Lebaran tiba lebaran tibaa jeng jeng...
Sesuai rapat besar h-2 hari raya Eid Al-Fitr, Elea dan Andrew lebaran hari pertama di Tacenda dan hari kedua kekampung halaman papa Andika. Mama dan papa Andrew akan ke kampung untuk mudik ketempat orang tua Papa Andika. Dan di lebaran pertama malam Andrew dan Elea akan langsung terbang ke kampung halaman papa mertuanya. Karena lebarannya disana tidak di setelah sholat tapi hari berikutnya.
Pukul 5.45 am
"Mas.."
"Iya?" jawab Andrew yang masih pake kaos lengan pendek dan celana pendek. Walau sudah mandi tapi dia masih pakai baju santai karena menunggu baju apa yang harus ia kenakan. Elea lah yang excited menyiapkan baju lebaran kembaran.
"Ini bajunya, mas pakai celana cokelat ya." perintah Elea sembari menenteng baju dan celana yang sudah rapi disetrika.
"Iya, sayang boleh minta tolong?" ucap Andrew yang membuat Elea yang sedang make up tipis dengan bathrobe nya mengalihkan pandangannya.
"Apa?"
"Peci ku yang mana." jawab Andrew polos. Dan benar saja Andrew ini setelah kejadian duka waktu itu semakin kecanduan dengan Elea. Apa apa harus persetujuan Elea dan yang disukai Elea akan di lakukan.
"Udah aku siapin di sana sayang, sekalian jam tangan." ucap Elea yang membuat Andrew tersenyum tipis. Jarang jarang Elea memanggilnya sayang, karena hampir tak pernah. Tapi kali ini tanpa diminta pun dia dipanggil sayang.
"Terimakasih sayang." ucap Andrew sebelum berjalan mendekat ke Elea dan mengecup gemas pipi istrinya dan berjalan ke walk in closet.
"Sama sama Mas sayang hahaha." balas Elea.
"Kamu kok tumbenan sayang sayang." tanya Andrew dari ruangan sebelah yang hanya terbatas pintu walk in closet yang tidak ditutup.
"Biar dapat THR jadi baik baikin kamu lah." balas Elea asal, sebenarnya dia memang hanya ingin memanggil Andrew dengan sayang sayang.
"Bohongnya keliatan."
"Hehe, lagian cepet banget ya rasanya, masa udah lebaran aja. Mana aku puasanya kurang." guman Elea yang masih bisa didengar oleh Andrew yang sudah siap dengan set bajunya dan sedang memakai jam tangan. Berdiri dibelakang Elea yang sedang menggerai rambut cokelat gelapnya rapi
"Berdoa sayang."
"Huum, ah sedih."
"Its okay sedih boleh tapi juga harus bisa move on, sudah ganti baju sana kita ke bawah." ajak Andrew dan akhirnya Elea berdiri untuk mengambil baju gamisnya.
"Tas nya kamu yang bawa ya sayang." ucap Andrew..
"Iyaa. Eh tapikan tas kita ada dua?" tanya Elea bingung.
"Iya maksudnya yang warna cokelat kamu bawa nanti siapa tau dijalan ketemu anak anak buat dikasih. Yang tas hitam biar dirumah kan buat keluarga saja kan?" jelas Andrew.
"Oh iya, nanti aku bawa."
Elea keluar dan memakai parfumnya sembari kembali merapikan selendang yang ia gunakan yang tentu senada dengan celana suaminya. Baju mereka juga couple, tak perlu kaget ini couple an se Tacenda.
"Aku udah nggak dapet salam tempel ini gara gara nikah." ucapan itu membuat tawa Andrew mengudara.
"Tapi jadi bisa kasih salam tempel, lebih seru." ucap Andrew. Yang disetujui juga Elea, karena mereka excited tukar uang cetakan baru dan masuk masukin ke tempat tempat gemas untuk dibagikan ke anak anak.
Bahkan ini hal baru untuk Andrew dan Elea, kalau dulu memang Elea memang hanya menerima angpao dan sejenisnya dari keluarga dan bentuknya boring hanya bentuk amplop tapi isinya ga ada boring boringnya. Kalau Andrew memang cenderung memberikan uang secara langsung tanpa ia masukkan ke amplop. Dan ia hanya memberi ke sepupu, saudara dan keluarga. Untuk anak anak itu sudah urusan mama dan papanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔
Romance[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES] Harmony Lilt memiliki arti keselarasan berirama. Bukan seperti menolak karena berbeda kasta, tidak menghakimi karena berbeda pendapat. Hubungan ini tidak serumit itu, hanya saja sedikit perbedaan dalam diri yang belum me...