📍 Tacenda 1. 7.30 Pm
Pesta perayaan ulangtahun Elea ke 23 akhirnya akan segera dimulai. Diruangan ini sudah terisi Keluarga Tacenda beserta anak cucu dan keluarga Harjantyo yang tak kalah ramainya. Tamu undangan lainnya yang tak kalah banyak. Dalam sesi pembukaan tentunya akan diisi sambutan dari Papa Elea Adimas Tacenda dan kemudian disusul Adiwilaga Tacenda terakhir Oman Harjantyo Opanya.
Dilanjutkan sesi tiup lilin dan tentunya acara yang ditunggu untuk siapa potongan kue pertama Elea.
"Tentu saja buat kakek dong." Elea memberikan potongan kue pertamanya untuk Adiwilaga dan tanpa alasan.
"Wahh ternyata untuk Bapak Adiwilaga Tacenda, yang lain jangan iri ya. Pasti Nona Elea akan bagi sama rata dengan keluarga yang lain." ucap MC tersebut menguasai suasana.
"Betul."
Setelahnya akan diisi sambutan dari Elea sebelum sesi hiburan dan foto foto.
"Sambutan dari Nona Eleanor untuk yang datang hari ini."
"Ehemm.. Malam. Aku nggak mau lama lama sambutan, cuma mau bilang terimakasih kakek sama nenek yang satu bulan terakhir ini ajarin Elea banyak hal. Dari Elea yang nggak bisa berkebun, bersihkan kandang hewan, lari pagi pagi buta dan sore hari dan sekarang sudah bisa itu semua. Terimakasih untuk sekpri kakek, Om Akbar, Om Satya, Om Hendri sudah temani banyak waktu Elea disini untuk main. Terus terimakasih untuk Om Pras sama Om Prabu sudah jadi teman Elea untuk makan bakso sama disuruh lari tapi belok jajan. Terimakasih juga buat Mayor Andrew yang sudah ajari Elea main skate plus menembak sampai bisa. Ahhj ingat, terimakasih untuk semua yang ada di Tacenda satu, semua om om disini bikin Elea betah. Terakhir terimakasih untuk semuanya baik keluarga Tacenda atau Harjantyo, onty bahkan uncle yang sudah menyempatkan untuk datang. Elea love kalian semua. Terimakasih."
"HWAAAAA."
PROK PROK PROK
Suara tepuk tangan keras khas TNI terdengar menggema walau mereka diluar.
Ucapan Elea kali ini mengguncang banyak orang disana, dari para sekpri yang namanya disebut dengan jelas. 2 P juga, tapi untuk Mayor Andrew dia terlihat biasa saja. Tapi yang lebih menohok adalah ketika Elea tak menyebutkan keluarga inti nya. Yaitu mama, papa, abang serta adiknya. Seakan akan membuat kelas keluarga intinya sama rata dengan keponakan dan saudara yang lain.
"Sayang.. Mama kangen sama Elea." ucap Amalia sembari memeluk kangen anaknya. Ini adalah kali pertama mereka bertemu sejak Elea pindah ke kediaman Tacenda 1.
"Iyaa Elea juga." Jujur Elea memang kangen, tapi rasanya hambar.
"Yuk ke papa dulu."
"Nanti selesai pesta langsung keruang meeting." ucapan papanya bukan ini yang diinginkan oleh Elea. Ia ingin papanya minimal memeluk atau hanya mengucapkan selamat ulang tahun. Ah rasanya dia ini macam anak tiri, hanya kesalahan kecil saja balasannya seperti ini.
"Ya."
"Eleaa! Sini." panggil kakeknya, dan Elea langsung berlari mendekat.
"Kenalkan ini rekan kakek."
"Eleanor Om Tante." ucap Elea, walau masih dilingkupi kebingungan. Jangan bilang Kakeknya akan publish dirinya hari ini.
"Aduhh cantik sekali yaa yang 'tersembunyi' ini." puji tante itu yang membuat Elea tersenyum malu.
"Terimakasih tante."
Akhirnya Elea lebih memilih untuk berkeliling bersama kakeknya, dia mencoba dekat dengan tamu yang diundang oleh kakeknya. Dan Elea tau ini orang penting semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔
Romance[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES] Harmony Lilt memiliki arti keselarasan berirama. Bukan seperti menolak karena berbeda kasta, tidak menghakimi karena berbeda pendapat. Hubungan ini tidak serumit itu, hanya saja sedikit perbedaan dalam diri yang belum me...