Lima Puluh

12.9K 665 23
                                    

Waktu demi waktu terlewati.

Banyak hal yang dilalui dan tentunya terlewati dengan urutan yang runtut. Akhirnya masa itu pun tiba, Adiwilaga dan Reagan resmi ditetapkan sebagai pemimpin dan wakil pemimpin negara. Tentu hal ini sudah dinanti keluarga bahkan deretan para pendukung. Cukup lama menunggu dengan banyaknya drama pemilihan tapi ketetapan sudah ada dan memang rakyat yang memilihnya.

"Selamaat kakekkk." seru Elea sebelum memeluk Adiwilaga erat. Akhirnya dia dapat melihat kakeknya dalam pigura yang akan dipajang di tempat tempat pemerintahan.

"Terimakasih Eleanor." balasnya sebelum mengecup lama puncak kepala Elea.

"Aku ada hadiah." ucap Elea semangat. Mereka memang sedang perayaan dengan seluruh keluarga Tacenda. Tentu perayaan itu dilakukan di istana negara yang akan menjadi tempat tinggal kakeknya selama bertugas.

"Apa?" tanyanya. Walau lelah tapi semua terbayarkan dengan kebahagiaan ini semua.

"Buka." suruh Elea sembari menyodorkan kotak hijau khas merk jam terkenal dunia.

"Ck, kamu ini. Jangan buang buang uang buat kakek. Buat hidup dengan baik dengan Andrew." tegur Adiwilaga. Bahkan Andrew yang ada dibelakangnya saling kode senyum dengan Elea.

"Tenang ajaa, ini hadiah udah disiapin lama."

"Ayoo buka kek." Dengan menahan senyum Adiwilaga membuka kotak itu dan matanya langsung terfokus dengan jam tangan mewah.

"Bagus pilihnya. Terimakasih Andrew dan El." ucapnya.

"Ihh ayo diliat lagi dikotaknya ada apa." suruh Elea yang bikin dirinya bingung, kotak jam ya isinya jam kan pikirnya. Tapi dengan menurut ia kembali cek apa yang ada disana, ternyata..

Testpack dibalut kain lembut cokelat.

"Kamu hamil?!" serunya.

"Huum, 8 minggu." jawab El dengan air muka sangat bahagia.

"Astagaa, hadiah terbaik tahun ini." ucap Adiwilaga dengan kemudian mengusap matanya yang tiba tiba memanas. Rasanya senang luar biasa, Allah memberinya kebahagiaan bertubi tubi.

"Kenapa Pak?" tanya Sonya nimbrung.

"Elea hamil bu."

"HA? YA ALLAH YA RABB TERIMAKASIH ALLAH." seru Sonya sebelum memeluk Elea erat. Karena teriakan itu genk Tacenda mendekat untuk melihat sebenarnya ada apa disini.

"Elea hamil."

2 kata itu sudah mewakili rasa bahagia semuanya, bahkan mereka bergantian memeluk dan mengecup gemas Elea.

"Bisa bisanya kamu sembunyikan dari saya Andrew." ucap Adiwilaga ke Andrew yang tersenyum haru melihat bagaimana respon keluarga Tacenda.

"Kami juga baru tahu di minggu ke 5 pak, memang berencana untuk memberikan kejutan." jelas Andrew.

"Sudah hubungi keluarga kamu?"

"Belum, kami berencana malam ini."

"Kerumah?"

"Tidak, video call."

"Yasudah. Jaga El baik baik ya." pesannya.

"Siap."

"Kenapa nggak kasih tau mama dari sebelumnya sayang?" tanya Amalia lembut tapi tersirat bahwa dirinya merasa tak dihargai putrinya sendiri.

"Aku juga nggak kasih tau siapa siapa ma sebelum ini. Hanya aku sama Mas Andrew, itupun di minggu ke 5. Rencana semua memang dibuka hari ini, nggak ada yang aku beda bedain." jelas Elea.

𝓗𝓪𝓻𝓶𝓸𝓷𝔂 𝓛𝓲𝓵𝓽  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang