Empat Puluh Sembilan

12.2K 658 17
                                    

Hari demi hari terlewati di Klaten.

Waktu kepulangan tiba tapi Elea bak anak kecil cranky yang nggak mau pulang karena terlanjur nyaman. Dirinya sedang menonton suami yang packing dibantu mama mertua. Ini packing beda, packing oleh oleh dan hasil belanjaan Elea. Kalau packing baju berdua sudah sejak sore hari.

"Maa, nambah 1 hari yaa." minta Elea. Padahal ia tau yang urusan cuti itu bukan mama mertuanya tapi Andrew dan atasan.

"Hahaha, ada apa sih kok nggak mau pulang?"

"Soalnya seru, nanti aku nggak ketemu anak anak itu lagi. Sepi." Adunya, memang Elea jadi bestie dengan semua sepupu Andrew. Mereka bahkan sudah bikin grup dengan anggota semua cucu Umar. Diprakarsai Elea tentunya yang memancing mau ajak mereka liburan ke luar kota kalau libur sekolah.

"Mas mu itu kan cuma 3 hari liburnya. Bapak kan ada kunjungan luar negeri besok." jelas mama. Elea baru ingat juga karena diingetin di grup Tacenda. Kakek mau keluar negeri kunjungan besok jam 11 berangkat.

"Cepet banget rasanya, kalau tau seru gini aku ikut dari puasa ma."

"Kann, penyesalan diakhir. Waktu itu mama ajak kamu nggak mau, alasannya Mas Andrew nggak bisa." ledek mama Hagia yang bikin Elea tertawa malu. Iya dia memang diajak pergi duluan, tapi kan namanya orang baru ya malu lah ya ketemu keluarga suami. Mana nggak bawa suami itu lagi.

"Ma, besok pas umroh seru deh kalau kita couple couple an." ajak nya. Andrew sekarang jadi tidak dibantu packing karena mamanya malah nonton hp sama Elea.

"Boleeh, yuk."

"Bagus kan mas? cocok nggak buat aku sama mama." tunjuk Elea ke one set gamis dengan khimar.

"Bagus sayang, cocok."

"Andrew mah bucin, semua yang kamu pake juga kalau compang camping bakal dia bilang cantik sama bagus." saut mama ngakak.

Akhirnya, packing selesai dan waktunya pulang. Kali ini diantarkan om nya Andrew dan tentunya papa mertua dan mama yang ikutan. Tapi ketambahan 2 sepupu menang suit yang jadi penghuni kursi belakang. Ahh Elea berasa mau simpan semuanya dalam kepala. Bagaimana suasana bangun tidur buka jendela masih ada kabut. Cahaya matahari tembus kamar, keluar sudah ramai ibu ibu nyapu bahkan suapin anak bayi.

Jadi mellow, apalagi keinget kakung akan dirumah sendiri. Minusnya mudik adalah ketika harus meninggalkan kampung halaman lagi.


Time skip

Elea dan Hagia akhirnya menemui waktu yang direncanakan sejak awal yaitu umroh. Sepasang ibu anak menantu itu dengan happy umroh kelas vvip. Alias mereka nggak pake rombongan, tour leader privat mereka temui di Arab.

"Mas makan yang banyak, jangan aneh aneh pas aku pergi. Awas aja aku banyak mata mata disini." ingat Elea kala dia dan Andrew dalam perjalanan mengantar ke bandara. Satu mobil isinya Prabu, Andrew dan Elea dibelakang ada 3 mobil mengikuti. Para tetua yang mengantar Elea bak tak mau ketinggalan moment.

"Mas aja nggak ngapa ngapain kok. Nggak bakal aneh aneh juga sayang."

"Siapa tau, eh Om Akbar putus loh sama pasangannya. Padahal katanya mau nikah." ucap Elea memancing pergibahan. Bahkan Prabu mengembangkan telinganya supaya bisa menerima info info dari Nona nya satu itu.

"Iya, ke blow up media."

"Kasian deh, mereka tuh serasi banget loh. Mana katanya udah 5 tahun pacaran lagi, nyesek." lanjutnya.

"Om Prab, udah tau ini kan?"

"Sudah Nona."

"Terus gimana? Om Akbar gimana? sedih atau galau nggak? aku nggak liat dia hampir seminggu." cecar Elea. Dia tak lihat Akbar hampir seminggu karena Elea yang sibuk dengan kerjaan dan agenda agendanya. Sedangkan Akbar juga ikut kemanapun kakeknya pergi, orang dia ketemu Andrew aja cuma malem mau tidur sama mau sarapan.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang