Tiga Puluh Tujuh

18.9K 870 37
                                    

Elea pulang dari rs diihari pencoblosan dan langsung menuju tps untuk dia coblosan bareng sama kakeknya.

"Mau ikut turun?" tawar Andrew dan Elea hanya menatap lewat jendela sepanas dan seramai apa tempat ini.

"Panas. Tapi aku harus coblos dulu?" tanyanya.

"Selesai bapak mau?" tawar Andrew, tapi akhirnya memilih menyuruh Elea dimobil saja. Dia juga tak mau anak ini kepanasan di badannya yang baru pemulihan.

"Iya, tapi punyaku kumpulin dulu."

"Ya antri tetep."

"Tauuuu, biar akunya dipanggil." ucapnya.

"Iyaa, kabari saya kalau butuh sesuatu." ucap Andrew sebelum mengecup puncak kepala Elea dan keluar mobil. Elea yang mengamati bagaimana suaminya disambut dan menunggu bareng dengan penjagaan untuk Adiwilaga Tacensa

Kakekku Sayang

kakekk
aku udah disiniii tau

sudah
kakek udah didalem
kamu dimana eh?
masuk El

iya dimobil
ga ah panas
aku nunggu namaku dipanggil.

yasudah
hati hati yaa

oke boss

Setelah menghubungi kakeknya singkat Elea memainkan hpnya sesekali ngemil. Badannya ini sebenarnya sudah segar tapi ya namanya abis sakit pasti lemes lemesan dikit lah wajar.

Mas Andrew

bapak sudah antri sayang
nama kamu sudah masuk

hmm iya
aku gabut

makan

aku diliatin org org
kenapaa ini?

mungkin karena kamu ga turun
tidak perlu dipikirkan

karena aku cantik sih makanya diliatin
btw, aku mau baso
masaa itu didepan mobil ada jual baso
mau beli

ada uang?

ada
uang mas
ehe

beli saja
ada bener uangnya?
dompetnya saya bawa

ada
ini di tas ada uangnya
aku beli ya?
ada anak anak juga
aku beliin
boleh?

boleh sayang
hati hati
makannya dimobil atau ditempat teduh

okee gas
byeee

Aduh Elea ini masih suka kaget karena perubahan mendadak Andrew. Apalagi urusannya sudah dibagian panggilan, Elea itu seneng, salting, kaget kalau sudah panggilan sayang itu muncul. Kaya Andrew akan jauh lebih ganteng, soft dan lebih segala galanya kalau sudah panggil sayang. Setelah menetralkan jantungnya, Elea sedikit merapikan penampilannya dan turun dari mobil hitam gagah itu kemudian mendekati penjual bakso keliling untuk membeli.

"Permisi pak, kalau mau makan disini bisa tidak ya?" tanya Elea.

"Bisa neng."

"Eh, kalian mau nggak kakak beliin bakso?" tanya Elea ke sekitar ada 6 anak anak disini.

"MAUU!" saut mereka barengan.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang