin memegang tangan tian, dan tian langsung memegang tangan aya erat.

"Iya mi tian bakal jaga chika" ucap tian.

Aya tersenyum dan tiiiiiiiiiiiiiiitt

"Mami hiks mamiii jangan tinggalin chika mi hiks" tangis chika berontak di pelukan tian.

Sebisa mungkin tian memeluk chika menyalurkan kekuatan buat istrinya itu.

Suter datang karna mendengar teriakan dari chika dia mengecek nadi aya yg ternyata sudah meninggal.

"BANGUUUN MAMI BANGUUN HIKS JANGAN TINGGALIN CHIKA MI, BANGUUUM MI" teriak chika dengan mengguncang tubuh aya.

"Chika jangan kaya gini, kasian mami" ucap tian membawa chika menjauh dari brankar.

"Tian hiks mami bangunin mami tian hiks" tangis chika.

"Tenang ya ada gue chika ada gue" ucap tian memeluk chika erat, tian meneteskan air matanya ikut menangis.

.
Jenazah aya akan dipulangkan kerumah chika,
Tian sudah ngasih tau orang tuanya dan mereka sedang diperjalanan untuk pulang.

Begitupun temen2 tian dan chika mereka sudah ada dirumah chika.

Chika sedang dikamar dengan ditemani temen2 nya.

Sedangkan tian dia yg mengurus semuanya.

Tian masuk ke kamar chika yg dimana ada temen2 chika juga.

"Chika ayok makamin sekarang, kalo nunggu ayah sama bunda mereka baru nyampe nya nanti malam" ucap tian yg jongkok didepan chika.

Chika cs dan forboys tentu penasaran ada hubungan apa tian sama chika yg kelihatannya sangat dekat itu, bahkan tian sendiri yg ngurus semuanya.

Chika cuman menganggukkan kepalanya pelan.
Dan tian langsung membantu memapah jalan chika.

Setelah selesai dimakamin semua orang yg mengantar sudah pulang, tinggal lah chika cs, forboys, dan om yg waktu itu jadi wali nikahnya chika.

"Chika om turut berduka cita ya, kamu yg ikhlas ya masih ada om disini nak, om pamit pulang ya" ucap om dia menepuk pundak tian yg ada disamping chika itu.

"Iya om makasih" ucap chika dengan suara serak.

"Pulang yuk" ucap tian yg setia jongkok disamping chika.

"Kamu duluan aja aku masih mau disini" ucap chika

Tian melihat kearah temen2 nya dan temen2 chika.

"Kalian kalo mau pulang pulang aja, chika sama gue" ucap tian.

"Tapi kita mau nemenin chika" ucap ashel.

"Yaudah kalian duluan aja kerumah chika, nanti kita nyusul" ucal tian.

Dan semuanya pun pergi tinggal lah chika dan tian yg ada disana.

Chika kembali menangis menatap tanah didepannya.

Tian langsung membawa chika kepelukannya.
"Jangan ditangisin terus kasian ke mami nya" ucap tian.

"Udah ya kita pulang, temen2 nungguin dirumah" ucap tian.

Tian membantu chika berdiri karna kondisi chika sudah lemas.

Tian jongkok didepan chika, dan chika menatap heran.

"Naik gue gendong" ucap tian.

"Gak usah aku bisa jalan sendiri" ucap chika.

Tian menarik tangan chika untuk memeluk lehernya dan dia langsung menggendong chika.

Chika mengeratkan tangannya dan menyimpan dagunya dipundak tian.

Setelah sampai dirumah nya yg masih ada chika cs dan forboys bahkan mereka membereskan rumah chika.

"Thanks" ucap tian ke semuanya.

Mereka semua duduk di karpet karena kursinya masih disimpen di teras.

"Zee tolong pesenin makanan entar gue yg bayar" ucap tian.

"Yan, chika sorry nih kalo gak liat keadaan dulu,tapi kita beneran penasaran dengan hubungan kalian" ucap ollan dan diangguki semua orang kecuali zean dan marsha.

Chika melihat ke tian dan tian menganggukkan kepalanya.

"Kita udah nikah" ucap tian.

"Hah loh ko" ucap ollan kaget.

"Ini beneran.? Chika.?" ucap ashel dengan menatap chika.

Chika menganggukkan kepalanya.

"Kita dijodohin dari kecil, dan minggu2 kemaren kita nikah" ucap tian.

"Anjir nt lagi gue" ucap ollan.

"Yang sabar lan masih banyak cewe lain" ucap aldo.

"Sorry lan" ucap tian.

"Gpp gue relain chika buat lo gue ikhlas beneran dah" ucap ollan drama.

"Gue masih belum percaya serius chika lo istrinya Christian.?" ucap eli.

"Iya li maafin aku" ucap eli.

"Eh gak usah minta maaf gue justru seneng akhirnya lo nemuin jodoh lo" ucap eli tersenyum.

"Terus foto itu" ucap Jessi.

Chika menarik nafas panjang mendengar hal itu hatinya jadi sakit.

"Lupain soal itu, mereka gak ada apa2" ucap tian.

"Dan tolong rahasiain pernikahan gue dan chika" ucap tian

Dan mereka semua menganggukkan kepalanya.



TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Bukannya mau ngegantung tapi Saya gak lagi dirumah woy lagi latian silat ini aja nyuri2 buat buka hp wkwk

Suamiku Idola Kampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang