Dua Puluh

23.4K 998 19
                                    

Cklekk

"ASTAGA. KAGET AKU." ucap Elea ketika pintu kamarnya tiba tiba terbuka. Walaupun dia bangun juga karena pada akhirnya dia dan Andrew akan berangkat ke rumah nenek kakek itu. Andrew memang tak kembali sejak semalam, karena dia ikut berkunjung bapak. Elea sudah siap. Mereka akan terbang jam 7. Dan berangkat jam 4 karena dari sini ke bandara lumayan.

"Saya mau mandi, siapkan baju." suruh Andrew. Dengan cepat dia melepaskan pakaian kebesarannya dan masuk ke kamar mandi. Dan dengan sedikit terpaksa dia menyiapkan baju apa yang akan dipakai Andrew pergi. Dan tentu baju untuk 2 hari disana. Memang kemarin baju Andrew sebagian sudah di drop di Tacenda 1 ditambah baju yang ada dikantor yang disiapkan untuknya bertugas mengawal Adiwilaga.

"Yang milih jam terbang nggak tau sikon banget, udah tau Tacenda kesana kaya jauhnya minta ampun." gumam Elea di walking closetnya yang sebagian mulai terisi baju Andrew dan perlengkapannya. Tentu lebih banyak Andrew disini daripada dirumah orang tuanya karena atasannya disini.

Elea memilih pakaian seseleranya dan memasukkannya kedalam koper kecil yang setengahnya sudah terisi baju Elea. Dia dipaksa pakai koper sekecil itu semalam, terjadi perdebatan panjang, karena Andrew tak akan mau memakai koper besar katanya berlebihan.

flashback bagaimana bisa dapat izin 2-3 hari

"Izin bapak. Kalau saya meminta izin untuk pergi kerumah kakek saya untuk 2-3 hari apakah bisa?" tanya Andrew ketika mereka belum berangkat siang itu.

"Untuk?"

"Siap. Waktu pernikahan nenek saya sakit sehingga keluarga disana tidak bisa datang. Dan berhubung mama saya masih ada sisa cuti ada rencana untuk berangkat kesana." jelasnya.

"Sudah tau jadwal saya?"

"Siap. Sudah. Tugas saya bisa dialihkan kepada sekpri Akbar atau yang lain karena tidak ada kunjungan kenegaraan. Hanya ada beberapa tamu selama 1 minggu. Bapak akan mulai aktif untuk berkampanye mulai minggu depan." Andrew menjawab dengan jelas dan tepat.

Faktanya dia sudah melihat jadwal Bapak Adiwilaga sampai 3 bulan kedepan. Dan ini adalah sisa sisa dirinya bisa cuti. Minggu ini tamu diterima dirumah untuk membentuk tim sukses untuk pasangan ini. Akan mengumpulkan amunisi untuk mulai berkampanye keliling negara.

"Ok. Saya izinkan. Dengan Elea?"

"Siap. Iya."

"Jaga dia baik baik Andrew."

"Siap pak."

flashback end

Mereka mengalami 2 jam penerbangan untuk sampai di daerah tempat tinggal kakek dan nenek Mayor Andrew. Tapi perjalanan belum selesai, untuk sampai ke kampung halamannya membutuhkan waktu 2 jam kurang dengan track yang cukup menguras ya.

Elea bahkan serasa mau mabuk darat ketika setengah perjalanan baru terlewati.

"Elea okay?" tanya mama

"Okay."

Bohong, perutnya terasa teraduk karena perjalanan naik turun dan sedikit bergelombang ini. Apalagi AC mobil bagi Elea kurang dingin dan malah anak dari kakak Andrew yang pertama ingin bergabung dengan mobil ini meminta jendela dibuka. Dengan sekuat tenaga dan keringat dingin mulai muncul Elea bertahan hingga sampai ke halaman rumah luas yang masih kental akan adat.

"Kamu okay?" tanya Andrew langsung turun dan membukakan pintu untuk Elea yang membuat Elea melompat turun dan berjongkok.

"Mual." beda jawaban kan? hahaha.

"Berdiri dulu, duduk disana saya ambilkan air hangat."

"Nggak mau. Bantuin jalan." tangan Elea disodorkan dan disambut sigap oleh Andrew. Dirinya merasakan tangan dingin Elea dan berkeringat itu.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang