Lima Puluh Enam

11.1K 611 27
                                    

Perjalanan hidup yang sebenarnya sudah mulai Andrew dan Elea rasakan. Mereka berpisah rumah 20 minggu, dengan Elea yang meninggalkan rumah dinas dan tinggal bergantian dengan kakeknya dan keluarga mertua. Untuk Elea mereka tidak bertemu selama 19 minggu dan 1 minggu terakhir Andrew libur. Mereka ldr dengan hanya komunikasi hp sesekali.

Terakhir adalah kasus nama Elea dicantumkan untuk perizinan padahal tidak. Ternyata salah satu istri anggota ngide melakukan itu karena ini sudah kesepakatan dengan ibu lainnya. Tapi tetap saja itu hal yang salah dan tak layak digunakan.

Total sekarang Elea menjadi bumil tua karena usia kehamilannya sudah 8 bulan jalan. Dan hari ini hari kembalinya Andrew dan mengisi waktu libur 1 minggunya. Mereka akan tinggal dirumah Harits untuk satu minggu. Elea hanya menunggu diteras rumah dengan gelisah karena kangennya meronta ronta. Ia hamil tak ditemani, yang katanya ngidam tak dituruti Andrew walau dituruti ajudan lain.

"Kamu jangan getar getar terus sayang, kasian bayii dong." tegur mama Hagia yang menemani di pagi itu. Sedangkan papa Andika yang menjemput Andrew ketempat dropnya. Elea tak henti menggerakkan kaki dan tangannya makanya sampai ditegur.

"Kok lama banget, padahal udah otw daritadi maa. Orang baru aja bilang sampai depan, tapi kok nggak sampai sampai." ucapnya terburu.

"Sabar bentar lagi."

Tin...

"TUH." seru Hagia ketika mobil putih sudah berhenti tepat didepan gerbang.

"Tuh Mas Andrew." tunjuk Hagia ketika Andrew sudah turun dengan gagahnya dan membukakan pintu gerbang. Andrew sudah melirik Elea dan menebar senyum walau belum sempat untuk memeluk.

"No. Nggak boleh, biar Andrew kesini kamu jangan kesana. Mama khawatir." ucap Hagia menghalangi Elea yang akan bergerak mendekat. Gimana Elea nggak nyaman hidup sama mertuanya, ini perlakuannya sama waktu dia dengan orang tua kandung.

Elea berusaha menunggu Andrew mengarahkan mobil, kembali menutup pintu pagar dan terakhir menurunkan tas nya dari bagasi mobil. Tas ransel besar yang tentu berisi barang barangnya.

"Halo sayang." sapanya. Elea langsung meneteskan air mata karena akhirnya bisa menyentuh Andrew. Tapi ia juga sedikit merasa lucu ketika melihat muka dan badan Andrew menggelap.

Pelukan erat menjadi balasan sapaan Andrew tersebut. Walau terhalang perut besar Elea tapi itu tak menurunkan rasa semangat dan kangen mereka berdua. Bahkan sekarang sibayi ikut menendang perut mamanya, seakan tau kalau itu papanya.

"Awsss.. Bayii tau papanya pulang." ucap Elea sembari mengusap perutnya menenangkan.

Cup..

Andrew menghujani perut Elea kecupan dan beralih kemuka. Mengusap air mata yang menetes dan tentu saja tak lupa menciumi muka istrinya itu. Kangennya sudah menumpuk banyak sekali.

"Mas kangen, mas khawatir."

"Aku aman, lihat aku sehat sehat aja malah jadi gemuk gini." seru Elea. Elea bukan yang gemuk banget, hanya memang dia naik beberapa kilo. Dengan muka yang hanya sedikit bengkak dan hampir sama waktu dia belum hamil. Cantiknya.

"Tandanya sehat."

"Maa." sapa Andrew bergantian dan memeluk mamanya erat.

"Syukurlah tahap 1 lancar."

"Iya, berkat doa mama juga."

"Mau istirahat dulu apa makan?" tanya Hagia memastikan.

"Istirahat dulu deh, makan bisa nanti." jawab Andrew. Kemudian menggandeng Elea masuk kedalam rumah dengan hati hati. Andrew ini tak menyangka perut Elea bisa sebesar sekarang.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang