Chika sudah memilih 3setel baju pilihannya, tian yg melihat itu greget sendiri lalu dia membawa baju yg sempat chika pilih tapi dikembalikan lagi sama chika karna harga nya yg terlalu mahal menurut chika.
"Total semua nya jadi 11jt" ucap kasir.
"Bayar" ucap tian.
Chika kaget dan menengok kearah tian dengan melototkan matanya.
"Tadi kata kamu, kamu yg mau bayarin ih"bisik chika sambil menahan kesal nya.
"Iya" ucap tian.
"Terus kenapa nyuruh aku bayar, aku gak punya uang tian, kalo kita gak jadi beli malu gak sih.? Gak ada cctv kan" bisik chika sambil melihat sekeliling.
"Aduh ada cctv tian ih gimana dong, siniin topi aku" ucap chika yg ingin merebut topi yg lagi tian pake.
"Lo kenapa sih Chika, cepet bayar itu mba nya nya nungguin" bisik tian juga yg sudah malu dengan tingkah istrinya.
"Aku gak punya uang sebanyak itu tian, bahkan megang uang segitupun belum pernah" bisik chika.
"Maaf mas mba jadi gimana mau bayar pake apa.?" ucap kasir.
"Bentar ya mba" ucap chika menahan malu.
"Chika bayar cepet" tekan tian.
"Aku gak puny...."
"Dompet gue kan di lo chika, cepet bayar malu gue" ucap tian langsung menjauh dari kasir.
Chika merutuki kebodohan nya, lalu dia mengambil salah satu kartunya dan dikasih ke mba nya.
"Makanya ngomong yg jelas jangan singkat2" ucap chika sambil berjalan lebih dulu dengan membawa beberapa paperbag.
"Dasar cewe" gumam tian mengikuti jalan chika.
"Woy mau kemana.?" ucap tian sedikit berteriak karna chika ada didepan nya.
Chika berhenti dan berbalik badan melihat tian dengan raut wajah kesal nya.
"Emang mau kemana lagi sih" ucap chika.
"Gue mau beli sepatu dulu" ucap tian.
"Yaudah ayok cepet berat nih" ucap chika.
"Siniin" ucap tian.
"Apanya.?" ucap chika
Emang lola si chika chika ini
"Sini biar gue yg bawa" ucap tian.
"Gpp emang.?" tanya chika.
"Hemm" dehem tian.
Chika menyerahkan 5 paperbag ke tian, dan dia memegang 2 paperbag.
Tian dan chika berjalan menuju toko sepatu.
"Lo kalo mau ambil aja" ucap tian.
"Engga ah ini aja udah ngeluarin banyak uang" ucap chika
"Aku duduk disana ya" ucap chika menunjuk sofa.
"Hemm" dehem tian. Dia fokus memilih milih sepatu yg cocok.
"Udah.?" tanya chika ketika tian nyamperin dua.
"Udah" ucap tian lalu dia mengadahkan tangannya.
"Apa.?" ucap chika mode lola
"Dompet gue" ucap tian.
"Ohh" ucap chika menyerah kan dompet tian.
"Lo beneran gak mau.?" tanya tian.
Chika melihat lihat sekeliling dia pengen sih tapi gak enak dia udah habis 11jt cuman buat baju doang.
"Cepete pilih" ucap tian peka
"Hah engga ah, aku gak mau" ucap chika
"Cepet chika" ucap tian.
"Lo nolak gue tinggal balik" ucap tian.
"Ck iya iya" ucap chika berdiri dan memilih milih sepatu juga.
Setelah selesai membeli sepatu.
"Makasih ya udah belanjain aku banyak gini, maaf udah bikin uang kamu habis" ucap chika.
"Segini doang mah gak sampe habis" ucap tian.
"Sombong" ucap chika
"Kenyataan" ucap tian.
"Makan dulu yuk aku laper, aku yg traktir sekarang" ucap chika tersenyum Sambil berjalan beriringan
"Emang punya uang.?" tanya tian
"Punya, kan dikasih kartu sama kamu wlek" ucap chika mengejek
"Emang lo bawa.?" tanya tian. Karna tian tau kartu itu ada di lemari gak pernah chika bawa2
"Eh iya juga, nanti deh kapan kapan aku traktirnya" ucap chika terkekeh.
"Dasar lemot" ucap tian.
"Enak aja" ucap chika
"Kamu mau makan sushi gak.?" tanya chika, padahal dia sendiri yg lagi kepengen.
"Kalo lo pengen itu ayok" ucap tian emang si paling peka.
"Ya aku sih gimana kamu, tapi kalo kamu mau itu yaudah itu aja" ucap chika.
Tian cuman bisa menggelengkan kepalanya dengan tingkah istrinya ini.
"Mending beli apart atau beli rumah.?" tanya tian melihat chika yg masih ngunyah.
"Maksudnya.?" tanya chika balik.
"Telen dulu baru ngomong" ucap chika.
"Lo mau tinggal di apart atau tinggal dirumah.?" tanya tian lagi
"Maksudnya.? Tanya chika
"Capek gue ngomong sama lo" ucap tian langsung melahap sushi nya.
"Aku juga capek ngomong sama kamu yg singkat2 terus" ucap chika
"Yaudah" ucap tian.
"Ish apa dulu, ini konteks nya kemana dulu biar aku ngerti" ucap chika kesal.
"Abisini dulu aja" ucap tian melahap lagi sushi nya.
"Ck ini yg bikin jadi gak mood makan tuh" ucap chika bete.
"Kalo gak abis gue gak jadi ngomong" ucap tian.
Chika langsung memakan lagi sushi nya dengan muka yg ditekuk.
"Udah abis, cepet ngomong maksudnya apa.?" ucap chika .
"Gue mau hidup mandiri dengan gak tinggal lagi sama ayah bunda" ucap tian.
"Gimana lo setuju gak.?" tanya tian.
"Ya aku ngikut kamu aja, orang aku disini udah gak punya siapa2" ucap chika dengan lirihan diakhir ucapannya.
"Lo punya gue" ucap tian
"Aku punya kamu karna kamu punya janji dan tanggung jawab sama orang tua aku, bukan karna aku milik kamu" batin chika
"Iya iya aku ngikut kamu aja kemanapun kamu bawa aku aku ikut aja" ucap chika.
"Menurut lo mending beli apart apa beli rumah.?" tanya tian.
Dia meminta pendapat dan persetujuan chika karna dia bakal hidup bersama chika bukan cuman tinggal bersama chika.
"Menurut aku sih mending beli rumah/bangun rumah karna kalo di apart mah susah bersosialisasi nya gak sih.?"usul chika
"Yaudah beli rumah aja, gak usah bangun kelamaan" ucap tian.
"Iya terserah kamu" ucap chika.
Chika seneng karena tian gak sedingin dan sedatar awal2, dan dia juga seneng dia dilibatkan dalam hal2 seperti ini, dia jadi merasa dianggap istri oleh tian ya walaupun ia tau belum ada cinta dari tian tapi dengan begini saja chika sangat senang.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.Kalo gak nyambung maaf ya guys! Soalnya ini kontan nih gak dikipir kipir lama seperti biasanya wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Acakdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!