Bab 51. Lucifer Senang.

35.8K 2.9K 62
                                        

Note : sebelum baca vote terlebih dahulu agar aku update setiap hari.

Selamat membaca.

* * *

Setelah menyelesaikan seluruh urusannya, Alaric kembali ke istana kemudian memasuki kamarnya untuk segera bertemu dengan sang istri.

Terlihat jelas Pendeta baru saja keluar dari kamar gadis itu sehingga membuat Alaric buru-buru masuk ke ruangan tersebut dan mendapati istrinya sedang berbaring di atas kasur dengan kondisi sudah sadarkan diri.

"Apa kau sudah baik-baik saja?" Alaric beralih berbaring di samping gadis itu.

"Iya." Suara Yunifer terdengar begitu lemah, mungkin karena habis terkena ilmu sihir tadi sehingga membuatnya tidak memiliki tenaga sama sekali.

"Tidak apa-apa, jangan takut." Alaric beralih memeluk tubuhnya gadis itu dari samping.

"Kenapa aku tiba-tiba teringat dengan Grasella? Apakah ini pertanda akan terjadi sesuatu," gumam Yunifer.

Tubuh Alaric terasa panas itu artinya pria itu baru saja keluar karena cuaca saat ini sedang sangat panas. Yunifer menghela napas kemudian membalas pelukan pria itu sambil menutup kedua matanya.

Yunifer tidak mau mati muda karena jika ia meninggal sekarang, itu artinya ia harus meninggalkan Alaric dan gadis itu tidak mau melakukannya sama sekali.

* * *

Grasella benar-benar merasa begitu marah. Gadis itu segera masuk ke kamarnya kemudian melihat ada lukisan besar tiga gadis cantik di sana.

"Aku berjanji akan membawa Yunifer kemudian membalaskan dendam kalian," gumam Grasella.

Grasella selama ini mendekati Yunifer bukan untuk menyelamatkan gadis itu dari Alaric tetapi hanya untuk mendapatkan kepercayaan Yunifer.

Selama ini Grasella menggunakan berbagai cara untuk membuat gadis itu percaya bahwa kini Grasella adalah seorang gadis dengan wujud dan sifat menyerupai seorang Dewi.

Semua orang sudah tertipu dengan sifat palsunya. Selama bertahun-tahun Grasella mulai mengambil bulu rambut, kuku dan barang-barang Yunifer untuk dijadikan bahan percobaan ilmu sihir.

Selama bertahun-tahun, Grasella mencoba untuk mempelajari ilmu sihir dengan mencampurkan kekuatan sucinya dengan harapan bisa membunuh Yunifer secara perlahan-lahan.

Selama enam tahun lamanya Grasella menghilang karena sedang menguji ilmu hitamnya, dan kini ilmu hitamnya itu sudah berhasil berkat usahanya selama ini.

"Dia harus mati di tanganku, layaknya kalian berdua yang mati di tangan Yunifer," gumam Grasella.

Grasella kembali keluar kemudian menyeret mayat Mutia. Mayat Mutia ditaruh di tengah-tengah lilin kemudian dijadikan persembahan untuk iblis. Grasella mulai membacakan mantra untuk memanggil iblis, tetapi kali ini bukan iblis Lucifer melainkan iblis Amon.

Iblis Amon adalah malaikat jatuh yang menjadi perwujudan dari murka dan amarah. Amon adalah sosok yang menyedihkan sekaligus menjijikan. Dia bertugas untuk memunculkan kemarahan yang memicu dosa lainnya kepada manusia.

Grasella bisa memanggil iblis tersebut karena memang sudah mengikuti aliran sesat, terlebih lagi ia dulu adalah salah satu kepercayaan dewa sehingga membuat para iblis buru-buru ingin mengotori seorang Grasella demi bisa menjerumuskan gadis itu ke dalam kesesatan.

Iblis juga merasa senang ketika melihat pengikut dewa perlahan-lahan menjerumuskan diri mereka ke arah kesesatan sehingga membuat para iblis berbondong-bondong ingin menyakinkan kepada Grasella bahwa kesesatan akan membawamu ke arah keberuntungan yang sebenarnya.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang