Bab 35. Tiran Gila.

34.3K 2.6K 141
                                    

Enam tahun kemudian ....

Beberapa pedagang mulai aktif berjualan di pasar dengan raut wajah yang aneh, raut wajah yang ditampilkan mereka benar-benar terlihat seperti tertekan.

Tiba-tiba lima prajurit menghampiri pasar dengan membawa pedang di tangan mereka masing-masing.

"Apakah ada gadis dengan ciri-ciri berikut di sini?! Dia memiliki rambut panjang serta hitam, kulitnya putih, tatapan mata yang dingin dan wajah yang cantik!" ujar salah satu dari kelima prajurit itu.

"Tolong serahkan pada kami gadis yang memiliki ciri-ciri tersebut!"

Tiba-tiba seorang gadis dengan rambut panjang sama persis dengan ciri-ciri yang disebutkan keluar dari rumah.

"Arabella, sudah ibu bilang jangan keluar!" teriak seorang wanita paru baya kepada anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arabella, sudah ibu bilang jangan keluar!" teriak seorang wanita paru baya kepada anaknya.

"Tangkap gadis itu!"

Arabella yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba ditangkap kemudian dibawa paksa untuk pergi ke istana.

Sesampainya di istana gadis itu segera dipaksa untuk masuk ke sebuah kamar yang sudah dihuni lima pelayan. Lima pelayan tersebut buru-buru menarik tangan Arabella.

Arabella dipaksa memakai pakaian serba hitam, ia hanya pasrah.

"Tolong jadilah tumbal yang penurut," bisik pelayan itu pada Arabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong jadilah tumbal yang penurut," bisik pelayan itu pada Arabella.

"Tumbal apa?! Saya ingin pulang, ayah saya pasti mencari saya!" teriak Arabella.

Arabella melirik ke seluruh ruangan tersebut dan hanya mendapati ratusan lukisan seorang gadis yang memakai pakaian serba hitam.

"Siapa gadis di lukisan itu? Kenapa dia memakai pakaian yang hitam seperti itu? Kenapa juga ada begitu banyak mawar hitam di sini?!" Arabella mulai merasa tidak tenang, firasatnya mulai tidak enak.

"Kenapa aku harus memakai pakaian serba hitam? Apa yang terjadi?!"

Arabella buru-buru pergi ke pojok kemudian memeluk kedua lututnya dengan ketakutan, ia benar-benar ketakutan. Kelima pelayan tadi segera keluar dari kamar tersebut.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang