Empat Puluh Lima

9.6K 523 35
                                    

Selesai sholat ied keluarga Tacenda langsung melakukan pemotretan dan dilanjutkan untuk sungkem dan saling maaf memaafkan. Semua berkumpul dalam ruangan luas nan mewah khusus keluarga milik Tacenda. Dengan ruang makan sudah didekor sedemikian rupa dengan menu makanan khas lebaran tertata rapi disana.

"Urut ya semuanya, dari kakek ke yang lainnya." perintah Adrian Tacenda. Tentu berbaris rapi lah semua Tacenda untuk sungkem dengan Adiwilaga dan Sonya disana. Elea dan Andrew berada di barisan menuju akhir sebelum Ethan. Yang termuda lah yang diakhir.

Tibalah giliran Andrew dan Elea bersungkem..

"Minal aidzin wal faidzin kakek, mohon maaf lahir dan batin. Maaf atas semua kesalahan dimasa lalu Elea yang suka repotin kakek, suka bikin kakek kerja keras buat beresinnya. Maafin Elea yang belum bisa jadi cucu sempurna buat kakek. Maafin Elea yang masih suka nakal bahkan sampai sekarang. Maafin Elea banyak kurangnya." ujar Elea dari dalam lubuk hatinya.

"Iya, maaf diterima. Tapi, Elea cucu kebanggaan kakek, tak pernah mengecewakan. Kakek suka direpotin Elea, kakek senang diajak menjadi saksi perjalanan Elea bahkan sampai sebesar ini. Kakak tak pernah menuntut cucu kakek untuk sempurna. Nakal kamu jadi khasnya, kakek juga minta maaf kalau selama ini suka banyak kurangnya ke Elea entah kakek sengaja atau tidak kakek sengaja."

"Peluk kakek." Adiwilaga tanpa berpikir langsung memeluk erat cucu perempuannya itu.

"Kamu besok makin gede makin nggak mau kakek peluk pasti." gumam Adiwilaga.

"Mauu tau, aku bakal mau dipeluk kakek sampe kapanpun."

"Milih juga dipeluk Andrew kan?" ledeknya.

"Hehe, iya dong."

Bergantianlah kemudian bagian Andrew ke atasannya yang juga merangkap menjadi kakek mertuanya sekarang.

"Minal aidzin wal faidzin pak, mohon maaf lahir dan batin kalau Andrew banyak salahnya selama ini baik tak disengaja maupun disengaja. Semoga bapak dan ibu sehat selalu." ucap Andrew singkat tapi penuh doa doa kebaikan.

"Iya, saya juga minta maaf kalau banyak kurangnya, banyak salahnya ke kamu. Kamu tetap menjadi jagoan saya sampai sekarang. Jangan pernah mengecewakan semuanya Andrew. Tentu harapan saya kamu dan Elea akan semakin erat hingga tua." ucap Adiwilaga.

Adiwilaga seperti melihat dulu waktu awal menikah dengan Sonya aka istrinya. Dia sempat sungkem ke papa istrinya dan hanya dibalas satu kalimat harapan. Semoga Tacenda besar dan menua bersama dan harapan itu akhirnya terlaksana juga. Hingga diusia hampir 60 tahun Adiwilaga langgeng dengan Sonya.

"Terimakasih pak, tentu."

"Khusus kalian sini, harapan nenek langsung berdua." Andrew dan Elea memposisikan diri dikanan dan kiri kaki Sonya dengan tangan ditumpuk ditengah.

"Mas yang wakilin." bisik Elea yang nggak ada bisik bisiknya. Bahkan disana pada dengar semuanya.

"Iya, Mohon maaf lahir dan batin bu dari kami. Mohon maaf sebesar besarnya kalau kami banyak salah dan banyak kekhilafan. Semoga ibu bisa memaafkan kami dengan seluas luasnya." ucap Andrew.

"Iya, nenek juga banyak salahnya kan sama kalian. Kita kembali ke 0-0 dan tentu sama. Nenek hanya berharap kalian akan menua bersama, menghadapi dunia bersama. Jangan pernah berpikiran untuk berpisah satu dengan yang lainnya. Kalian adalah pasangan yang memang sudah dituliskan oleh Tuhan. Insyaallah pelengkap akan segera hadir dalam keluarga kecil kalian. Aamiin."

"AAMIIN."

"Ini buat kalian." Sonya mengeluarkan beberapa angpao dari balik tubuhnya. Masing masing dari Andrew dan Elea mendapatkan satu angpao.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang