Author POV.
Kedatangan Grasella di kerajaan Iceland karena panggilan langsung dari Raja Deric. Kini gadis itu sedang duduk tenang di dalam kamar tamu yang sudah disediakan khusus untuknya.
Gadis itu kembali mengingat kejadian tadi di taman, rasanya ia pernah mengalami hal yang sama di masa lalu, seperti dejavu.
* * *
Yunifer mencari keberadaan Alaric, ia mendapati pria itu sedang bermain boneka di dalam kamar. Gadis itu bergegas menghampirinya.
"Apa anda tidak ingin jalan-jalan?" tanya Yunifer.
Alaric tersenyum bahagia ketika mendengar perkataan tersebut, ia melepaskan bonekanya kemudian berdiri.
"Ayo, aku ingin pergi!" seru Alaric dengan penuh semangat.
Mereka berdua bergegas memakai jubah hitam kemudian berjalan kaki menuju pasar. Ada begitu banyak kerumunan orang di pasar sehingga membuat Alaric agak tidak nyaman.
Ada begitu banyak makanan-makanan enak di pasaran, Alaric menatap dengan tak berselera ke arah makanan-makanan tersebut.
"Alaric, beli daging itu!" Lucifer berbisik pada Alaric.
"Wah, keren. Bagaimana jika kita beli pedang baru? Wah, ada banyak gadis cantik di sini, belikan aku satu!" seru Lucifer.
Alaric hanya diam ketika mendengar suara Lucifer yang tidak mau diam sejak tadi. Alaric hanya melihat-lihat saja tanpa minat sedikitpun.
"Anda ingin makan apa?" tanya Yunifer.
"Aku ingin jalan-jalan dengan Yunifer saja," sahut Alaric sambil tersenyum.
"Apa?! Di antara banyaknya hal yang indah kau hanya memilih jalan-jalan?! Jika ingin jalan-jalan, kenapa tidak di pinggir laut saja? Kau buang-buang waktu!" Lucifer berucap sembari melipat kedua tangannya di dada.
Yunifer tersenyum ketika mendengar perkataan Alaric. Alaric menggengam telapak tangan Yunifer dengan malu-malu.
"Apa aku boleh memegang tanganmu?" tanya Alaric.
"Hanya pegangan tangan saja, anda jangan sungkan." Yunifer mengengam erat telapak tangan Alaric.
Tiba-tiba seorang pedagang ramuan mulai bersuara di tengah-tengah pasar sehingga menarik perhatian beberapa orang.
"Belilah ramuan ini, ada ramuan yang bisa membuatmu memikat banyak wanita!" teriak si pedagang.
"Setidaknya jangan lewatkan ramuan yang berharga itu, carilah ramuan untuk iblis," pinta Lucifer.
"Apa Yunifer tertarik ingin membelinya?" tanya Alaric.
"Tidak, memangnya orang bodoh mana yang mau membeli ramuan seperti itu," sahut Yunifer sembari terkekeh pelan.
"Yeah, Yunifer memang selalu benar!" ujar Alaric.
"Apa?! Justru kalian berdualah yang bodoh, kalian tidak tahu trend! Berhenti membuang-buang waktu kalian dengan berkeliling saja dari tadi, dasar pasangan pecundang!" hina Lucifer.
Alaric hanya tersenyum ketika mendengarnya, untungnya Yunifer tidak bisa mendengar perkataan kasar yang keluar dari mulut Lucifer.
Alaric duduk di pinggir kolam ikan sambil memperhatikan kerumunan orang-orang. Sedangkan Yunifer ikut duduk di sampingnya.
"Apa anda senang?" tanya Yunifer.
"Aku selalu senang jika bersama Yunifer," sahut Alaric.
"Kenapa bisa manusia sepolos ini akan menjadi jahat di masa depan? Aku masih tidak percaya," batin Yunifer.
![](https://img.wattpad.com/cover/282111635-288-k116558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Tyrant [END]
Jugendliteratur"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pangeran Alaric adalah manusia setengah monster, ditubuhnya terdapat sisik naga hitam sehingga membuat s...