Bab 12. Psikopat sejak dini🥲

47.7K 4K 248
                                    

Author POV.

Sejak kejadian tadi, Alaric terus mengikuti Yunifer ke manapun gadis itu pergi, seperti sekarang ini.

"Kenapa anda tidak duduk tenang di taman saja? Saya hanya akan menjemur pakaian," ujar Yunifer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa anda tidak duduk tenang di taman saja? Saya hanya akan menjemur pakaian," ujar Yunifer.

"Aku sedang malas duduk, aku hanya ingin didekat Yunifer," sahut Alaric sembari mengigit ujung bajunya.

Alaric terlihat seperti anak kecil yang tidak ingin terpisah dari ibunya dan Yunifer merasa sangat gemas dengan tingkah laku Alaric.

"Anda ini jangan memancing saya untuk mencubit pipi anda." Yunifer mencubit pipi Alaric sedikit keras sehingga membuat pria itu merintih kesakitan.

"Awww, sakit," rintih Alaric.

"Ah, maafkan saya. Apa saya menyakiti anda?" tanya Yunifer sembari mengelus pipi Alaric.

Alaric hanya menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sebagai jawaban tidak. Setelah menyelesaikan urusan menjemur pakaian, Yunifer duduk di taman untuk mengistirahatkan tubuhnya diikuti oleh Alaric yang kini duduk di sampingnya.

"Kenapa sikap anda berubah menggemaskan seperti ini?" Yunifer menatap ke arah Alaric.

"Aku takut Yunifer mengalami kejadian seperti tadi, aku takut jika Yunifer akan meninggalkanku. Berjanjilah padaku, jika Yunifer merasa tidak enak badan, tolong katakan padaku." Alaric menyodorkan jari kelingkingnya di hadapan Yunifer.

"Saya tidak bisa berjanji dengan pasti karena tugas saya adalah merawat seorang putra mahkota seperti anda ini," sahut Yunifer.

"Tapi kan aku tidak sakit, aku juga sudah bukan anak-anak lagi! Aku ini bisa merapikan rambutku sendiri! Aku sudah dewasa!" seru Alaric dengan penuh semangat.

Dewasa? Kata dewasa tidak cocok untuk mengekspresikan seorang Alaric. Umurnya yang terbilang masih muda, kedua pipinya yang bulat dan berisi serta wajahnya yang masih baby face tidak pantas dibilang dewasa.

Yunifer hanya terkekeh geli ketika mendengar perkataan tersebut keluar dari bibir Alaric.

"Aku hanya khawatir jika Yunifer akan sakit, Yunifer jangan merawatku saja tapi aku juga harus merawat Yunifer," ujar Alaric.

"Hahahaha! Jika calon istri anda mendengar ini mungkin dia akan cemburu," ujar Yunifer sembari tertawa.

"Sejak kapan aku punya calon istri!" bentak Alaric.

"Baiklah, maafkan saya. Lagi pula, kita tidak akan bersama selama-lamanya, suatu saat nanti anda akan menemukan belahan jiwa anda dan saya yakin gadis itu akan menjadi manusia yang paling beruntung," ujar Yunifer.

"Tidak, aku tidak mau! Aku ingin tetap bersama Yunifer. Yunifer kan pernah bilang bahwa tidak akan pernah meninggalkan manusia menggemaskan sepertiku ini," balas Alaric.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang