Bab 37. Alaric ketemu Yunifer?

30.5K 2.7K 320
                                    

Flashback.

Yunifer mencoba untuk mencari tempat tinggal tetapi tidak ia dapatkan, ia benar-benar hampir putus asa. Tetapi tiba-tiba ada seorang wanita datang menghampirinya.

"Sedang apa di sini? Apa nona sedang hamil?" tanya wanita itu.

"Ah, darimana anda tahu?" tanya Yunifer.

"Saya bisa melihat dengan jelas, saya ini bisa membaca aura seseorang. Nama saya Mariam, apa nona sedang tersesat?" tanya Mariam.

"Saya tidak tersesat, saya hanya ingin mencari tempat tinggal," sahut Yunifer.

"Wah, kebetulan sekali! Saya punya anak gadis di rumah, dia kekurangan teman. Kenapa tidak tinggal bersama saya saja?" tawar Mariam.

"Tidak usah," sahut Yunifer.

"Kenapa? Nona takut rumah saya jelek ya?"

"Tidak, tidak, tidak bukan seperti itu. Baiklah, saya akan tinggal."

Dari situlah Yunifer mulai bertemu dengan Mariam dan Rossela. Rossela sebenarnya tidak mau akrab dan tidak perduli dengan kehadiran Yunifer.

Mereka tinggal satu atap, awalnya Yunifer tidak mau tinggal berlama-lama di sana tetapi karena Mariam ingin menggendong seorang bayi membuat Yunifer luluh dan berpikir akan tinggal di tempat tersebut sampai melahirkan anaknya.

Namun, sialnya disaat perut Yunifer sudah semakin membesar gadis itu merasakan aura yang kuat dari bayinya.

Malam itu tepatnya pada malam Jum'at, Yunifer merasakan sakit luar biasa pada perutnya. Posisinya saat itu Mariam dan Rossela sedang pergi ke pasar.

"Sakit!" Yunifer terjatuh di lantai sembari memegangi perutnya.

Rasa sakit luar biasa yang tiba-tiba datang menghampirinya, padahal usia kandungannya baru menginjak empat bulan.

Malam itu Yunifer mengalami keguguran tanpa sebab. Mariam menduga bahwa bayi yang dikandung oleh Yunifer bukan bayi biasa.

Yunifer marah, stres dan bingung harus berbuat apa. Gadis itu memilih untuk meninggalkan Mariam dan Rossela untuk menenangkan diri.

Akibat fisiknya yang belum kuat membuat Yunifer pingsan di tengah hutan seorang diri. Namun, untungnya Pangeran Harry menemukannya.

Pangeran Harry mulai merawat gadis itu dengan sepenuh hati sampai sembuh. Pengaran Harry benar-benar sangat khawatir ketika melihat kondisi Yunifer yang benar-benar sekarat.

Satu Minggu kemudian Yunifer mulai sadarkan diri, baru saja bangun gadis itu langsung menangis. Pangeran Harry bergegas duduk di pinggir ranjang kemudian menanyakan keadaan Yunifer.

"Bayiku," cicit Yunifer.

"Yunifer?"

Sungguh, ini adalah pertama kalinya Pangeran Harry melihat Yunifer runtuh. Biasanya Yunifer adalah seorang penyihir yang tegas dan dingin tetapi hari ini Pangeran Harry menyaksikan seorang Yunifer runtuh.

"Aku menganggapnya seseorang yang begitu hebat, aku tidak pernah melihatnya menangis, seolah-olah dia jauh dari kata runtuh. Dulu aku mengganggapnya seorang pahlawan tetapi hari ini dia benar-benar bukan menjadi dirinya sendiri," batin Harry.

"Tolong jangan menangis," pinta Pangeran Harry.

"Tidak, saya tidak menangis." Yunifer menyembunyikan wajahnya di balik lututnya.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang