𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔

Tiga Puluh Lima

"Loh."

Semua total terpaku dari Adiwilaga Tacenda dan Noah yang saling menunjuk kaget. Seperti tak menyangka bertemu padahal mereka kakek dan cucu.

"Sayangg... aduh kamu jadi kurus deh sakit sehari aja." ucap Sonya berlebihan.

"Mana ada kurus. Masih normal ini nek."

"Kamu ngapain disini Noah?" tanya Adiwilaga tegas.

"Siap. Jenguk Elea."

"Kamu ada tugas pagi?"

"Siap. Tukar, jadi jaga malam kek."

Bugh..

Pundaknya ditepuk keras oleh Adiwilaga sampai ia sedikit oleng. Walau kakeknya sudah tua begini pukulannya masih sakit. Bahkan lebih sakit daripada komandannya.

"Awas kamu bolos."

"Eleaa gimana cucu kakek keadaannya." Duality Adiwilaga mendapatkan tatapan tak percaya versi dramatis dari Noah. Dia merasa terasingkan kenapa dengannya galak tapi dengan Elea baiknya masyallah.

"Baik kek, tapi memang batuk batuk." ucap Elea.

"Kamu sih ngeyel, tapi ini pasti juga ketularan Andrew kan? anak itu beberapa hari terakhir flu." kakeknya ternyata peka keadaan Andrew yang membuat Elea tersenyum.

"Ehehe, tapi akunya ngeyel masih peluk peluk padahal dianya udah demam sama flu. Eh malah keserot ke aku, tapi aku kebagian demam sama batuk." jelas Elea yang mendapat senyum penuh makna dari Adiwilaga dan Sonya.

Mereka sama sama terpaku dengan jawaban peluk peluk. Sebagai orang tua Adiwilaga dan Sonya berharap anak anaknya romantis walau pernikahan perjodohan. Dan sepertinya keinginan mereka sudah terjadi karena anaknya ini sudah berhubungan baik satu sama lain.

"Tapi kata dokter apa sayang?"

"Emm seingetku kata mama cuma ada virus aja, selain itu aman semua kok."

"Alhamdulillah kalau gitu cepat sembuh yaa cucu kakek." Adiwilaga mengecup puncak kepala Elea dan bergabung duduk dengan cucu cucunya.

"Eehh, kita keluarga Andrew. Duduk." tegurnya ketika dirinya mau duduk malah Andrew yang bergerak berdiri.

"Loh kok Barga tidur disana?" tanya Sonya bingung.

"Abis jaga malam katanya nek."

"Oalahh. Kamu sudah sarapan? minum obat? buah?" tanya Sonya beruntun.

"Sudah semuanya nenek."

"Cepet sembuh sayang nenek."

"Iyaa."

Lain disini, disisi lain terdengar obrolan seru dari boys nya Tacenda.

"Padahal ini Andrew dikasih cuti dua hari supaya ngedate. Minimal dinner atau ke mall jalan jalan eh malah kerumah sakit." ucap Adiwilaga yang dibalas tawa disana. Elea juga baru teringat hal itu. Andrew menjanjikan 2 hari bersama tapi kurang rinci ya jadi bersamanya di rumah sakit.

"Hehehe, manusia yang merencakan tapi tetap tuhan yang menentukan." balas Elea. Dia juga merasa bersalah, kalau ini nggak sakit 2 hari bisa ia gunakan untuk liburan kemana gitu.

"Tambahin lah kakek, gantinya 2 hari ini." minta Elea.

"Mana bisa, sibuk kakek."

"Ini juga karena campur tangan kakek loh Mas Andrew pergi pas aku sakit. Hayoo tanggung jawabnya manaa?" tagih Elea.

"Kamu ini memang paling bisa kalau negosiasi. + sehari pas pemilu, habis coblos Andrew libur. Setelahnya tak ada lagi." ucap Adiwilaga, dirinya juga merasa bertanggung jawab atas Elea. Permintaan kecil seperti ini bisa dikabulkan.