Elea terpaksa bersiap untuk mengantar yang katanya 'suaminya' bukan katanya sih memang faktanya dia suaminya. Dia akan berkunjung untuk pertama kalinya kerumah mertua. Karena bahkan dari sebelum menikah Elea tak pernah kesana sekalipun.
"Kakek ada acara jam berapa sih?" tanya Elea ketika mau keluar bertemu kakeknya.
"Jam 1 kayanya."
"Kenapa? kamu mau kerumah mertuamu kan? yaudah sana." usirnya.
"Aku diusir? oke fine. Thank you, kita putus." Adiwilaga yang melihat tingkah itu semakin lega. Eleanya perlahan mulai kembali normal dan bertingkah drama lagi dan tentunya unik.
Ia berharap Elea akan selalu begitu.
"Aku dah pas belum gini?" tanya Elea ketika Andrew menurunkan kaca jendela. Dirinya bahkan tak turun untuk membukakan, dan itu menyebalkan.
"Sudah. Cepat."
"Kok aku nggak dibukain pintu?" protesnya ketika baru 1 detik meletakkan pantatnya ke kursi penumpang depan.
"Maaf. Lupa."
"Ck." terdengar tak sopan memang.
"Kita kesana cuma mau ganti baju aja kan?" tanya Elea.
"Iya."
"Terus kenapa harus ajak aku?"
"Bertemu orang tua saya bukan sebuah kesalahan atau sebuah hal yang harus ditanyakan. Saya mau kamu mulai dekat dengan keluarga saya." jelas Andrew. Dirinya memang berniat mendekatkan Elea. Setidaknya Elea akan menganggap keluarganya itu keluarga bukan orang asing.
"Aku belum siap."
"Bukan kesiapan tapi kewajiban."
"Terus ngapain aja?"
"Ya lihat dulu kondisi disana, memang mau gimana?" tanya Andrew bingung. Elea ini memang terlalu ovt an. Semua hal ia bingungkan padahal belum kejadian.
"Ya siapa tau, kaya tiktok tiktok nanti harus cari muka cuci piring dll. Aku gamau." cerca Elea, dirinya memang takut kalau sampai harus melakukan hal yang bahkan tidak ia lakukan dirumahnya.
"Tidak. Lakukan yang mau kamu lakukan. Kamu akan disana selagi saya bertugas." ucapan Andrew kali ini membuat Elea kaget setengah mati.
"NGGAK NGGAK, NGGAK BISA DONG." serunya tak terima.
"Saya belum memiliki rumah pribadi karena saya hampir tak pernah pulang." jawab Andrew. Dirinya bukan tidak mampu beli rumah. Tapi lebih dari mampu untuk membelinya, hanya dia belum membeli karena belum membutuhkan. Rumah dinas sudah ditawari, tapi sepertinya ia belum atau tak akan membawa Elea kerumah dinas.
"Nggak mungkin dong aku tinggal sama mama papa Mayor Andrew. Aku tinggal di Tacenda 1 aja, Mayor yang pulang ke Tacenda kan sekalian antar kakek." usaha Elea untuk tak menyetujui keputusan Andrew.
"Kenapa nggak mungkin? bahkan mama saya sudah bersiap kamu akan pindah kesana. Saya hanya butuh waktu untuk mengatakan ke kamu." ucap Andrew menjelaskan.
"Ya boleh lah kalau kita terpaksa disana, aku sama Mayor Andrew. Kalau aku sendiri ya nggak mungkin bisa lah. Yang ada aku bisa mati canggung disana tau nggak?" alasan yang cukup dramatis ya.
"Yang aku tanyakan deh, Mayor Andrew tega ninggalin aku sendiri bahkan belum akrab dengan keluarga Mayor. Terus akunya canggung, mama papa baru canggung, gimana bisa kita hidup dalam satu rumah." penjelasan Elea masuk akal.
"Makanya ada yang namanya usaha. Kamu juga harus berusaha untuk dekat, keluarga saya juga berusaha untuk dekat ke kamu juga. Saya tidak akan meninggalkan kamu ketika saya tau kamu belum bisa. Tapi saya berharap kamu mencobanya Elea." maksudnya adalah Elea akan ditinggal bersama keluarganya ketika Elea sudah adaptasi dan mengatakan iya.
![](https://img.wattpad.com/cover/362957127-288-k110967.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔
Romance[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES] Harmony Lilt memiliki arti keselarasan berirama. Bukan seperti menolak karena berbeda kasta, tidak menghakimi karena berbeda pendapat. Hubungan ini tidak serumit itu, hanya saja sedikit perbedaan dalam diri yang belum me...