Yunifer mulai membacakan mantra untuk membunuh Alaric, sekuat tenaga gadis itu membacakan mantra tingkat tinggi yang dipunya agar pria itu mati dalam hitungan detik. Walaupun nanti gadis itu akan ditangkap karena telah membunuh putra mahkota.
"Uhuk!" Lagi-lagi Yunifer memuntahkan darah, alhasil membuat mantranya batal.
Gadis itu mengetahui satu rahasia bahwa sebenarnya sisik yang ada di tubuh Alaric bukanlah sebuah kutukan tetapi sisik itu adalah suatu mantra perlindungan. Yunifer tidak habis pikir dengan ide tersebut, ia sendiri pun tidak dapat mematahkan mantra yang berada di tubuh Alaric.
Mantra tersebut membuat Alaric tidak akan terpengaruhi dengan ilmu hitam, bukan hanya ilmu hitam tetapi pria itu akan aman dari berbagai racun. Yunifer benar-benar merasa sangat tertarik dengan Alaric.
"Maaf karena sudah membuatmu tertular dengan kutukanku." Alaric dengan penuh rasa malu menutupi wajahnya.
Alaric berpikir alasan Yunifer memuntahkan darah akibat tertular kutukan yang dideritanya. Pria itu segera berlari keluar dari taman sedangkan Yunifer menatap kepergiannya.
"Jadi bagaimana? Apa kau bisa melakukannya?" tanya Lucy.
"Tidak, kau cari orang lain saja." Setelah mengucapkan itu, Yunifer pergi begitu saja.
* * *
Yunifer telah kembali ke rumahnya, ia segera melepaskan jubah hitamnya kemudian mengambil sebuah kunci dari dalam lemarinya. Gadis itu berjalan menuju gudang di belakang rumahnya, terlihat jelas ada sebuah tempat yang nampak kumuh dan kotor.
Gadis itu membuka pintu menggunakan kunci yang diambilnya tadi, kemudian melangkah masuk ke dalam. Di dalam sana ada seorang pria yang dirantai kedua tangannya. Pria itu mendongak untuk melihat wajah orang yang dicintainya.
"Kenapa kau baru melihatku? Apa kau tahu berapa lama aku menunggu kedatanganmu, Yunifer?"
Yunifer sama sekali tidak menjawab, ia mengeluarkan makanan dari sakunya kemudian memberikannya pada pria itu. Namun, pria itu tampak tidak berselera sama sekali.
"Setelah lima bulan akhirnya kau datang, apa kau benar-benar membuangku?"
"Jangan banyak tingkah, Harry." Yunifer duduk berhadapan dengan Harry.
Pria yang kedua tangannya diikat menggunakan rantai bernama Harry. Dia sudah berada di gudang tersebut sejak tiga tahun yang lalu.
"Apa kau masih mencintaiku?" tanya Harry.
"Apa perlu aku jelaskan berkali-kali lagi, Harry? Aku menjalin hubungan denganmu dulu hanya untuk menghancurkan kerajaanmu dan tidak lebih dari itu," sahut Yunifer dengan tatapan dingin.
Iya, itu adalah kebenaran yang nyata. Tiga tahun yang lalu kerajaan Martanesia telah runtuh begitu saja karena diserang oleh para penyihir. Yunifer yang memimpin para penyihir untuk memusnahkan kerajaan tersebut.
Kerajaan Martanesia dihuni oleh manusia-manusia vampire yang memangsa manusia dengan sesuka hati mereka. Raja yang memimpin kerajaan tersebut benar-benar memiliki sifat yang tamak dan rakus, setiap tahunnya ia menculik lima ratus manusia untuk dihisap darahnya.
Akibat dari perlakuan tidak adil tersebut, Yunifer memutuskan untuk menyamar menjadi seorang pelayan lusuh yang melayani pangeran di kerajaan Martanesia. Pangeran tersebut bernama Harry.
Yunifer mulai menggali informasi melalui Harry dan tanpa disadari Harry jatuh cinta dengan Yunifer. Namun, Harry menyadari bahwa gadis itu hanya memanfaatkannya untuk tujuan tertentu.
Hingga sampai kerajaan tersebut telah hancur, Harry masih menaruh perasaan cinta untuk gadis itu walaupun dirinya sudah disiksa setiap hari tetapi rasa cintanya tidak pernah pudar sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Tyrant [END]
Teen Fiction"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pangeran Alaric adalah manusia setengah monster, ditubuhnya terdapat sisik naga hitam sehingga membuat s...