Tiga Puluh Empat

13.1K 660 33
                                    

6.05

Elea sudah terbangun dengan badan mendingan walau batuknya masih terbilang sering. Andrew sudah mandi dan wangi inilah kebiasaanya bangun pagi ya mandi. Nggak ada kata malas dikamusnya, kalau Elea bangun ini langsung membuka semua media sosial dan aplikasi berkirim pesan miliknya. Yang ramai ada grup Tacenda Warior yang katanya mau jenguk.

Tok tok..

"Siapa itu?" tanya Elea.

"Tidak tau."

Belum Andrew mendekat pintu sudah terbuka dan masuk lah 2 orang yang satunya dengan baju tentara dan satunya seperti orang sipil. Ya betul Ethan dan Barga sudah sampai sepagi ini.

"Sepagii ini jenguk orang?" seru Elea.

"Abang sudah bilang kan bisanya pagi." balas Barga sebelum mendekat ke Elea dan memeluknya sekilas kemudian mengecup dahi Elea singkat.

"Ya nggak sepagi ini, aku aja masih ileran belum cuci muka." padahal nggak ileran tapi dibuat drama saja Elea ini.

"Cepet sembuh ya kak El." ucap Ethan juga memeluk Elea, kalau anak ini tak berani mencium nya karena bayi. Yang berani hanya Barga dan Noah.

"Iyaaa, makasih yaa Ethan."

"Eh bang, sarapan dulu yok. Tadi sempat beli soto lamongan, pengen soto lamongan kan?" tanya Ethan dengan bangganya karena bisa tau keinginan abang iparnya ini.

"Eh? kok tau?"

"Tauu dong, sarapan bareng aja lah sini. Kak El udah sarapan?" tanya nya lanjut.

"Belum, setengah 7 kemungkinan diantar." ucap Andrew melihat jamnya.

"Saya drop baju kotor dulu dibawah sama mau ambil ganti." pamit Andrew.

"Loh, nanti aja bang. Sarapan dulu." sekarang Barga yang bersuara.

"Gojeknya sudah menunggu. Kalian makan dulu saja kalau begitu, titip jagain Elea ya."

Andrew keluar membawa satu tas tenteng pakaiannya. Mamanya akan datang siang hari, jadi pagi ini kakak iparnya akan mengantar baju gantinya sekalian mengantar anaknya sekolah. Jadi sekalian begitu, tapi ia alasan gojek saja.

Diruangan Elea langsung diisi ramai antar Elea dan Ethan yang sudah sangat klop.

"Kenapa bisa sampai dirawat?" tanya Barga lembut sembari mengelus tangan Elea digenggamannya. Ethan sudah naik ke kasur dan memijat kakinya.

"Ehh abang ini abis tugas malam? kok bajunya masih gini?" tanya Elea mengalihkan. Yang hanya dibalas anggukan singkat.

"Jangan mengalihkan El."

"Ya bisa loh, udah waktunya aku sakit ya sakit." jawab Elea masa bodo juga. Lebih baik menikmati princess treatment dari dua sepupunya.

"Bener gara gara hujan waktu itu kak?"

"Itu salah satu alasannya. Tapi kayanya gara gara aku ngeyel juga masih dekat dekat dengan Mas Andrew jadi ketularan." jelas Elea sembari makan buah potongan yang dibawakan Ethan.

"Loh, bang Andrew baru selesai sakit?" tanya Ethan bingung, karena sepengelihatannya beberapa hari lalu masih biasa saja. Walau banyak memegang hidung.

"Iya, kalau dia cuma pilek batuknya nggak parah. Kalau aku batuknya sama demam parah." jelas Elea.

"Kalau om Adimas tau dimarahin lagi nih pasti bang Andrew." gumam Ethan yang mendapat pelototan Barga dan tatapan bingung Elea.

"Emang papa abis marahin Mas Andrew, kapan?" tanyanya lagi.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang