Note : VOTE SEBELUM MEMBACA AGAR AKU BISA UPDATE SETIAP HARI!
* * *
"Yang Mulia, kami tidak menemukan keberadaan Yang Mulia Ratu," ujar pelayan itu.
Alaric benar-benar merasa khawatir sekaligus merasa sangat marah. Ia mulai berpikiran bahwa Yunifer melarikan diri.
"Perintahkan para prajurit untuk segera mencari keberadaannya, aku akan memimpin pencarian ini!" perintah Alaric.
Alaric bergegas menyuruh para pelayannya untuk keluar terlebih dahulu. Kemudian pria itu segera mengganti pakaiannya dengan pakaian resmi kerajaan.
Setelah selesai bersiap-siap, Alaric mengambil pedangnya yang sangat panjang kemudian keluar dari istana. Pria itu segera menaikki kudanya diikuti oleh para prajurit yang sudah siap dengan kuda masing-masing.
Orang-orang merasa begitu asing dengan wajah Alaric yang sekarang. Wajah pria itu benar-benar terlihat sangat tampan sampai-sampai mampu membuat beberapa wanita mencuri pandang ke arahnya.
Alaric menunggangi kudanya diikuti dengan para prajurit yang berada di belakangnya. Mereka memasuki hutan belantara untuk mencari keberadaan Yunifer.
* * *
Yunifer benar-benar merasa sedih sekaligus merasa jijik dengan penampilannya yang sekarang ini, sungguh menjijikan jika ia masih bermimpi untuk bersanding dengan Alaric dalam kondisi yang seperti sekarang ini.
"Apa Alaric masih mau menerimaku?" gumam Yunifer.
Yunifer memakai jubahnya hingga menutupi seluruh tubuhnya kemudian berjalan keluar dari rumah tersebut. Ia berjalan memasuki hutan belantara kemudian duduk di tengah-tengah hutan seorang diri.
"Aku yakin Alaric mau menerimaku." Yunifer berusaha untuk berpikiran positif.
Yunifer duduk di tengah-tengah seorang duduk sembari memeluk kedua lututnya, ia benar-benar merasa sangat takut jika Alaric akan jijik melihat kondisinya yang sekarang ini.
"Bagaimana nanti jika dia menceraikanku?" Yunifer membatin.
Gadis itu menangis seorang diri sembari memikirkan keadaan Alaric bagaimana nanti jika tanpa kehadirannya. Yunifer yakin bahwa sisik di tubuh Alaric pasti sudah sepenuhnya hilang karena kini sisik tersebut sudah berpindah di tubuh Yunifer.
Tiba-tiba ada segerombolan kuda datang menghampiri Yunifer. Gadis itu mendongak dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang pria tampan yang wajahnya benar-benar mirip dengan Alaric jika Alaric tanpa sisik di wajahnya.
"Siapa kau? Apa kau gadis yang tersesat?" tanya Alaric tanpa turun dari kudanya.
Wajar saja bila Alaric tidak mengenali Yunifer karena kini seluruh tubuh gadis itu sudah dipenuhi dengan sisik. Sejujurnya Yunifer tidak merasa sakit hati dengan respon yang diberikan oleh pria itu.
"Sa--saya tersesat," sahut Yunifer dengan begitu gugup.
Alaric mengerutkan keningnya ketika mendengar suara tersebut. Suara itu seperti tidak asing.
"Perlihatkan wajahmu!" perintah Alaric.
Yunifer mematuhi perintah tersebut kemudian memperlihatkan wajahnya kepada Alaric. Wajahnya yang sudah dipenuhi dengan sisik mampu membuat para prajurit benar-benar merasa jijik sekaligus ingin langsung muntah.
"Dia sama sepertiku," gumam Alaric.
"Aku sedang mencari seorang gadis, apa kau tidak melihat ada seorang gadis yang lewat di sekitar sini?" tanya Alaric.
Yunifer menelan salivanya dengan kasar, ia sedikit sakit hati ketika mengetahui Alaric tidak mengenalinya sama sekali. Gadis itu ingin mengatakan semuanya kepada Alaric tetapi ia takut pria itu tidak mempercayainya.
"Saya tidak melihatnya," sahut Yunifer.
"Aku rasa aku pernah mendengar suaramu di suatu tempat, tetapi sepertinya aku salah. Apa kau punya tempat tinggal?" tanya Alaric.
"Ti--tidak," sahut Yunifer.
Alaric turun dari kudanya kemudian menggendong tubuh Yunifer ala bridal style kemudian membawa tubuh gadis itu untuk naik ke atas kuda.
"Ya--Yang Mulia?" Yunifer benar-benar terkejut dengan perlakuan Alaric yang terlalu tiba-tiba.
"Kalau begitu tinggallah di istana bersamaku," ujar Alaric sembari naik ke atas kuda.
Posisinya Yunifer duduk di depan sedangkan Alaric duduk di belakang sehingga membuat gadis itu benar-benar merasa gugup.
"Entah mengapa aku merasa dia adalah Yunifer hanya saja dia tidak mau mengaku, suaranya dan aroma tubuhnya benar-benar mirip." Alaric membatin sembari kembali menunggangi kudanya.
"Di kekaisaran ini aku tidak pernah menemukan aroma yang sama dengan aroma tubuh Yunifer, hanya gadis itu yang memiliki aroma tubuh yang berbeda," batin Alaric.
"Gadis ini juga memanggilku dengan sebutan Yang Mulia padahal aku belum memperkenalkan diri sama sekali, ini adalah pertama kalinya aku memperlihatkan wajahku, tidak masuk akal dia langsung tahu bahwa aku adalah seorang raja. Gadis ini sangat mencurigakan," batin Alaric.
Mereka mencari hingga malam hari, akhirnya Alaric memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Mereka pun berjalan untuk segera pulang ke istana.
"Siapa namamu?" tanya Alaric.
"Anastasia." Yunifer sengaja memakai nama samaran karena takut Alaric mengetahui identitasnya. Gadis itu benar-benar merasa sangat malu jika Alaric melihat wujudnya yang sekarang ini.
"Namamu sangat indah." Tangan kiri Alaric memeluk pinggang Yunifer sehingga membuat gadis itu terkejut.
"Jalanan di sini sedikit rusak, aku takut kau terjatuh," bisik Alaric.
Pria itu sengaja memeluk pinggang gadis itu dengan harapan ia bisa menemukan petunjuk di sana, karena Alaric sangat mengenali setiap lekukan tubuh yang dimiliki oleh Yunifer.
"Aku yakin kau adalah Yunifer hanya saja aku belum memiliki bukti yang kuat untuk membuktikan bahwa kau adalah permaisuriku. Aroma tubuhmu dan suaramu tidak dapat mengelabuiku, bahkan lekukan tubuhmu tidak dapat berbohong," batin Alaric sembari memeluk erat pinggang Yunifer.
Alaric akan mencaritahu asal usul gadis yang mengaku sebagai Anastasia itu karena pria itu benar-benar memiliki insting yang sangat tajam.
* * *
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Tyrant [END]
Novela Juvenil"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pangeran Alaric adalah manusia setengah monster, ditubuhnya terdapat sisik naga hitam sehingga membuat s...