Elea sudah berganti dengan pakaian sopannya celana panjang, baju pendek dan outer simple. Memang proses belanja terakhirnya dia sama sekali tak bisa menyentuh skirt atau short sama sekali. Celana pendek pun yang dibeli yang dibawah dengkul semua, rok pun sama. Jadi kalau dia bisa pakai short ya itu yang dia selundupkan awal dia ke Tacenda 1.Elea langsung menata barangnya ketika sudah masuk ke mobil pribadi milik Mayor Andrew. Memasukkan satu bungkus permen coklat ke dasboard mobil nya tanpa izin, tentunya parfum harus kemana mana dia bawa dan pakai. Tissue basah juga, itu adalah hal hal yang tak bisa masuk ke tas kecil mini miliknya.
"Mayor, disana lama enggak?" tanya Elea memecah suasana.
"Tidak tahu, tergantung urusan."
"Emmm, boleh enggak pulangnya beli M**?" tanya Elea pelan, dirinya rindu makanan itu. Karena jauh dari rumah dan kalau ongkos online mahalan ongkos daripada yang diberi. Walaupun keluarganya kaya tapi tetap tak bisa rela.
"Sudah izin?" tanya Mayor Andrew.
"Belum, tapi aku pengen. Bayangin aku nggak makan itu lamaaa bangett loh." Drama Elea, padahal dia baru makan sebelum dia ke rumah kakeknya alias belum ada 1 minggu.
"Drama."
"Beneran, boleh ya? kan sekali ajaa. Kalau bukan karena pengen M** aku nggak pengen ikut. Ini jujur dari dalam hati beneran." bujuk Elea.
"Yaa."
"Yessh."
"Aku izin makan ya." ucap Elea lagi, dirinya akan bersikap baik karena kemauannya akan dipenuhi.
"Iya. Makan saja."
"Disana nanti ada anak anak?" tanya Elea, selagi tujuannya ikut sudah disetujui ia akan memulai mengajak Mayor ini bicara, kasihan diem diem aja.
"Ada, komandan ada 2 anak kecil." jawab Mayor Andrew.
"Terus Mayor Andrew bawa apa?" tanya Elea jujur, karena sepenglihatannya Mayor Andrew tak membawa apa apa.
"Tidak ada."
"Dihh, bawain kek apa." tegur Elea.
"Saya mau ketemu ayahnya bukan mereka." jelas Mayor Andrew, lagian kenapa dia harus repot membawakan anak anak komandannya kalau dia kesana saja tak pernah bertemu.
"Ini ke rumah dinasnya?" tanya Elea lagi.
"Iyaa." Mayor Andrew memang cukup sabar untuk menghadapi tingkah Elea dan segala pertanyaannya.
"Ihhhhh beneran? pertama kali aku liat loh rumah dinas secara terang terangan." jawaban Elea membuat Mayor Andrew tak sengaja mengalihkan pandangannya sampai sedikit lupa kalau dia sedang menyetir.
"Memangnya jenderal Adimas tidak di rumah dinas?" pertanyaan tidak berbobot ini secara langsung terucap. Padahal dia harus teringat siapa ayah dari jenderal itu yang sekarang jadi atasannya juga.
"Iya dulu pernah awal awal nikah dan lahir abangku, waktu aku lahir papa pendidikan terus pulang ya pindah kerumah sekarang." maklum orang kaya.
"Mayor pernah tinggal dirumah dinas?"
"Saya dulu juga tinggal dirumah dinas, ayah dan ibu saya juga abdi negara."
"Woooww, pantesan."
"Hebat banget ibunya Mayor, cewek jadi abdi negara." ucap Elea heboh. Dikeluarganya walau sedikit dididik militer tapi mereka tetap dilarang untuk masuk ke dunia itu. Pasti disarankan untuk mengurus perusahaan atau apalah lainnya.
"Benar." jawab Mayor Andrew syarat akan sebuah kebanggan.
"Terus itu yang buat Mayor jadi sekarang?" tanya Elea kepo, karena setaunya ini Mayor Andrew ini pendidikan bahkan sampai keluar negeri. Berarti memang ada alasan besar yang mendasarinya melakukan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔
Romance[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES] Harmony Lilt memiliki arti keselarasan berirama. Bukan seperti menolak karena berbeda kasta, tidak menghakimi karena berbeda pendapat. Hubungan ini tidak serumit itu, hanya saja sedikit perbedaan dalam diri yang belum me...