Sudah 3 hari tian sakit, sudah 3hari juga perutnya gak enak kalo diisi makanan suka muntah, itu membuat dia lemes dan berbaring ditempat tidur.
Chika dengan sabar mengurus suami nya sampe pesenan2 kue dia cancel.
Hari ini badan tian gak selemes kemaren, bahkan dia udah beraktivitas kaya biasanya.
"Sayang aku ijin beli bahan2 masakan dulu ya,udah pada abis soalnya" ucap chika.
"Aku ikut" ucap tian yg lagi duduk di sofa kamar
"Kamu kan masih sakit, aku aja sendiri" ucap chika.
"Engga pokonya aku ikut, bosen juga 3 hari diem terus dirumah" ucap tian.
"Hmm yaudah ayok tap pake supir ya" ucap chika.
"Iya iyaa" ucap tian yg langsung pergi mengganti baju nya.
Sesampainya di supermarket.
Tian membantu chika mendorong troli kemanapun istrinya pergi.Tian melihat lihat sekeliling sampai ada anak kecil jatuh disampingnya karna lari lari.
Tian langsung membantu bahkan menggendong anak kecil itu yg sudah menangis."Yaampun dek mana yg sakit.?" ucap tian menggendong anak itu.
"Hiks hiks ini cakit" ucap anak itu menunjut lututnya.
Tian langsung mengusap usap lutut anak itu dan meniupnya "fyuuh dah sembuh" ucap tian tersenyum.
Anak kecil itu menatap tian yg sedang tersenyum kepadanya lalu anak itu mengusap air matanya dengan kasar.
"Nama kamu siapa.?" tanya tian
"Aleen" ucap anak itu
"Nama yg cantik, kenalin nama om om tian" ucap tian tersenyum
"Om tenapa cenyum cenyum.?" tanya anak perempuan itu.
"Karna kamu cantik" ucap tian.
"Ko aleen lari lari mama nya kemana dek.?" tanya tian
"Cana om cana aleen mau ke mama" ucap anak sambil itu menunjuk
Tian langsung menuruti kemauan anak itu tanpa mempedulikan istrinya yg entah kemana.
"Yaampun dek mama cari cari loh" ucap ibu aleen.
"Maaf mba tadi anak nya jatuh jadi saya tolong" ucap tian.
"Oh iya mas makasii maaf ngerepotin" ucap ibu itu.
"Gak ngerepotin ko saya malah seneng anaknya cantik lucu lagi" ucap tian.
Dari kejauhan chika melihat suaminya yg menggendong anak kecil dengan seorang perempuan.
"Siapa wanita itu" gumam chika dia memperhatikan dulu tanpa berniat menghampiri mereka.
"Keliatan seneng banget wajah kamu ketika menggendong anak itu" lirih chika.
Chika langsung melanjutkan mencari bahan2 masakan tanpa mau menghampiri suaminya biarkan dia bahagia sejenak mungkin dengan cara itu dia bisa merasakan gimana rasanya menggendong anak kecil.
"Yaudah kalo gituu saya permisi mba, aleen om pergi dulu ya dah sampai ketemu dilain waktu" ucap cio yg sudah menurunkan aleen dan mengusap kepala anak itu..
"Bye bye om" ucap anak itu lucu membuat tian tersenyum merekah.
Setelah itu tian mencari istrinya lagi.
"Sayang" ucap tian ketika melihat istrinya bahkan troli yg tadi ia dorong sudah ada ditangan chika.
"Hemm" dehem chika
"Maaf tadi aku nolong anak kecil dan nganterin ke ibu nya" ucap tian.
"Hemm" dehem chika lagi.
"Sini aku dorong lagi" ucap tian langsung mengambil alih troli itu. Sedangkan chika dia diam saja.
Sesampainya dirumah chika langsung membereskan belanjaannya dibantu sama bibi, sedangkan tian dia duduk di sofa ruang keluarga dengan senyum senyum sendiri.
"Kenapa senyum senyum terus" ucap chika ketika selesai membereskan belanjaan.
Tian cuman menggeleng "aku mau mandi dulu ya" ucap tian dan diangguki chika.
Tian pergi menuju kamar dan di ekori chika di belakang, chika menyiapkan baju untuk suaminya setelahnya dia menunggu di sofa kamar menunggu giliran mandi.
Setelah keduanya selesai mandi tian duduk dikasur dengan menyeder di kepala ranjang, dia senyum senyum sendiri sambil liat hp.
"Kamu kenapa sih senyum senyum sendiri gituh" ucap chika.
"Liat deh yank lucu banget dia" ucap tian menunjukan foto.
"Coba aja....."
"Kamu foto begitu dengan anak kandung kamu sendiri" potong chika yg tau arah omongan suaminya.
"Tian ngerti gak sih dengan kamu terus terusan kaya begini jadi beban buat aku, aku stress mikirin gimana lagi bisa hamil, aku tau kemauan kamu itu, kamu emang gak menuntut tapi dengan perlakuan kamu gini itu bisa bikin beban ke akunya" ucap chika meluapkan emosi nya.
"Kamu kenapa marah marah.?" tanya tian.
"Aku cuman nunjukin foto aku sama anak kecil tadi, kenapa jadi ngerembet begini" ucap tian.
"Kamu emang gak pernah ngerti perasaan aku, sakit tian sakit ketika kamu selalu nunjukin video2 bayi di tiktok, ketika kamu menunjukan video keluarga kecil bahagia, ketika kamu cerita temen2 kamu yg sudah punya anak, dan membawa anaknya ikut nonton bola, dengan kamu yg begitu terus itu membuat aku stres, aku tau kemauan kamu yg belum aku wujudin tapi kalo kamu gak mau sabar cari perempuan lain dan tinggalkan aku" ucap chika meneteskan air matanya.
"Kamu ngomong apa sih, aku gak suka ya kamu bilang kaya gituh" ucap tian.
"Ceraikan aku tian dan cari kebahagiaan kamu, cari perempuan yg bisa mengandung anak kamu hiks" ucap chika.
"Yessica!" ucap tian tegas bahkan dia sudah berdiri didepan chika.
"Aku emang pengen punya anak tapi bukan dari perempuan lain, aku pengen punya dari kamu chika dari kamu" ucap tian.
"Tapi aku gak bisa tian gak bisa wujudin itu hiks aku mohon lepasin aku, aku sakit aku tersiksa melihat kamu yg terlalu berhadap sama aku" ucap chika yg menangis histeris bahkan dia sudah duduk dilantai
"Perpisahan bukan jalan keluar yg tepat chika, maaf kalo perlakuan aku selama ini bikin kamu stres dan menjadi beban" ucap tian yg jongkok didepan chika.
"Ini bukan salah kamu chika" ucap tian yg ingin meraih tangan chika tapi chika langsung menghindar.
"Udah ya jangan kaya gini, aku gak suka liat kamu kaya gini apalagi kamu minta pisah dari aku" ucap tian yg langsung memeluk chika.
Chika berontak di pelukan tian dengan tangis yg kencang sampai akhirnya badan dia lemas bahkan tangisnya pun sudah tidak terdengar, tian yg merasakan itu melihat wajah istrinya.
"Sayang hei kamu kenapa" ucap tian menepuk nepuk pipi chika.
"Sayang bangun sayang hei" ucap tian panik dia langsung menggendong istrinya yg sudah pingsan itu.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Randomdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!