Delapan Belas

12.4K 660 16
                                    

Resepsi mulai berjalan, banyak orang yang tak dikenali Elea bahkan Andrew mengucapkan selamat.

"Mau duduk?" tanya Andrew ketika Elea mulai sering meringis kesakitan.

"Nggak."

Mereka akan melaksanakan foto keluarga yang mungkin akan tersebar kemedia sosial dengan cepat.

"Senyum Elea." tegur papanya lembut. Dan dengan terpaksa Elea mengeluarkan senyum karirnya dengan tangan tetap selalu ada dilengan  Andrew. Setelah beberapa jepret Elea langsung menghadap belakang dan mendongakkan kepalanya sembari mengipasi mata.

"Sayang, baik baik saja kan? mau mama ambilkan minum?" tanya mama. Mama disini bukan mama Amalia tapi mama Hagia. Mama barunya. Hal itu membuat air matanya berlomba untuk menetes.

"Sini lihat saya dulu." suruh Andrew sembari memegang kaku pinggang Elea yang pas ditangannya dan mengarahkannya untuk menghadap dirinya. Dengan telaten mentap tap pelan air matanya agar tak merusak make up.

"Sakit sekali?" tanyanya lagi yang dibalas anggukan singkat. Sakit disini banyak artinya.

"Kita lakukan bersama." dan setelahnya Pras dengan setelan jas kembar semua ajudan Pak Adiwilaga mengantarkan sepasang sepatu untuk dipakaikan kepada Elea yang sudah tidak kuat memakai hillsnya.

Andrew langsung berjongkok gagah dan mengangkat kaki Elea satu persatu untuk ia pakaikan sepatu. Tentu hal itu mendapatkan banyak sorotan baik tamu maupun fotographer yang mengabadikan moment tak direncanakan tersebut.

"Nyaman?" percaya atau tidak Andrew memperlakukan Elea layaknya pak Adiwilaga. Selalu bertanya apakah yang dilakukannya benar dan tak mengganggu atau bagaimana. Dan tentunya sesuai dengan SOP yang ada ya.

"Aduhh, romantisnya ini." ucap seseorang yang mengagetkan Elea dan Andrew. Alphi orang yang waktu itu ia datangi dan dikira pengajuan.

"Siap bang!"

"Ini sebuah doa apa ya, masa saya bilang kalian cocok eh pengajuan beneran." ucap teman dekat Mayor Andrew yang dipanggilnya komandan.

"Hahahah."

"Iyaa.. doa mungkin ya." ucap pelan Elea. Iya doa buruk.

"Kalian samawa ya." setelah orang itu pergi datanglah tamu tamu penting lainnya. Mungkin berdiri begini tidak lelah, tapi yang melelahkan adalah senyum dan wajah berseri. Kalau mereka nikah dengan niat pasti nggak kerasa capek, karena nikah dengan paksa ya gitu lah.

Tapi yang dunia tau, Andrew dan Elea adalah pasangan sempurna.

After party yang mengundang banyak penyanyi kenamaan Indonesia ini menggemparkan dunia maya. Tersebar dengan secepat kilat bagaimana mewahnya pernikahan keluarga Tacenda. Tentu ini menaikan rasa penasaran masyarakat tentang siapa itu Tacenda yang gurita bisnisnya dimana mana. Pemilik partai besar, pemimpin yang akan maju pemilu tinggal mengumumkan pasangan.

After party yang selesai sejak jam 10 malam itu ditutup dengan baik. Keluarga Tacenda langsung pulang ke kediaman Tacenda 2 yang dekat dengan tempat acara. Mereka diselimuti suasana bahagia yang sangat kental. Dan yang paling terlihat bahagia adalah Adiwilaga Tacenda. Dirinya lega.

Untuk Elea dan Andrew tak seperti sinetron mereka berebut untuk tidur di sofa atau di kasur. Selesai antri mandi dalam diam mereka tidur disisi kasus berbeda dan tetap diam hanya dibatasi guling.

Paginya.

Elea terbangun dalam kondisi badan pegal dan lelah, disampingnya sudah kosong tentunya itu Mayor sudah olahraga. Langsung mandi dan turun untuk mencari sarapan, semalaman dia belum makan banyak. Tapi seseorang dimeja makan membuatnya mual.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang