Bab 57. Jangan Lari lagi!!!

32K 2.7K 127
                                    

NOTE: VOTE SEBELUM MEMBACA AGAR AKU BISA UPDATE SETIAP HARI. TIDAK MENERIMA SIDERSSSS!!!

* * *

"Lilin itu adalah buatan gadis yang sering memakai jubah hitam, gadis kemarin yang dibawa oleh Yang Mulia." Pelayan tersebut bersujud di hadapan Alaric dengan penuh ketakutan.

Alaric bergegas keluar dari kamar kemudian mulai mencari keberadaan Yunifer. Ternyata selama ini pria itu sudah tertipu dengan gadis kemarin.

Pria itu dapat melihat dengan jelas ada Yunifer yang sedang berdiri di depan jendela sembari memperhatikan taman mawar yang terletak di luar ruangan. Alaric bergegas menghampiri gadis itu.

Grep!

Alaric langsung memeluk tubuh Yunifer dari belakang sehingga membuat gadis itu buru-buru menoleh ke belakang sehingga membuat pelukan mereka terlepas.

"Yunifer?" Alaric langsung menurunkan tundung yang menutupi wajah Yunifer.

Dapat terlihat dengan jelas kini wajah Yunifer sudah dipenuhi dengan sisik sehingga membuat wajahnya tidak dapat dikenali lagi. Alaric benar-benar merasa sangat sakit hati ketika melihat kondisi sang istri yang seperti sekarang ini.

"Yang Mulia, wajah saya buruk rupa." Yunifer buru-buru menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Saya memiliki sisik di sekujur tubuh saya, saya takut Yang Mulia merasa jijik jadi malam ini saya berencana untuk meninggalkan istana karena saya pikir Yang Mulia tidak mau menerima saya lagi," ujar Yunifer sembari menundukkan kepalanya.

"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya.

Mendengar perkataan tersebut membuat Yunifer berhenti menutupi wajahnya kemudian menatap wajah Alaric. Alaric menyentuh sisik di wajah Yunifer tanpa rasa jijik sedikitpun.

"Aku mencintaimu karena kau adalah gadis yang sempurna bukan karena kecantikan wajahmu, jadi jangan pernah berpikir bahwa aku akan membencimu karena kau buruk rupa," ujar Alaric.

"Wajah saya tidak cantik lagi Yang Mulia." Yunifer rasanya ingin menangis ketika mengucapkan kalimat tersebut, dadanya terasa sangat sesak.

Grep!

Alaric menarik tangan gadis itu kemudian memeluknya dengan sangat erat. Pria itu mengelus rambut Yunifer dengan penuh kasih sayang agar gadis itu bisa merasa tenang.

"Jangan lari lagi, aku benar-benar mencintaimu dengan tulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lari lagi, aku benar-benar mencintaimu dengan tulus. Aku tidak perduli wujudmu seperti apa, aku bahkan tidak perduli jika kau memiliki sisik di sekujur tubuhmu," bisik Alaric.

"Lady Grasella mengambil wajahku, dia membuatku seperti ini." Kali ini Yunifer menangis, menangisi wujudnya yang kini sudah mirip dengan monster.

"Tidak apa-apa, Sayang. Jangan menangis," bisik Alaric.

"Lucifer sudah menyelesaikan semuanya." Alaric membatin.

"Aku takut mengatakan bahwa aku adalah Yunifer, aku takut kau membenciku. Aku takut," ujar Yunifer. Kali ini ia tidak menggunakan bahasa yang formal lagi pada Alaric.

Alaric benar-benar merasa sangat bersalah, ia tidak tahu bahwa istrinya akan menjadi tertekan seperti ini. Pria itu tidak tahu bahwa istrinya takut padanya, ia benar-benar merasa sangat bersalah.

"Tidak, jangan takut. Aku tidak perduli kau seperti apa, aku tetap akan mencintaimu. Jangan pernah berpikir aku akan membencimu, aku akan selalu di sisimu dan mencintaimu apa adanya." Alaric melepaskan pelukannya kemudian mengusap air mata gadis itu.

"Seburuk apapun kondisimu aku tetap mencintaimu karena aku mencintai jiwamu bukan tubuhmu," bisik Alaric.

"Kau tetap gadis tercantik yang pernah aku temui dan selamanya akan seperti itu," ujar Alaric sembari tersenyum.

Yunifer berpikir bahwa pria itu akan membencinya dan menceraikannya tetapi ternyata dugaannya salah besar. Pria itu malah memperlakukannya dengan baik dan mau menerimanya kembali.

"Jangan pernah berpikir bahwa aku akan menceraikanmu hanya karena sisik di tubuhmu, jika orang-orang menghinamu maka aku akan maju untuk membelamu," ujar Alaric.

"Terimakasih, Alaric." Akhirnya Yunifer mau memanggil suaminya sendiri dengan sebutan nama.

Chup!

Chup!

Chup!

Alaric mengecup pipi, kening dan bibir gadis itu secara bergantian. Pria itu tidak merasakan jijik sedikitpun pada sisik tersebut.

"Lihat, aku bahkan menciummu menggunakan bibirku langsung, itu artinya aku tidak jijik denganmu," bisik Alaric.

"Kita akan mencari obatnya bersama-sama, jangan menyerah sampai di sini karena kau adalah ratu dari kerajaan ini." Alaric kembali membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

Yunifer tersenyum sejenak kemudian buru-buru melepaskan pelukannya, ia mulai menatap Alaric dengan serius.

"Sisik ini hanya bisa hilang dengan kekuatan suci, tapi dengan cara yang berbeda," ujar Yunifer.

Alaric cukup peka dengan perkataan dari Yunifer. Pria itu tidak akan rela jika harus melihat istrinya berhubungan badan dengan pria lain. Sama sekali tidak ada laki-laki di dunia ini yang rela istrinya diambil pria lain.

Chup!

Alaric mencium kening Yunifer dalam waktu yang cukup lama. Pria itu tidak mau jika istrinya dibagi-bagi, karena Yunifer hanya miliknya dan tidak boleh dibagi dengan pria lain.

Tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang, tubuh Yunifer menjadi sangat bersinar sehingga menerangi ruangan. Mereka tidak ada bahwa ada Lucifer yang sedangkan menertawakan kegiatan mereka, bahkan iblis itu membantu menghilangkan ilmu hitam Grasella yang masih berada di tubuh Yunifer.

Alaric terkejut kemudian melepaskan ciumannya dan mendapati perlahan-lahan sisik di seluruh tubuh Yunifer perlahan-lahan menghilang.

"Alaric, apa yang terjadi padaku?" Yunifer merasa keheranan ketika melihat seluruh tubuhnya bersinar.

Seluruh sisik di tubuh Yunifer hilang seketika sehingga wajahnya kembali menjadi cantik. Gadis itu merasa sangat bahagia ketika menyaksikan sisik-sisik tersebut hilang.

"Sisiknya hilang," ujar Yunifer.

Lucifer menggunakan kekuatannya untuk membantu menghilangkan pengaruh ilmu hitam pada Yunifer. Lucifer yang melihat itu ikut merasakan bahagia, ia jadi mengingat seorang gadis yang berhasil merebut hatinya dulu. Lucifer mengingat sosok Charlotte yang selalu setia berada di sisinya dulu, setelah kontraknya selesai maka ia berjanji akan mencari gadis itu kembali.

Alaric benar-benar merasa sangat bahagia ketika melihat sisik Yunifer sudah hilang. Pada dasarnya, sisik di tubuh Alaric hanya dapat hilang dengan sentuhan ilmu sihir dari Grasella sedangkan sisik di tubuhnya Yunifer dapat hilang jika pengaruh ilmu Grasella dihilangkan.

Lucifer tidak dapat membantu lebih banyak lagi karena sesungguhnya kekuatannya benar-benar telah disegel sebagian sehingga membuatnya tidak dapat membantu lebih banyak lagi.

* * *

Bersambung.

Tinggal 2 part lagi menuju ending.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang