Bab 38. Akhirnya bertemu.

44.8K 3.9K 484
                                        

Suasana istana benar-benar hening, para pelayan yang berkumpul di ruangan utama sejak tadi berdiri sambil menundukkan kepala.

"Bukankah kau ingin aku menjadi raja yang baik bagi semua orang? Kau ingin aku menjadi orang yang seperti itu lalu meninggalkanku, hahaha lucu sekali. Sayangnya, aku tidak akan menuruti keinginanmu itu." Alaric membatin sembari menatap rendah ke arah para pelayan.

"Perintahkan pada panglima kerajaan untuk memaksa para rakyat membayar denda dengan tiga kali lipat!" perintah Alaric.

Setelah mengucapkan perintah tersebut, Alaric keluar dari istana ditemani dengan lima prajurit yang mengikutinya dari belakang. Pria itu menaikki kudanya kemudian menuju ke arah pasar.

"Tundukkan kepala kalian, Yang Mulia akan lewat!" perintah salah satu prajurit yang ikut bersama Alaric.

Ada begitu banyak rakyat yang terlihat sengsara, bahkan ada begitu banyak pengemis yang memiliki tubuh benar-benar kurus dan tidak terawat.

Bukan hanya kejam tetapi pria itu benar-benar berprilaku sangat kejam. Peraturan yang dia buat benar-benar tidak masuk akal semua sehingga membuat para rakyat sengsara.

"Yang Mulia, tolong saya. Saya belum makan dalam tiga hari, tolong bantu rakyatmu ini." Seorang wanita tua bersujud di kaki Alaric.

"Menjijikan. Bukankah kalian takut meminta bantuan pada monster bersisik sepertiku?" Alaric tidak perduli, ia segera naik ke atas kudanya kemudian meninggalkan pasar.

Keadaan rakyat benar-benar berbeda dengan keadaan enam tahun yang lalu. Dulu para rakyat masih bisa makan dengan benar dan berdagang dengan lancar, sekarang setelah Alaric menjadi seorang raja, keadaan mereka semakin buruk.

Banyak rakyat yang terkena busung lapar akibat tidak mampu membeli makanan bergizi, mereka harus bekerja seharian penuh tanpa istirahat untuk bisa membeli sebungkus nasi.

jika dibandingkan dengan kesengsaraan Alaric sewaktu kecil, kesengsaraan rakyat sekarang ini bukanlah apa-apa.

Sewaktu kecil Alaric selalu dipandang remeh ketika melewati wilayah tersebut, bahkan para rakyat pernah memperlakukan Alaric dengan tidak baik karena sisik di tubuh Alaric benar-benar terlihat menjijikan di mata mereka.

Alaric hanya akan membalas dendam pada mereka semua. Hanya Yunifer di dunia ini yang menatapnya dengan tatapan berbeda.

"Yeah, inilah aku yang sebenarnya jika kau berani bermain-main denganku. Aku yakin kau tidak tega melihat mereka menderita kan? Maka datanglah padaku dan memohon padaku, Yunifer." Alaric menunggangi kudanya untuk kembali ke istana.

"Aku yakin kabar buruk ini sudah sampai padamu, maka dari itu datanglah padaku sambil memohon untuk menjadi pemimpin yang baik," gumam Alaric.

"Aku harap kau tidak hanya menulis surat saja layaknya orang pengecut, aku harap kau segera datang sebelum kerajaan kesayanganmu ini jatuh ke dalam ambang kehancuran," batin Alaric.

Alaric berpikir bahwa kekacauan yang dia buat cukup untuk memancing untuk gadis itu keluar dari tempat persembunyiannya.

Selama waktu enam tahun, Alaric mulai mencari asal-usul Yunifer. Mulai dari identitas keluarganya, apa yang disukainya, sihir istimewa apa yang dia punya.

Sewaktu menjadi putra mahkota, Alaric tidak dapat leluasa mencari informasi tentang gadis itu tetapi sekarang kini ia memegang kuasa penuh dan Alaric berhasil mengetahui satu rahasia yang tidak diketahui banyak orang tentang Yunifer.

"Entah apa yang kau lihat di masa depan hingga memperlakukanku dengan baik, tapi aku yakin dengan benar bahwa kau sudah tahu bahwa aku akan menjadi monster kerajaan yang akan membawa kerajaan ke dalam ambang kehancuran," gumam Alaric.

Monster Tyrant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang