𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽 ✔

Tiga Belas

Setelah kejadian semalam hari ini keluarga Harjantyo sudah pulang semua kecuali Tacenda Family. Mereka akan menetap di Tacenda 1 selama beberapa hari. Karena menunggu keputusan final apa yang akan dilakukan orang orang disini.

Elea benar benar tak mau keluar dari kamarnya sejak semalam menangis di pelukan Adiwilaga.

"Bagaimana dengan media?" tanya Adiwilaga kepada Mayor Andrew. Mereka sedang berkumpul di ruang tengah untuk membicarakan pergerakan selanjutnya.

"Siap pak. Media sudah mengendusnya pak. Dan menuntut untuk segera klarifikasi apakah benar Nona Emily seperti itu." jawab Akbar.

"Menurut kalian apa yang harus saya lakukan?" tanya Adiwilaga pertama kalinya kepada semua orang terdekatnya ini pertanyaan tentang keluarga.

4 orang terdekat Adiwilaga itu kompak diam.

"Kalian tidak tahu kan? sama. Saya belum pernah mengalami kondisi seperti ini. Ini lebih menyakitkan daripada saya harus menjadi komandan pasukan yang sedang terdesak." ucap Adiwilaga.

"Siap. Keputusan terakhirnya bagaimana pak?"

"Saya belum membuat keputusan. Dan, faktanya Elea hanya cucu saya dan dia masih memiliki orang tua lengkap. Saya tidak berhak membuat keputusan atas Elea." jelas Adiwilaga lagi.

"Kemungkinan terburuk Elea akan dinikahkan."

"Bagaimana pak?!"

Seruan bersamaan, tentu yang berespon seheboh ini adalah si para sekpri. Kalau Mayor Andrew masih tenang tenang saja walaupun tetap terkejut akan fakta itu. Ini benar benar akan menjadi sebuah penutupan kasus yang besar, kalau Elea menikah dengan seseorang yang berpengaruh juga.

"Kenapa dengan Nona Elea? hubungannya bagaimana pak?" tanya Hendri.

"Ya keputusan terburuk, dia dinikahkan untuk menutupi klarifikasi atau kepergian Emily keluar negeri. Agar media sibuk meliput Elea daripada mengikuti Emily seperti yang sebelum sebelumnya. Karena kalian juga tau, Emily itu cukup terkenal." jawab Adiwilaga. Emily terkenal karena cucu Harjantyo x Tacenda.

"Itu yang menyebabkan Nona Elea seperti semalam pak?"

"Iya. Anak itu kelepasan."

"Tapi, bagaimana kalau Nona Elea akan nekat?" tanya Akbar.

"Dia tak akan pernah bisa menyakiti orang lain, tapi kalau nekat yang lain saya tidak tau. Dia selalu mengejutkan." takut takut Elea akan kabur manjat pagar atau yang lebih parah lagi.

"Anak itu tidak akan pernah bisa menikah sekarang. Saya tidak bisa membiarkan Elea bersama dengan laki laki yang tak saya tau seluk beluknya." gumam Adiwilaga membuat yang disana ikut merasakan kekalutan sang atasan.

Mereka tak pernah merasakan menjadi orang penting di negaranya, semua keluarganya mendapat sorotan, semua perilakunya dibicarakan. Dan kali ini mereka mendengarkan masalah itu dan solusinya yang tak habis pikir. Bagaimana bisa salah satu dikorbankan untuk yang lainnya.

"Mayor Andrew, selesai ini temui saya diruang kerja." perintah Adiwilaga yang diangguki oleh Mayor Andrew sebelum mereka melihat atasannya pergi.

"Wah, itu pertama kalinya saya liat Nona Elea kesetanan. Walaupun suka tidak sopan, tapi dia tak pernah terlihat seperti itu." ucap Satya.

"Nah, nanti  ada dua kemungkinan ini buat Mayor Andrew." balas Akbar yang mendapat tanda tanya dari yang lainnya.

"Apa?"

"Pertama, dia disuruh untuk membantu mencarikan calon untuk Nona Elea. Kedua, ini kemungkinan paling tak terduga, Mayor Andrew yang akan dijodohkan dengan Nona Elea." ucapan Akbar langsung mendapat respon yang beragam.