Bab 32. Grasella cemburu

39.7K 2.7K 165
                                    

"Akhh!" pekik Yunifer yang baru saja bangun dan mendapati kini dirinya sudah tidak dibaluti kain apa-apa.

"Apa yang terjadi? Apa aku bermimpi? Ah, iya aku ingat Alaric?" Yunifer menoleh ke sembarang arah untuk mencari keberadaan pria itu, untung saja tidak ada Alaric di sana.

Yunifer mengelus dadanya dengan perasaan penuh lega kemudian tersenyum tipis, ia samar-samar mengingat kejadian semalam, di mana malam panas antara dirinya dan Alaric.

"Hanya mimpi," gumam Yunifer.

Tiba-tiba Alaric datang dengan membawa sebuah makanan di tangannya, ia meletakkan piring berisi makanan tersebut di atas meja.

"Apa tidurmu nyenyak?" tanya Alaric.

Pria itu segera duduk di atas kasur kemudian tersenyum lebar di hadapan Yunifer.

Deg!

Deg!

Deg!

Detak jantung Yunifer berdetak dengan sangat cepat, kedua matanya membulat sempurna sehingga membuat Alaric sedikit keheranan dengan tingkah gadis itu.

"Yang Mulia, sedang apa di sini?" tanya Yunifer.

Chup!

Bukannya menjawab, Alaric malah mengecup pipi gadis itu dengan cepat.

"Apa Yunifer lupa dengan kejadian semalam?" tanya Alaric.

"Tidak, maksud saya anda adalah putra mahkota dan saya hanyalah seorang penyihir yang tidak jelas asal-usulnya, jadi bagaimana bisa anda jauh-jauh datang ke sini demi saya?" Yunifer meremas selimut untuk menyalurkan rasa paniknya.

Chup!

Alaric lagi-lagi mengecup pipi kanan gadis itu dengan cepat.

"Kenapa Yunifer berbicara seperti itu?" Alaric memasang ekspresi sedih di wajahnya.

"Tidak, bukan itu maksud saya. Apa yang terjadi semalam?" tanya Yunifer.

"Semalam Yunifer dan aku melakukan hubungan suami-istri, Yunifer mengigit pipiku dan mengatakan bahwa Yunifer mencintaiku," sahut Alaric.

"Apa?! Tidak, berhenti sampai di situ penjelasannya!" Yunifer meremas kuat rambutnya, dadanya terasa amat sangat sesak.

"Ini adalah kesalahan besar, apakah anda bisa melupakan semua ini? Saya benar-benar merasa tidak pantas bersanding dengan Yang Mulia Putra Mahkota," jelas Yunifer.

"Tapi Yunifer sudah berjanji padaku. Bahkan Yunifer mencium bibirku berkali-kali sambil mengatakan padaku  bahwa Yunifer akan tanggung jawab," jelas Alaric.

"Cukup!" Yunifer benar-benar merasa amat sangat malu.

"Yang Mulia, saya punya ide yang cemerlang. Jadi, dengarkan saya dengan baik-baik," ujar Yunifer.

"Saya tidak masalah jika menjadi pemuas anda, lagian ini hanya terjadi satu kali saja, saya tidak masalah sama sekali karena itulah tugas seorang wanita dari kalangan rendah seperti saya. Lady Grasella adalah manusia dengan wujud setengah dewi, saya berharap anda bisa bersanding seperti gadis sepertinya," ujar Yunifer.

"Tidak mau." Alaric menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Saya belum selesai menjelaskan semuanya, sebenarnya saya berharap bisa menjodohkan anda dengan lady Grasella---" Ucapan Yunifer disela oleh Alaric.

"Bisakah kau tidak membahas gadis lain ketika kita sedang berduaan saja?" Ekspresi Alaric langsung berubah menjadi amat menyeramkan.

"Biar saya beritahukan sesuatu, saya bisa meramalkan masa depan Yang Mulia. Anda dan lady Grassela adalah jodoh di masa depan," jelas Yunifer.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang