Yunifer masih tidak percaya dengan perlakuan Alaric. Pria itu dengan entengnya meletakkan mahkotanya di lantai, tepatnya di hadapan kaki Yunifer. Tindakan itu memiliki arti, artinya Alaric rela membuang tahta demi seorang gadis.
Sepanjang sejarah yang ada, tidak ada raja yang mau melakukan tindakan itu, Alaric adalah orang pertama yang melakukannya.
"Yang Mulia, anda harus menjadi orang yang tegas dan pemimpin yang baik---" Ucapan Yunifer disela oleh Alaric.
"Jika bukan kau ratunya, jangan harap aku menjadi rajanya," sela Alaric.
Yunifer hanya ingin Alaric menjadi orang yang bahagia. Yunifer ingin Alaric dan Grasella bersatu seperti ramalan masa depannya.
"Yang Mulia, tolong jangan seperti ini." Yunifer ingin membantu Alaric berdiri tetapi pria itu menolak.
"Apa kau datang ke sini hanya untuk menenangkan hatiku yang sudah kau hancurkan? Apa menyenangkan bagimu? Setelah kau membuatku jatuh cinta, setelah kau menghancurkan perasaanku ini, kau kembali hanya untuk mengatakan bahwa kita berbeda kasta?" Alaric menepis tangan Yunifer.
"Tidak adakah rasa kasihanmu pada monster buruk rupa sepertiku, Yunifer? Aku menunggu satu tahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, lima tahun dan enam tahun lamanya. Tidakkah kau kasihan?" ujar Alaric.
"Bukan seperti itu, Yang Mulia." Yunifer benar-benar tidak berniat jahat seperti itu.
"Saya hanya ingin Yang Mulia sembuh, dari awal kisah cinta kita ini sudah salah Yang Mulia." Yunifer menunduk sedih kemudian melangkah perlahan.
Yunifer gagal untuk menjadi penenang bagi pria itu. Gadis itu hendak melangkah meninggalkan pria itu.
Grep!
Belum sempat melangkah lagi, Alaric segera berdiri kemudian menarik paksa tangan Yunifer. Tentu saja gadis itu refleks mundur ke belakang. Alaric yang memang sudah memiliki tubuh perkasa dengan mudah menarik tangan gadis itu.
"Sebelum pergi, bunuh aku saja. Jika aku masih hidup, maka para rakyat hanya akan tersiksa Yunifer. Bunuh penjahat ini menggunakan tangan sucimu," pinta Alaric.
Yunifer menyentuh pergelangan tangan Alaric dengan lembut. Gadis itu menyentuh sisik Alaric dengan penuh kasih sayang.
Hanya Yunifer yang tidak merasa jijik dengan sisik di wajah Alaric, sehingga membuat Alaric tidak mau melepaskan gadis itu dengan mudah.
"Tolong jangan tinggalkan aku," pinta Alaric.
"Di antara ribuan orang yang bertemu denganku, tidak ada di antara mereka yang berani menatap wajahku, hanya dirimu yang tidak merasa jijik denganku. Jika perbedaan kasta menjadi halangan hubungan kita berdua, maka aku akan membuang tahta ini demi dirimu," ujar Alaric.
Yunifer merasa sangat luluh dengan perkataan tersebut. Gadis itu beralih mengambil mahkota tersebut kemudian meletakkannya kembali di atas kepala Alaric.
"Kedatangan saya ke sini bukan untuk sekedar membuat hati Yang Mulia hancur, saya ke sini ingin mengatakan permintaan maaf saya. Saya tidak dapat menjaga anak Yang Mulia dengan baik, maafkan saya." Yunifer benar-benar merasa malu karena tidak bisa menjaga satu nyawa saja.
"Maafkan saya," ujar Yunifer.
Alaric menjadi lemas seketika, tenaganya benar-benar terkuras habis karena mendengar kalimat tersebut. Pria itu merasa sangat bersalah karena tidak bisa melindungi Yunifer.
"Kau tidak salah, akulah yang salah." Alaric hanya mampu mengucapkan kalimat tersebut.
"Maafkan saya Yang Mulia, saya hanya berpikir setelah saya keguguran, mungkin kita bisa menghentikan perasaan kita masing-masing. Tolong pikirkan kerajaan dan kondisi Yang Mulia saat ini, nikahi lady Grasella dan Yang Mulia akan hidup bahagia. Yang Mulia akan mendapatkan cinta dari para rakyat---" Lagi-lagi ucapan Yunifer disela oleh Alaric.
![](https://img.wattpad.com/cover/282111635-288-k116558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Tyrant [END]
Teen Fiction"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pangeran Alaric adalah manusia setengah monster, ditubuhnya terdapat sisik naga hitam sehingga membuat s...