Setelah selesai kelas chika buru2 pergi ke kantin untuk membeli makan dan minuman buat suaminya terus dia langsung menuju parkiran.
Chika langsung masuk mobil yg ternyata suaminya itu sedang tidur.
"Kasian banget" gumam chika, dia mematikan musik di radio lalu membangunkan suaminya.
"Tian bangun" ucap chika mengusap tangan tian.
"Muach bangun sayang" ucap chika mencium pipi tian.
Tian megerjapkan matanya lalu melihat kearah chika.
"Udah selesai.?" tanya tian dengan suara serak.
"Udah, nih minum" ucap chika menyerahkan air mineral.
"Makasih" ucap tian setelah minum dan menyerahkan kembali air itu.
"Ada tisu basah gak.?" tanya tian.
"Kayanya ada buat apa.?" ucap chika yg melihat isi tas nya.
"Nih" ucap chika menyerahkan tisu basah itu, tian langsung mengambil untuk mengelap wajahnya.
"Males kalo harus ke toilet" ucap tian terkekeh.
"Ada ada aja, nih makan dulu" ucap chika menyerahkan makanan yg ia beli.
"Suapin biar Sambil jalan aja ya" ucap tian.
"Yaudah iya" ucap chika menyuapi tian.
"Kamu juga makan" ucap tian.
"Emm iyaa" ucap chika menyuapi dirinya juga.
"Jangan langsung pulang" ucap chika
"Mau kemana lagi emang.?" tanya tian.
"Cukur rambut kamu, mumpung masih sore" ucap chika.
"Oke" ucap tian.
Setelah sampai di babershoop tian langsung duduk dikursi cukur.
"Jangan terlalu pendek ya bang" ucap tian.
"Siap"
Setelah selesai ternyata gak sesuai apa yg tian mau.
"Bagus loh ini" ucap chika melihat hasil potongan rambut suaminya.
"Kependekan tau" ucap tian cemberut.
"Masih panjang loh ini, udah ah jangan cemberut gituh gak cocok buat kamu mah" ucap chika
"Ayok pulang" ajak chika."Ah elah" dumel tian sambil berdiri.
Chika menggelengkan kepalanya, "kependekan apasih orang panjang begitu" gumam chika.
Diperjalanan pulang tian fokus nyetir sedangkan chika dia mainin hp membalas pesan dari temen2 nya.
"Ihh ada pasar malem" ucap chika ketika melihat pasar malam.
Tian cuek bebek aja masih kesel soal rambutnya.
"Kamu capek gak.?" tanya chika tapi tidak digubris sama tian.
"Abang nya yg cukur kenapa marahnya sama aku sih" ucap chika kesal melihat suaminya mendiami dirinya.
"Ya karna kamu yg suruh2 cukur" ucap tian.
"Kenapa kamu mau" ucap chika.
"Karna dipaksa sama kamu" ucap tian.
"Yaampun masa berantem masalah rambut sih, itu masih panjang loh tian, bagus ganteng juga" ucap chika.
"Kependekan tau, gak enak liat nya" ucap tian.
"Yaudah gak usah diliat, kan orang lain yg liat mah bukan kamu" ucap chika
"Hemm" dehem tian.
"Kamu beneran marah.?" tanya chika yg gak percaya.
"Gak" ucap tian.
"Berentiin dulu mobil nya deh" ucap chika.
"Ngapain" ucap tian.
"Berentiin dulu" ucap chika lagi. Tian langsung meminggirkan mobil nya dipinggir jalan.
"Sini liat aku" ucap chika menarik tangan tian untuk melihat kearahnya.
"Maaf kalo kamu terpaksa cukur rambut karna aku, aku risih liat rambut kamu yg udah kepanjangan nanti dikiranya aku gak bisa urus suami aku, aku harus gimana biar kamu gak ngambek lagi hemm" ucap chika memegang kedua pipi tian.
"Iya gpp udah terlanjur juga" ucap tian.
"Ihh jangan kaya gituh aku jadi gaenak" ucap chika.
"Gpp sayang aku seneng kamu merhatiin aku cuman aku sedikit kesel aja karna menurut aku ini kependekan" ucap tian
"Maaf ya'' ucap chika
"Gak usah minta maaf ini bukan salah kamu" ucap tian
Chika langsung mencium bibir Tian dan tian langsung menahan tengkuk chika biar ciumannya gak lepas.
Setelah melepaskan ciuman itu tian tersenyum melihat chika.
"Jangan ngambek2 lagi ya" ucap chika mengusap pipi tian. Tian mengangguk tersenyum.
"Mau kepasar malem gak.?" tanya tian.
"Engga ah besok lagi aja, kasian kamu pasti capek" ucap chika.
"Iya sih, gpp kalo besok.?" tanya tian.
"Gpp dong, udah yuk pulang" ucap chika.
Mereka melanjutkan perjalanan nya untuk pulang kerumah.
Setelah sampai rumah dan mandi, kini chika sedang masak untuk makan malam.
Tian yg baru selesai mandi dia turun untuk menemani istrinya masak walupun gak membantu seenggaknya dia bisa nemenin.
"Gimana tadi dikampus gak ada yg bully lagi kan.?" tanya tian sambil melihat kegiatan chika memasak.
"Gak ada, cuman yg ngomongin mah pasti ada lah" ucap chika.
"Siapa.? Ngomongin apa.?" tanya tian.
"Ya biasalah ngomongin aku yg engga2" ucap chika.
"Kamu bisa lawan atau membantah loh chik" ucap tian.
"Buat apa.? Mereka pasti menang segimanapun aku membantah, jadi diemin aja lah dari pada buang2 energi" ucap chika.
Tian memeluk chika dari belakang.
"Aku gak suka orang2 ngehina istri aku" ucap tian.
"Aku gpp udah biasa juga" ucap chika mengusap tangan tian yg memeluk perutnya.
"Tetep aja, aku akan berusaha buat bikin semua orang gak hina2 kamu lagi, tapi mereka akan puji2 kamu" ucap tian.
"Aku tunggu hal itu terjadi" ucap chika.
"Udah sana susah ini kalo kaya gini kamu nya"ucap chika menepuk tangan tian.
"Iyaa,maaf gak bisa bantu, takutnya malah ngerubah rasa masakan" ucap tian mencium pipi chika.
"Gpp dengan ditemani gini aja aku udah seneng" ucap chika tersenyum dan melanjutkan kegiatan masaknya dengan dilihat suaminya.
Ketika selesai makan malem, chika dan tian mengobrol sebentar dimeja makan.
Setelahnya mereka membersihkan bekas makannya dan mencuci piring bersama kali ini tian bisa membantu.•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
عشوائيdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!