Bab 53. Lucifer marah.

26.9K 2.5K 113
                                    

Note: vote sebelum baca agar aku bisa update setiap hari.

* * *

"Tolong jangan pergi, tetap peluk aku. Aku kesakitan." Alaric menuliskan kalimat tersebut di atas kasur menggunakan jari telunjuknya.

Yunifer tidak dapat lagi membendung rasa sakit dalam dirinya, ia tidak tega melihat keadaan Alaric yang terlihat begitu menyedihkan. Gadis itu kembali memeluk erat tubuh Alaric sembari menangis.

Beberapa pelayan sudah selesai membuat obat dari tanaman herbal kemudian mengoleskan obat tersebut di are kaki Alaric yang sudah dipenuhi dengan sisik.

Sungguh mereka merasa sangat jijik dengan sisik Alaric. Saking jijiknya, mereka sempat menahan muntah agar tidak muntah di atas kasur.

"Yang Mulia, tetap bertahan sampai akhir karena saya akan menyembuhkan anda." Yunifer melepaskan pelukan kemudian memberikan semangat kepada Alaric.

"Jangan menangis." Alaric menuliskan kalimat tersebut dengan harapan Yunifer bisa berhenti menangis.

"Saya akan pergi sebentar saja, tolong bertahan," pinta Yunifer.

"Tolong jangan pergi, aku membutuhkanmu. Aku kesakitan, Permaisuriku." Lagi-lagi Alaric menuliskan kalimat tersebut di atas kasur dengan harapan Yunifer mau menemaninya.

Alaric tidak bisa menangis, tidak bisa berbicara hanya bisa menggerakkan tubuhnya karena sisik-sisik tersebut sudah menyebar cukup jauh hingga membuat pria itu tidak dapat berbicara dan tidak dapat berteriak.

"Tolong tunggu saya di sini, Yang Mulia."

Yunifer bergegas mengambil jubah hitamnya kemudian segera keluar dari kamar. Ia buru-buru masuk ke kereta kuda untuk segera bertemu dengan Grasella.

Yunifer bersedia melakukan beribu cara agar bisa menyembuhkan sisik di tubuh Alaric.

Sesampainya di kediaman Grasella. Yunifer buru-buru keluar dari kereta kuda kemudian mengetuk pintu rumah tersebut dengan terburu-buru. Grasella membukakan pintu dengan senang hati kemudian membiarkan gadis itu untuk segera masuk ke dalam rumah.

"Apakah kita bisa memulai ritualnya sekarang?" tanya Yunifer.

Grasella mengangguk kemudian mulai menyiapkan lilin merah, ia menaruh lilin tersebut dalam bentuk lingkaran kemudian menyuruh Yunifer untuk duduk di tengah-tengah lingkaran tersebut.

Yunifer sama sekali tidak curiga kemudian segera duduk di tengah-tengah sesuai dengan arahan dari Grasella. Sedangkan Grasella duduk di luar lilin sembari membaca sebuah mantra asing.

"Apa ini akan berhasil?" tanya Yunifer.

"Tentu saja Yang Mulia Ratu. Saya mendapatkan wahyu dari dewa dan dewa tidak mungkin berbohong kepada pengikutnya," sahut Grasella.

Grasella tersenyum dengan hangat agar bisa lebih menyakinkan lagi Yunifer bahwa ritual yang mereka lakukan ini bisa menyembuhkan sisik parah di tubuh Alaric.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang