Tiga Puluh

13.7K 692 60
                                    

Dengan perjuangan berjalan bersama dengan orang orang pendukung Adiwilaga dan Reagan akhirnya Elea bisa sampai depan stadion. Bajunya masih rapi tak kusut sedikitpun karena Prabu dan Pras selalu siap sedia di depan belakang kanan kiri untuk mengamankan Elea dari yang namanya senggolan. Panas sudah bawa kipas, bahkan sesekali dipayungi. Princessnya Tacenda ya maklum.

"Waduh waduh ini aku bisa kegencet om." gumam Elea, mereka sedang duduk sembari minum es jeruk. Isi stamina dulu batinnya.

"Nona nanti mau tidak mau harus ditengah tengah kami. Kalau tidak, bisa lepas." jelas Prabu. Yang diangguki Elea setuju dan maklum.

"Iya. Tapi nanti kalau bisa kita ke bagian depannya ya Om, ini ada konsernya nih aku mau liat. Abis itu kan diisi tuh sama kakek, nah pas itu kalau bisa kita baru kepanggung. Setuju nggak?" ide Elea yang diangguki Pras dan Prabu. Kapan sih mereka nggak setuju ide ide randomnya Elea?

"Nona, nanti benar benar jangan jauh jauh ya? saya takut Mayor Andrew lihat." ucap Pras. Dirinya memang lebih takut Mayor Andrew daripada Adiwilaga Tacenda kalau sudah urusan Elea. Karena yang berinteraksi secara langsung itu Andrew daripada atasannya. Yang sering kasih hukuman karena lengah jaga Elea juga Andrew bukan Adiwilaga.

"Nggak mungkin dia lihat orang sibuk sama kakek. Aku nggak bakal bertingkah astaga, khawatir banget dah." balas Elea tak sadar diri sebertingkah apa orang itu..

"Rombongan Bapak sudah masuk nona."

"Kuyyyy."

Mereka berjalan beriringan bergabung orang orang lewat pintu depan stadion. Dan ketika mulai berbaris untuk antri masuk Elea langsung melihat seberapa megahnya stadion yang disulap menjadi tempat pesta kampanye akbar ini. Sesak tapi Elea masih bisa menikmati euphorianya.

"Depan om!" seru Elea ke Prabu, dirinya mah mengikuti biar Prabu yang cari jalan dan dibelakang sudah dijaga Pras.

"Nona depan sudah penuh."

"Ihhh pokoknya depan, kita geser geserin ajaa, nanti pasti ada spot." rusuh lama lama ini Elea ya.

"Tidak boleh nona, prinsip bapak semua harus rapi tertib dan tidak terjadi kerusuhan." jelas Pras dari belakang yang membuat Elea mendengus.

"Yang paling depan dulu mana, nanti gampang."

Prabu langsung berjalan menuju tempat yang kemungkinan Elea bisa dapat berdiri dipaling depan. Setelah beberapa saat melewati manusia manusia, ternyata tanpa rusuh Elea bisa berdiri tepat didepan teralis penjagaan jarak antar panggung. Dirinya happy bahkan sempat ngajak foto dua ajudannya dan ia update di instagram yang mendapat respon beragam.

"Nona Mayor Andrew memberi pesan untuk membalas pesan miliknya."

Elea langsung mengangkat hpnya dan membuka aplikasi chatnya. Memang ada beberapa chat dari Andrew yang belum dibalasnya.

Mas Andrew

elea
sudah masuk?
perlu penjagaan tambahan?
balas pesan saya
apa guna hp kamu

apaa sihh
marah marah
sabar
ini baru masuk
nggak usah cukup 2

makanya balas pesan saya
ada apa apa langsung kasih kode
pras sama prabu yang pertama
baru saya.
kamu jangan jauh jauh dari mereka.
nanti makin siang makin rame

iyaaaaa
udah hafal

perkiraan cuaca menuju sore hujan
selesai didepan langsung pindah
masuk backstage

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang