Bab 13. Obsesi atau Bucin nih?🫠

55.2K 4.3K 231
                                        

Author POV.

Setelah menyelesaikan makan malam, kini Yunifer mencuci piring seorang diri. Sebelumnya, ia sudah mengantarkan Alaric untuk segera tidur.

Setelah selesai dengan urusan dapur, gadis itu bergegas masuk ke ruangan pribadinya. Ruangan tersebut penuh dengan buku hariannya, ada sekitar lima buku harian yang sudah ia tulis.

Yunifer mengambil buku harian yang berwana merah kemudian duduk di kursinya, ia mulai membuka halaman pertama.

Gadis itu menulis semua insiden-insiden penting yang akan terjadi di masa depan, ia mulai menyusun rencana yang matang untuk menjadikan Alaric seorang raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menulis semua insiden-insiden penting yang akan terjadi di masa depan, ia mulai menyusun rencana yang matang untuk menjadikan Alaric seorang raja.

"Raja Deric memang akan membuat Alaric menjadi penggantinya di masa depan tetapi aku ingin Alaric menjadi raja dengan bantuanku sendiri, dengan begitu dia akan merasa berutang budi padaku," gumam Yunifer.

"Saat Alaric menginjak umur delapan belas tahun, perang besar-besaran akan terjadi dan Alaric akan dikirim ke Medan perang. Saat masa-masa itulah aku akan berperan penting untuk membantunya." Yunifer mulai menulis di buku hariannya.

"Setelah perang reda, aku akan mendekatkan Grasella dan Alaric. Kemudian mereka menikah, masa depan sebenarnya tidak ada yang berubah tetapi aku hanya sedikit ikut campur tangan," gumam Yunifer.

"Tapi berani-beraninya Grasella menghina Alaric! Kenapa gadis yang dikenal kembaran dewi itu malah mengucapkan kata-kata kasar seperti itu." Yunifer meremas bukunya dengan tatapan yang penuh kebencian.

"Kenapa di dunia ini masih ada manusia yang membenci Alaric? Padahal Alaric itu kan menggemaskan, aku saja sampai lupa tujuan utamaku ketika melihatnya." Yunifer memasang wajah cemberut kemudian bersandar di kursi kayunya.

"Hoammm! Aku sangat mengantuk, sebaiknya aku tidur," ujar Yunifer.

Yunifer menutup bukunya kemudian keluar dari ruangan tersebut, tidak lupa mengunci rapat pintu ruangan tersebut.

"Aku baru ingat, ada di mana gelangku ya? Seingatku aku menaruhnya di dalam kamarku tadi pagi, tetapi kenapa sudah tidak ada ya?" Yunifer tampak mencari ke sudut ruangan.

Gadis itu merasa amat kesal ketika tidak menemukan benda kesayangannya, padahal gelang itu dibuat dari bahan-bahan yang sulit di cari.

"Akh, menyebalkan! Apa aku pergi membeli yang baru saja ya?"

Yunifer memilih untuk pasrah saja kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk segera tidur.

* * *

"Na na na na." Suara senandung terdengar di kamar bernuansa hitam itu.

"Apa Yunifer sudah tidur ya?" Alaric kini sedang merapikan rambutnya di depan kaca.

Alaric tersenyum senang ketika melihat kotak hitam di atas mejanya. Tangannya terulur untuk membuka kotak tersebut, senyuman lebar terukir di bibirnya ketika melihat sebuah gelang biru yang sangat cantik.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang