Monster Tyrant [END]

Bab 6. Cemburu☹️

Alaric mengepalkan telapak tangannya dengan penuh rasa kesal kemudian mendorong tubuh Alfonso sehingga menjauh dari Yunifer.

"Hah, tidak usah menantang manusia sepertinya. Aku juga ada urusan di hutan besok, ada monster yang menumpuk di hutan," ujar Alfonso.

Mendengar perkataan tersebut membuat Yunifer merasa sedikit lega. Gadis itu menarik tangan Alaric agar menjauh dari kerumunan. Mereka berdua berdiri di pojok ruangan sembari memperhatikan tamu undangan yang mulai banyak.

"Apa anda baik-baik saja?" tanya Yunifer sekali lagi pada Alaric.

"I--iya, aku baik-baik saja." Walaupun ekspresi wajahnya yang tertekan, ia mencoba untuk tetap terlihat baik-baik saja di depan Yunifer.

"Tunggu sebentar lagi karena akan ada tamu yang ingin saya perkenalkan pada anda," ujar Yunifer.

Alaric mengangguk patuh kemudian memegang ujung baju Yunifer dengan erat. Sesekali pria itu meremas baju gadis itu karena merasa risih dan takut dengan tatapan orang-orang kepadanya.

Brak!

"Arghhh!"

Tiba-tiba seekor monster datang memasuki istana. Monster tersebut sangatlah besar dan menyerupai seekor gorila tetapi wujudnya lebih mengerikan daripada gorila.

"Rwarrrrr!" Monster tersebut mulai menyerang orang-orang.

Alaric mengeluarkan pedangnya yang sengaja ia bawa kemudian berdiri di depan Yunifer. Pria itu berencana untuk melindungi Yunifer dari serangan monster yang sedang mengarah ke arah mereka.

"Kaburlah, aku akan melawannya," ujar Alaric.

Kedua tangan Alaric tampak gemetar ketakutan walaupun takut tetapi ia berusaha untuk terlihat berani demi melindungi Yunifer.

Yunifer juga tak bisa mengeluarkan kemampuan berpedangnya untuk dipertontonkan oleh orang-orang. Dirinya terlalu takut jika kemampuan berpedangnya diketahui oleh orang-orang di kerajaan yang dipenuhi dengan orang-orang serakah. Namun, tiba-tiba seorang pria berjubah hitam datang kemudian mengajak solo monster tersebut.