Dua Puluh Tiga

10.3K 514 16
                                    

Rombongan Harits yang berkunjung ke tetua keluarga sudah selesai pagi buta ini. Mereka sudah pergi dari rumah sejak subuh karena Andrew ada panggilan mengawal Pak Adiwilaga keluar kota siang nanti. Jadi dirinya harus sudah siap di Tacenda 1.

Elea masih dengan muka bantal nya yang berusaha ia tutupi dengan masker turun dari pesawat. Karena dia melanjutkan tidurnya lagi dipesawat.

"Ikut mama atau saya?" pertanyaan Andrew ketika mereka sudah berada didepan bandara menunggu mobil penjemput masuk untuk menjemput mereka.

"Kamu." balas Elea pelan. Dan Andrew hanya mengangguk mengiyakan.

"Pamit sama mama." suruh Andrew. Dia sudah pamit dengan mamanya sejak turun dari pesawat. Elea tak ia ajak karena muka bantalnya kalau belum sadar 100 persen anak itu pasti marah marah.

"Maa.. aku ikut Ma- Mas Andrew." ucap Elea terbata. Ahhhh mulutnya geli sekali panggil Andrew mas. Sedangkan Andrew hanya menahan tawanya, kena juga Elea. Sengaja ia suruh pamitan, mau panggil apa dia didepan mamanya.

"Nggak ikut mama ajaa?"

"Eheheh, enggak dulu ya ma. Maaf."

"Nggak apaa, kapan kapan yaa tidur dirumah, itu rumah kamu juga." ujar Hagia lembut.

"Pastii, aku kalau May-Mas Andrew pulang aku ikut." ternyata benar, kalau dia berusaha dekat pasti ya kaya gini. Dia terlalu suudzon terus dengan mama mertuanya padahal pusatnya itu kakeknya.

"Yasudah, mama duluan ya. Kalian hati hati." ucap Hagia berpamitan. Mobil jemputan mereka sudah datang lebih dulu.

"Ahhh capek banget, manaaa om Prasnya?" tanya Elea. Dirinya lelah, padahal nggak ngapa ngapain coba.

"Sebentar, dia sudah masuk ke area bandara."

"Tuh." tak lama kemudian, mobil berwarna hitam mengkilat mendekati mereka. Wahh mobil baru ini baunya, batin Elea.

"Haloo om Pras." sapa Elea.

"Halo Nona, ada barang lain?"

"Tidak Pras biar saya masukkan sendiri." Andrew membuka bagasi dan memasukkan 1 koper mereka sendiri. Dan setelahnya ikut masuk, tapi tetap duduk disamping supir.

"E.. Anu bang, tidak duduk dibelakang?"

"Kamu liat sekarang saya duduk dimana?" tanya Andrew tegas.

"Siap bang."

"Ehh, Om aku ada bawa oleh olehh loh." ujar Elea memecah suasana. Memang dia itu nggak bisaa diem aja kalau bukan diacara resmi. Atau tidak diacara yang tidak ia sukai pasti bakal banyak diemnya.

"Apa Nona?"

"Apa ya ini namanya?"

"Ini namanya apaa?" tanya Elea setelah menepuk pundak Andrew. Lain dengan itu Pras mencoba menahan diri melihat uwunya pasangan baru ini. Uwu dari manaaaa-author note.

"Keripik sanjai balado." jawab Andrew.

"Nahh itu, terus aku bawa rendang tau. Makanan khas sana yang ini bener bener fresh dari tangan pertama. Aku bawa banyak nanti makan siang bareng deh menunya rendang." ajak Elea. Andrew hanya tersenyum melihat tingkah nya. Fakta baru yang ia akui adalah Elea itu lucu.

"Maaf Nona, siang bapak ada acara."

"Makan siang?"

"Iya."

"Emang om Pras ikut juga?" tanya Elea ke Andrew.

"Semuanya ikut."

"Terus aku?" tanya Elea. Dirinya tak diajak? dia tuh pengen ikut kemanapun teman temannya aka Pras  Prabu atau sekpri  kakeknya pergi. Kalo ikut Andrew pikir pikir dulu lah.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang