43

4.4K 82 2
                                        

Setelah selesai membereskan koper, dan membawanya ke dalam mobil, javiar lalu naik ke atas, menghampiri kaza dan tidak lupa memakaikannya jaket berukuran lebih besar dari ukurannya, dan dengan cepat javiar menggendong tubuh kaza, menuju ke mobil.

Dengan sangat pelan javiar memangku tubuh istrinya, merasa kasihan pada kaza, walaupun semua itu adalah ulahnya sediri, di dalam mobil kaza meletakkan kepalanya di dada javiar lalu ia kembali memejamkan matanya, rasanya tubuhnya masih lelah, dan sakit, bahkan sekarang rasanya ia masih saja mengantuk padahal baru saja ia terbangun.

Javiar mengelus punggung kaza dengan lembut, rasanya ia juga benar-benar beruntung memiliki kaza, walaupun usia mereka terpaut cukup jauh, tapi itu semua tidak menjadi alasan cinta mereka, karena umur hanyalah angka bagi mereka, dulu juga orang tua javiar terpaut umur yang sedikit jauh.

Kaza tiba-tiba terbangun padahal perjalanan menuju bandara masih sekitar 20 menit lagi, ia melirik ke atas, melihat suaminya, javiar yang tau pergerakan kaza pun melihat kebawah, dan tatapan mereka bertemu.

"Kenapa sayang??, kenapa bangun??, ada yang sakitt??".

"Engga mas, ga adaa, kaza capek".

"Nanti bobo lagi sayang, kalo udah sampai di sana kamu bisa istirahat dengan nyaman".

"Emmm, mau peluk mass".

"Kan ini udah peluk sayangg".

"Enghhhh, kaza sayang mass".

"Mas juga sayang sama kamuu".

"Emmmmm".

Kaza menduselkan kepalanya di dada milik suaminya, mencari kenyamanan yang bisa membuat hatinya merasa tenang, javiar hanya tersenyum bahagia kala melihat kelakuan kaza yang seperti anak kecil ini, bahkan anak kecil saja kalah batin javiar.

Ia mengeratkannya pelukannya pada kaza, rasanya tubuhnya hangat jika di peluk oleh istrinya ini, semua lelahnya juga akan hilang jika ia memeluk tubuh istrinya, semua obat lelahnya adalah sang istri, tidak ada obat yang paling manjur selain pelukan dan sentuhan sang istri.

"Mass...?".

"Iya sayang??".

"Masih lama yaa nyampenya?".

"Bentar lagi sayang, ini udah nyampe kok".

"Mas cape yaa mangku kaza??".

"Engga sayang, Engga sama sekali".

"Jangan bohong, nanti kaza jalan ajaa yaaa".

"Emang bisaa??, gerak ajaa kamu sakit sayang, udah sama mas ajaa, nanti di pesawat baru duduk sendiri".

"Emmm, yaudahh".

"Iyaa sayangkuuuu".

Javiar lalu langsung mengecup i seluruh wajah kaza yang saat ini terlihat sangat mengemaskan.

Beberapa menit kemudian mereka berdua telah sampai di bandara, bodyguard mulai menurunkan koper tuannya, dan javiar yang keluar dengan menggendong kaza di depannya, tak lupa para bodyguard membatu javiar untuk membawakan koper itu sampai di dalam.

Setelah menunggu pesawat yang delay akhirnya mereka sudah bisa masuk dan memulai penerbangan mereka, masih degan posisi kaza yang kesulitan berjalan membuatnya benar-benar merasa jika ini sangat menyusahkan suaminya.

Kaza yang sudah mencoba memberontak untuk turun dan jalan sendiri tetap tidak di perbolehkan eh javiar, javiar tau bagian bawah kaza masih sakit, dan ia tidak akan membiarkan istrinya merasakan sakit itu.

Javiar lalu mendudukkan kaza di kursi penumpang yang dekat dengan kaca, sama seperti yang ia telah pesan, dengan sangat pelan javiar juga membehai cara duduk kaza agar istrinya ini dapat merasa nyaman do sepanjang penerbangan.

My cute bear (Jaehyuck) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang