"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya.
* * *
Pangeran Alaric adalah manusia setengah monster, ditubuhnya terdapat sisik naga hitam sehingga membuat s...
SEBENARNYA PART INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA YANG PANAS, TETAPI SUDAH AKU HAPUS!
BAGI YANG INGIN MEMBACA ADEGAN DEWASANYA, SILAHKAN LANGSUNG BACA SAJA DI KARYAKARSA YANG BERJUDUL "BAB 28 CHAPTER PRIVAT!"
* * *
Matahari sudah menyinari pagi itu dengan indah.
"Ugh." Yunifer membuka kedua matanya dengan perlahan ketika sinar matahari menembus tirai.
Yunifer memegang kepalanya yang terasa sangat sakit serta ngilu. Gadis itu mengambil posisi duduk kemudian menuruni ranjang dengan hati-hati.
"Akh." Yunifer merasakan kesakitan ketika kakinya menginjak lantai.
"Apa yang terjadi semalam? Badanku sakit semua?" Yunifer melihat ke bawah dan mendapati dirinya masih mengenakan gaun tidurnya semalam.
"Mungkin karena aku kurang terkena sinar matahari sehingga membuat tubuhku menjadi semakin lemah," gumam Yunifer.
Yunifer menoleh ke belakang dan tidak mendapati Alaric di sana, entah kemana pria itu, padahal itu masih pagi sekali.
"Oh iya, aku lupa ingin menemui Grasella, kira-kira Grasella sudah menerima suratku atau belum ya? Apa aku perlu menemuinya secara langsung?" Yunifer dengan perlahan berjalan walaupun ia merasakan ngilu luar biasa pada seluruh tubuhnya.
Yunifer masuk ke kamar mandi sambil meringis kesakitan, saking sakitnya ia tidak bisa berjalan dengan benar, bahkan kini tubuhnya sudah sangat panas.
Setelah selesai dengan urusan mandi, gadis itu bergegas memakai gaun putih dari dalam lemari. Ia segera berdiri di hadapan kaca, kini wajahnya terlihat sangat pucat bagaikan mayat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang terjadi padaku? Aku seperti habis dari perang saja," gumam Yunifer.
Yunifer segera keluar dari kamar tersebut. Suasana ruangan istana masih sangat sepi karena saat itu kondisinya masih sangat pagi.
Gadis itu mempercepat langkah kakinya kemudian berhasil keluar dari istana utama. Ia segera berjalan kaki menuju pasar.
Yunifer menghampiri seorang pedagang kuda untuk menyewa satu kuda.
"Berapa harga kudamu?" tanya Yunifer.
"Kau punya uang berapa?"
"Apa ini cukup?" Yunifer melepaskan kalungnya kemudian menunjukkan pada pedagang tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.