9

552 35 1
                                    

Sesampainya dirumah, mingyu dan chan turun duluan dari mobil. Sedangkan dokyeom sedang membangunkan hoshi yang ketiduran.
"Hoshi hyung, dah sampai. Istirahat di kamar aja ya " ucap dokyeom sambil menggoyangkan tubuh hoshi
"Eoh? Dah sampai?" Hoshi seketika juga melihat ke arah belakang. Karena chan sudah keluar duluan, ia pun bergegas mengejar chan lagi.

"Heh bocah!" Hoshi menarik bahu chan
"Ahh" chan kesakitan hingga menjatuhkan tasnya
"Chan, gapapa?" Panik mingyu
"Heh inget ya, lo jangan bilang siapa siapa masalah hari ini ya!" Perintah hoshi
"I-iya hyung" jawab chan, sementara Mingyu fokus melihat chan yang memegangi bahunya.
"Chan biar ku antar ke kamar" ucap mingyu yang mengambil tas chan.
"Mingyu-ya tunggu dokyeom dan mari bicara sebentar." Hoshi mencegah mingyu
"Mingyu hyung, chan gapapa. " chan mengambil tas dari tangan mingyu tapi tidak diberikan oleh mingyu
"Hyung, gue cuma ke kamar chan engga pergi jauh. Bentar lagi juga gue balik"
"Ayo chan.." mingyu berjalan dan diikuti oleh chan

~

"Hyung, makasi yaa" ucap chan ketika sampai di kamarnya
Minggyu tersenyum dan mengangguk "sekarang coba liat bahunya"
"Eh engga chan gapapa, tenang aja."
"Chan.." tangan mingyu mengarah ke pundak chan
"Hyung, hyung mending temui hoshi hyung deh.. nanti chan tunjukkan setelah chan mandi." Chan menghindari tangan mingyu
Mingyu menghela nafasnya "janji ya?"
"Jangan khawatir, chan baik baik aja" chan tersenyum
"Aku datang lagi setelah menemui hoshi ya"

Setelah mingyu keluar, chan masuk kamar mandi dan memeriksa bahunya. Dan benar saja, bahunya sedikit lebam. Namun ia tidak memperdulikan kondisi tubuhnya.

Disisi lain, tampak hoshi dan dokyeom tengah duduk di ruang tengah menunggu mingyu.
"Karena lo udah dateng, gue langsung ke intinya aja ya." Ucap hoshi begitu mendengar langkah kaki mingyu
"Gue gak mau kalian bilang ini ke yang lain dulu. tapi karena pekerjaan kita, gue bakal cari tau kok tentang pembully itu. Entar kalian juga bantu gue. Ngerti kan?"
Mingyu dan dokyeom mengangguk
"Dan lo mingyu, bisa ga si jangan bela anak itu terus? Heran gue sama lo, jeonghan hyung, dan wonwoo. Anak kaya dia tuh harus dikerasin."
"Hyung kalo mau benci dia gausah ngajak ngajak gue!" Mingyu meninggalkan hoshi dan dk
Hoshi menghela nafas kasar saat mingyu meninggalkan mereka
DK merasa canggung, ia juga takut jika hoshi sudah marah begini. Setelah beberapa lama ia kepikiran sesuatu.
"Hoshi hyung, gue pengen minum kopi nih. Lo mau gak? Gue pesen online. Sore sore gini kan enak kalo ngemil" ucap dk walaupun sedikit takut
"Hyung mau yang ini ga?" Dk menunjukan menu cemilan pada hoshi
"Tumben lo" ucap hoshi
"Hyung kali ini gue yang traktir, gue kan udah punya gaji sendiri."
"Siapa yang gaji lo?" Hoshi mulai tersenyum
"Yang mulia Choi Hoshi-nim" dk menundukkan kepalanya
Hoshi terkekeh " ada ada aja .. yaudah beliin gue es kopi sama cemilannya, gue mau mandi tar kabarin kalo udah dateng."
"Siapp.." ujar dokyeom. Ia merasa senang karena amarah hoshi mereda.

Sementara itu, mingyu yang sudah dikamar dino untuk menunggunya selesai mandi. Saat keluar kamar mandi, dino terkejut karena kakak nya itu sudah duduk di kasurnya.
"Oh hyung sudah dari tadi?" Tanya nya
"Chan bisa hyung liat sekarang? Biar kalo luka segera diobatin"
"Hyung chan gapapa."
"Ga bisa percaya kalo hyung ga liat." Ucap mingyu langsung menarik baju chan
"Yaampun chan.. ini kamu bilang gapapa?" Mingyu terkejut melihat bahu chan yang lebam
"Bentar, aku ambil obat"
"Hyung, chan buru buru. Entar aja diobatinnya ya" chan mencegah mingyu
"Kemana lagi? "
"Aku mau ke tempat les musik"
"Chaan.."
"Mingyu hyung.. percaya sama chan ya" chan meyakinkan mingyu
Mingyu menghela nafasnya "kamu mau aku anter ?"
"Engga, chan nanti sama temen"
"Yaudah hati hati, kabarin kalo ada apa-apa."
"Iya, makasi hyung. Chan pamit dulu."








To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang