Monster Tyrant [END]

Bab 20. Posesif banget 🥵

Note Author : Aku cuma mau bilang part ini hanya boleh dibaca oleh umur 15 tahun ke atas.

* * *

"Semoga dewa selalu memberkati nona," ujar pendeta sembari menyentuh kepala Grasella.

Grasella dengan ragu-ragu mulai menceritakan mimpinya kepada pendeta tersebut dengan harapan ia akan menemukan jalan keluarnya.

Setelah mendengar cerita tersebut pendeta hanya tersenyum sehingga membuat Grasella sedikit keheranan dengan respon yang diberikan oleh pendeta.

"Gadis yang muncul di mimpimu itu sudah terikat denganmu, bahkan kalian berdua sudah ditakdirkan untuk memiliki satu tubuh yang sama," jelas Pendeta.

"Apa maksud Pendeta?" tanya Grasella.

"Gadis itu membutuhkan bantuanmu. Baru kali ini aku melihat ada manusia sempurna seperti nona ini, bahkan anda memiliki kekuatan yang hampir setara dengan dewi cahaya."

"Saya harap jiwa nona bisa tetap berada di tubuh nona, saya berharap jiwa suci nona tidak tercampur dengan jiwa hitam milik gadis di mimpi nona," ujar Pendeta.

Grasella semakin tidak mengerti dengan penjelasan tersebut, satu hal yang pasti bahwa ia harus menyelematkan Yunifer dari manusia iblis seperti Alaric.

"Terimakasih atas penjelasannya, saya sangat berterimakasih," ujar Grasella.

"Satu hal yang harus nona ketahui bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Contohnya, dua manusia bisa melakukan pertukaran jiwa. Saya akan terus berdoa agar jiwa nona tidak bertukar dengan siapa-siapa." Setelah mengucapkan itu Pendeta langsung beranjak pergi begitu saja.

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya seolah-olah mengerti dengan penjelasan pendeta padahal otaknya tidak sampai sama sekali.

Grasella yang memiliki hati seperti malaikat tidak bisa hanya tinggal diam ketika mengetahui ada iblis di negaranya, ia tidak akan tinggal diam saja.

Terlebih lagi ada satu rahasia yang disembunyikan oleh Grasella selama ini, satu rahasia yang membuatnya takut kehilangan Yunifer untuk kedua kalinya.

"Aku tidak akan kehilanganmu lagi Yunifer, aku akan melindungimu." Grasella membatin sambil menggenggam erat kalung yang menghiasi lehernya.

"Kita tidak akan terpisah lagi," gumam Grasella.

Setelah urusannya selesai, gadis itu segera kembali ke kediaman Marquess. Setelah sampai di kediamannya, ia segera memasukki kamarnya kemudian mengambil sebuah kertas.

"Saya adalah Grasella, adik sepupumu. Saya akan langsung ke intinya saja. Bukankah Tuan Baron mencari calon istri? Saya ingin merekomendasikan satu teman saya pada anda, saya yakin kalian akan cocok." Grasella menuliskan kalimat tersebut di atas kertas.