Bab 27. Hampir diperkosa [17+]

58.3K 3.2K 152
                                    

Warning! Bagi yang belum berumur 17 tahun disarankan untuk berhati-hati membaca part ini.

Selama membaca.

* * *

Keesokan harinya, Alaric menceritakan semuanya kepada Yunifer. Pria itu mengatakan ada yang membakar istana Shapirra tengah malam sehingga membuat istana Shapirra kebakaran.

"Aku tidak bisa melihat wajahnya karena saat itu gelap, aku buru-buru menggendong Yunifer untuk meminta pertolongan di istana ini dan ayahku mau membantu, sedangkan Grasella sudah kembali ke kediamannya karena ia merasa sedikit sesak napas." Penjelasan dari Alaric cukup dimengerti oleh Yunifer.

"Jika tidak ada pertanyaan lagi aku ingin pergi dulu karena ada kelas khusus yang harus aku ikuti," ujar Alaric.

"Ah, iya anda harus pergi karena itu penting," sahut Yunifer.

Alaric segera keluar dari kamar tersebut kemudian menuju ke tempat latihan untuk berlatih pedang.

Sementara itu Yunifer masih menaruh rasa curiga pada pria itu. Sehingga membuat gadis itu segera mengambil kertas dan pena untuk menuliskan sebuah surat.

Yunifer mengajak Grasella untuk segera bertemu. Setelah menuliskan surat, ia mengikat surat tersebut pada kaki burung merpati.

Burung itu segera terbang, setelah itu Yunifer langsung menutup jendela. Namun, tiba-tiba saja burung merpati itu hinggap di bahu Alaric.

"Surat apa ini?" Alaric melepaskan surat tersebut dari kaki burung itu kemudian membaca surat tersebut.

Alaric memasang ekspresi datar kemudian sedikit meremas surat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alaric memasang ekspresi datar kemudian sedikit meremas surat tersebut. Setelah itu, ia menghirup aroma surat itu.

"Kau tidak bisa lari ke mana-mana. Jika aku menginginkan sesuatu, maka aku tidak akan membiarkan sesuatu itu pergi dengan mudah." Alaric menggulung kembali surat tersebut kemudian mengikatnya kembali di kaki burung merpati itu.

Alaric membiarkan burung itu terbang tinggi, kemudian ia mengeluarkan busur panahnya lalu memanah burung merpati itu sehingga membuat burung tersebut mati seketika.

"Kau hanya punya dua pilihan, jadi budakku atau tetap di sisiku," gumam Alaric.

"Aku mulai meragukan Alaric, sepertinya aku butuh bantuanmu untuk mempercepat perjodohanmu dengan Alaric. Alaric tidak akan menolak permintaanku. Aku juga ingin cepat kembali ke kampung halaman." Kalimat itu ditulis oleh Yunifer di dalam suratnya. Mengingat kalimat itu membuat Alaric tak bisa menahan tawanya.

"Aku tidak tahu kenapa kau mencoba untuk menjauh dariku padahal aku selalu memperlakukanmu dengan baik," gumam Alaric sambil menoleh ke arah kamarnya, di sana terlihat jelas Yunifer sedang duduk di pinggir jendela sambil membaca buku.

Alaric mulai berlatih pedang dengan para prajurit. Namun, latihan kali ini Alaric menggunakan pedang asli sedangkan para prajurit hanya menggunakan pedang kayu.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang