Mayor Andrew Kale Harist yang memiliki arti nama penjaga yang memiliki ketenangan kuat. Sesuai dengan pekerjaanya sebagai TNI. Tapi kali ini Mayor Andrew bertugas untuk memantau Elea seperti perintah atasannya. Dia sudah stay di pos jaga setelah rombongan lari sore mulai berlari. Tentu dengan memegang timer dan hp dikanan dan kiri tangannya.
Kala rombongan pelari mulai berpapasan dengannya menundukkan kepala tapi sampai rombongan habis yang ditunggunya tak kunjung tiba.
"Pak, Eleanor belum datang kan?"
"Belum Pak."
Akhirnya Mayor Andrew menghidupkan GPS nya dan melihat sebenarnya sedang berada dimana Eleanor ini. Dan titik Prabu berada ini baru diujung pekarangan milik Jendral Purn Adiwilaga. Pasti ada hal yang diluar nalar dilakukan oleh Elea dan tak bisa ditolak oleh 2P (Pras dan Prabu) seperti waktu kejadian rotator sirine.
Dengan sabar Mayor Andrew menunggu bersama satpam penjaga. Dan ini sudah lebih dari jam yang telah ditentukan, hampir saja dia menyusul sebelum dia melihat 3 orang sedikit berlari dan berhenti didepan penjual es dung dung keliling. Astaga. Kena lagi nanti sama Bapak.
Dia melihat Elea sudah sangat akrab dengan Prabu bahkan Pras, mereka tak menyadari Mayor Andrew sudah menunggu.
"Lambat 1 jam."
"Kemana aja?" tanya Mayor Andrew tanpa basa basi.
"Ya lari lah, kemana lagi." jawab Elea santai walaupun kawannya Prabu dan Pras sudah masuk dan langsung melakukan posisi push up 50 kali.
"Lohh, kok Om Prabu sama Om Pras push up sih! kan nggak bikin salah." seru Elea dan mencoba menghentikan push up an 2 orang paling dikenalnya dijajaran ajudan kakeknya.
"Minggir Nona, nanti jadi tambah banyak." ucap Prabu.
"Ihhh, Mayor. Udah."
"Kemana?" tanya Mayor Andrew lagi lebih tegas.
"Tadi makan bakso dulu disana. Udah kan? udah suruh udahan." jawab Elea tergesa.
"Tambah 50." Seru Mayor Andrew.
"KOK TAMBAHHHH. UDAAHHH." seru Elea sembari menarik lengan kekar milik Mayor itu. Tapi ya kekuatannya tak seberapa.
"Aku laporin kakek ya, Mayor!" teriak Elea, dia merasa kasihan dengan 2 om aka teman barunya ini.
"Laporin aja, ini konsekuensi membuang buang waktu. Hampir 1 jam hanya untuk lari mutar satu kali itu harusnya ditambah sit up 100 kali." tegas Mayor Andrew.
"Ya tapi kan."
"Ini gara gara kamu, lihat kan?" tunjuk Mayor Andrew ke Prabu dan Pras yang masih push up.
"Iyaaa, udah. Minta maaf." ucap Elea buru buru. Ia tak tega melihat 2 kawan barunya dihukum. Mereka sudah pinjamkan Elea uang untuk beli bakso bahkan es dung dung.
"Berhenti! kembali ke mess." perintah Mayor Andrew yang langsung membuat 2 orang itu berdiri dan hormat kemudian pergi. Elea juga langsung berbalik badan dan pergi, ia tak mau berlama lama dengan orang seperti Mayor Andrew, gatel gatel.
Mayor Andrew juga langsung ke kantornya, dia tak peduli juga Elea akan melakukan apa.
•
•
Makan malam pertama Elea di kediaman Tacenda 1 dimulai, meja makan panjang hanya terisi Elea, Sonya dan Adiwilaga. Memulai makan malam dengan hikmat dan tenang. Elea juga banyak diam karena dia sudah sangat sangat lelah. Dari pagi emosinya dikuras habis.
"Nenek, kakek. Elea pamit tidur ya. Udah nggak kuat capek." pamit Elea, bahkan dia tidak menghabiskan makan malamnya.
"Sebentar, kamu tadi ngelakuin apa? Sampai Mayor Andrew telat keruangan Kakek?" tanya Adiwilaga.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔
Romansa[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES] Harmony Lilt memiliki arti keselarasan berirama. Bukan seperti menolak karena berbeda kasta, tidak menghakimi karena berbeda pendapat. Hubungan ini tidak serumit itu, hanya saja sedikit perbedaan dalam diri yang belum me...