Bab 15. Beranjak Dewasa.

44.4K 3.7K 316
                                    

Author POV.

Grasella dipulangkan di mansionnya karena keadaannya yang kian memburuk. Menurut rumor yang beredar, Teo dipenjara di bawah tanah selama satu bulan karena telah berani melakukan pemberontakan pada raja.

Tuan Marquess sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena jika ia melawan perintah raja, itu sama saja dengan menenteng raja.

Semenjak kejadian tersebut, hubungan Marquess dengan Raja menjadi sangat buruk. Selama satu tahun mereka tidak pernah berbincang bersama.

Sampai detik ini juga, belum ada yang tahu bagaimana keadaan Putri Grasella. Seolah kabar putri telah hilang bagaikan ditelan bumi. Bahkan tidak ada rakyat satupun yang pernah melihatnya keluar.

* * *

Lima Tahun Kemudian.

Waktu berlalu dengan sangat cepat, kini Alaric sudah berusia lima belas tahun. Pria itu menjadi lebih tinggi daripada biasanya, namun sisik di tubuhnya tak kunjung hilang.

Kini Alaric sedang berdiri di depan kaca, ia memperhatikan sisik hitam yang berada di tubuhnya sejak satu jam yang lalu. Ia segera membuka bajunya untuk melihat seberapa parah sisik di tubuhnya.

Krieet!

Tiba-tiba pintu terbuka sehingga menampakkan Yunifer diambang pintu. Melihat pria itu yang tidak memakai baju membuat Yunifer menutup kedua matanya.

"Ah, Yunifer? Kenapa Yunifer tidak bilang jika ingin masuk?" Alaric tanpa rasa malu sedikitpun segera menghampiri Yunifer.

"Kenapa anda tidak pakai baju terlebih dahulu?" tanya Yunifer.

Gadis itu berhenti menutup kedua matanya, kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah agar tidak menatap tubuh Alaric.

"Aku sengaja membuka baju karena ingin mandi," sahut Alaric.

"Oh, anda ingin mandi ya?" Yunifer bergegas mengambil handuk di dalam lemari kemudian menghampiri Alaric.

"Ini handuk anda," ujar Yunifer sembari menyodorkan handuk ke arah Alaric.

"Yunifer ini bagaimana? Bukankah biasanya Yunifer yang memandikan aku?" tanya Alaric.

"Saya tidak bisa," balas Yunifer dengan cepat.

"Kenapa? Apa Yunifer jijik denganku?" Alaric memasang ekspresi cemberut, bibirnya melengkung ke bawah seperti orang yang akan menangis.

Mendengar perkataan tersebut sontak membuat Yunifer terkejut bukan main, sebenarnya bukan jijik hanya saja kini Alaric sudah tumbuh menjadi pria yang perkasa.

Tubuh yang dulu kurus, kini menjadi kekar serta berisi. Tubuhnya yang dulu pendek, kini sangat tinggi sehingga membuat Yunifer harus mendongak ke atas untuk bisa melihat wajah Alaric.

"Anda ini seperti bayi saja! Lebih baik mandi sendiri saja." Yunifer segera melemparkan handuk tepat mengenai wajah Alaric.

Setelah berhasil melemparkan handuk, Yunifer langsung keluar dari kamar tersebut tidak lupa menutup pintu kamar dari luar.

Alaric memegangi handuk tersebut kemudian menghirup dalam-dalam aroma yang terdapat dalam handuk tersebut.

"Wangi mawar, ini wangi tubuh Yunifer," gumam Alaric.

"Hey, mesum. Apa kau sudah menyusun rencana selanjutnya?" Lucifer tiba-tiba saja muncul.

"Belum," sahut Alaric.

Lucifer melipat kedua tangannya di depan dada, seolah-olah ia merasa kesal dengan jawaban tersebut.

"Percuma saja kekuatanmu bangkit jika kau tidak menjadi raja," ujar Lucifer.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang