Bab 29. Yunifer kabur? 🔞

74K 3.1K 129
                                    

Warning! Yang belum umur 17 tahun hati-hati jika membaca part ini!

* * *

"Ah, kau benar-benar terasa nikmat Yunifer," desah Alaric.

Yunifer menggeliat tidak nyaman, rambutnya berantakan, bibirnya semakin menjadi merah karena menangis serta wajahnya yang sangat pucat.

"Tidak apa-apa, Sayang. Ini tidak akan membuatmu mati dalam semalam," bisik Alaric.

"Hah, hah, Alaric." Yunifer tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, suara napasnya terdengar memburu.

"Sutt, tidak apa-apa," bisik Alaric sambil menggerakkan tubuhnya secara perlahan.

Walaupun berada di bawah pengaruh sihir, Yunifer tetap merasa sakit dan nikmat yang bercampur-campur. Gadis itu menangis tetapi tubuhnya menginginkan sentuhan Alaric.

"Diamlah, jangan menangis." Alaric menutup kedua matanya sambil mengelus wajah gadis itu.

Alaric menikmati setiap isakan yang keluar dari bibir gadis itu. Alaric suka ketika melihat Yunifer menggila di bawah tubuhnya.

Alaric benar-benar akan gila jika melihat kondisi Yunifer yang berada tepat di bawahnya tubuhnya. Pria itu tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.

"Yunifer, kau sangat cantik." Alaric tidak bisa menahan dirinya untuk melumat bibir merah milik gadis itu. Pria itu benar-benar tidak mau melewatkan satupun kenikmatan yang ada di tubuh Yunifer.

Terhitung sudah berjam-jam lamanya Alaric menyetubuhi gadis itu, kini pria itu berbaring di samping Yunifer.  Sedangkan Yunifer sudah tertidur pulas.

Sepanjang malam Alaric tidak pernah bosan menatap wajah Yunifer yang sedang tidur. Gadis itu menggeliat tak tenang, wajar saja gadis itu tidak tenang karena efek sihir itu belum hilang sepenuhnya.

"Alaric." Yunifer menyebutkan nama pria itu dalam tidurnya.

Akibat masih berada di bawah pengaruh ilmu sihir, Yunifer menyentuh dada bidang Alaric.

"Memangnya kau tidak lelah ya?" Alaric terkekeh kemudian mengecup punggung tangan Yunifer berkali-kali

"Kau sungguh menggemaskan wahai calon ratuku," bisik Alaric.

Alaric menarik tubuh gadis itu untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Kita tidak akan terpisah." Alaric kembali menatap bibir merah milik gadis itu.

"Aku sangat-sangat mencintaimu."

Yunifer menggeliat tak nyaman ketika merasakan jari-jari seseorang terus menyentuh bibirnya. Alaric yang tidak bisa tidur terus bermain dengan bibir Yunifer.

Alaric memasukkan jarinya ke dalam mulut Yunifer, jari jempol pria itu bergerak liar di dalam mulut gadis itu. Alaric menikmati jarinya menyentuh lidah Yunifer.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang